Story 4 : Sunyi

7 1 0
                                    

Kasih
Jam dindingku berdenting nyaring.
Tik.., Tok.., Tik.., Tok..,
Selalu seperti itu. Aku terdiam di kamarku, duduk bersedekap menundukkan kepala ke lututku.
Semuanya terasa sunyi kini, tentu setelah kamu tak lagi disini, mengacak-acak tempat tidurku, tertawa nyaring menggemakan ruanganku.

Kasih
Aku Merindukan senyumanmu, menantikan ciuman mesra dari bibirmu, mengharap kamu masih disini. Namun, sepertinya tak lagi mungkin, kamu sudah pergi.
Aku masih berharap bahwa kemarin lalu cuma mimpi, mengharap aku terbangun, dan kamu masih disisiku, memeluk erat tubuh rentaku.

Nyatanya tidak
Semua nyata.
Kamu pergi.
Begitu saja.

Lalu kemudian sunyiku menelanku hidup-hidup.
Meresahkanku tentu.
Sunyi ini, bangsat, menggangguku.

Selepas HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang