(11)

936 149 21
                                    

Author's pov
Setelah kejadian Guanlin mengantarkan Rose kesana kemarin. Hari ini, Guanlin menagih janji Rose yang akan mentraktirnya di cafe tempatnya bekerja. Ya lumayan dipikir-pikir modus sedikit.

Catat! Guanlin modus! Seorang Lai Guanlin siswa cuek bebek nan judes itu modus dengan seorang wanita! Ok

Guanlin mengumpulkan keberaniannya untuk pergi ke cafe Rose. Ia rela tidak ikut teman-temannya yang pergi ke mall untuk nonton film, dengan alasan dia mau belajar ke perpustakaan wow. Ya segitu bucinnya Guanlin sekarang. Heran.

"yakin lu ga ikut Lin" tanya Samuel, pada Guanlin. Dan dibalas anggukan oleh Guanlin. Semuanya berubah menjadi saling tatap satu sama lain karena tingkah aneh Guanlin yang tiba-tiba.

"trus kalo lu ga ikut, yang bayarin popcorn gue siapa" keluh Daehwi, sudah dipastikan dia tidak akan makan popcorn nanti. Dasar mata duitan!

Guanlin cuman kalem aja diem denger Daehwi ngeluh, ya bersyukur juga uang dia aman tanpa habis karena seorang Daehwi.

"ya udah kita duluan ya Lin" akhirnya teman-temannya menyerah membujuk Guanlin, dan berakhir meninggalkannya sendiri di parkiran sekolah.

---

Guanlin sudah berpindah di parkiran Hollys cafe sekarang. Dia melihat situasi di sekitarnya, syukurnya saat ini cafe sedang sepi jadi dia tidak harus khawatir akan ketauan orang-orang yang dikenal.

Dari pintu masuk, memesan makanan, hingga duduk Guanlin terus mengedarkan pandangannya mencari sosok wanita yang tak lain adalah Rose. Terus, menoleh kanan kiri namun Guanlin tak kunjung menemukan Rose, hingga akhirnya seorang pelayan datang membawakan pesanannya sambil menunduk.

"percuma nunduk"

Sang pelayan kemudian mendongak dan tersenyum malu.

"jadi juga kamu kesini" ucap Rose, setelah menaruh pesanan Guanlin.

Kamu... batin Guanlin.

"ah i-iya dong, kan sebagai bayaran g-gue nganterin lo kemarin" tunggu ini kok jadi salting gini sih Guanlin.

Rose hanya membalas dengan tertawa kecil karena tingkah Guanlin, ia tau bocah di depannya ini sedang salting. Sebenarnya, Rose sendiri bingung kenapa tiba-tiba menggunakan kata kamu, tapi melihat reaksi Guanlin yang menurutnya menggemaskan itu,pikiran jahilnya pun datang.

"ya udah, di minum dulu, aku mau kerja dulu ya, ntar dimarah sama seniorku" pamit Rose dengan senyumannya yang bikin Guanlin fix k.o

---

Jam istirahat akhirnya datang, Rose langsung melesat ke meja Guanlin. Disana, Guanlin sudah menunggu sambil mencicipi makanannya.

"sorry ya nunggu lama"

"ah its okey, dari tadi juga gue makan kok"

"ooh hehe" Rose balas sambil nyengir sendiri.

Sempat terjadi keheningan diantara mereka, entah antara memang ingin diam atau mereka tak tau harus bahas apa perbedaannya tipis. Sampai akhirnya Rose bosan dan berusaha mengajaknya mengobrol,

"kemarin, itu temen lo ya?"

"oh shuhua? Iya temen gue"

"ooh, temen apa temen?"
Suara Rose terkesan meledek campur mengintimidasi, perkataannya sih terkesan bercanda, tapi ga tau di hati ya.

"ya temen, trus apa?"

"siapa tau gebetannya gitu kan hehe"

"gak lah, bukan tipe gue" jawaban Guanlin berhasil membuat Rose tersenyum tipis walau tak terlalu terlihat.

Akhirnya mereka jadi keasikan mengobrol terus, memang pribadi Rose yang talk active dan Guanlin yang gampang-gampang aja diajak ngomong apalagi kalau sudah dekat gini. Ingat ya dekat!

"eh entar mau sekalian gue anter?"

"emang ga sibuk?"

"enggak kok, santai"

"hmm boleh deh, jadi ngerepotin lagi kan gue"

"santai aja"

Guanlin jadi lebih berani untuk sekedar menawarkan Rose pulang. Ya step by step ya Lin.

Baru saja Rose kembali bekerja, gerombolan pria yang menurut pengelihatan Guanlin mereka anak kuliahan masuk ke cafe. Yang bikin Guanlin lebih bingung ada salah satu dari mereka yang langsung menyapa Rose dan terlihat sangat akrab.

"hai Mbak Mawar"

Merasa terpanggil Rose membalikkan badannya mendapati sosok pria tadi yang memanggilnya sedang nyengir ke arahnya. "lah si toa dateng"

"hehe kenapa kalo gue dateng, kangen ya lo sama gue"

"najis pede amat lu"

Guanlin terus memandangi interaksi Rose dan pria itu, entah kenapa ia sedikit kesal. Setelah sadar sudah memerhatikan mereka kurang lebih dua menit, Guanlin menggelengkan kepalanya berusaha mengeluarkan pikiran negatifnya.

No way, masa gue cemburu batinnya.

---

Selesai berkemas, Rose segera menghampiri Guanlin buat pulang. "yuk Lin"

"oh udah?"

"udah kok, guys gue duluan ya" pamit Rose ke teman-temannya tadi tak lupa dengan pria itu. Yang dibalas ramai dengan teman-temannya itu.

"ah siap nih Rose dapet yang bening"

"Tinggi euy"

"eh masih pakek seragam"

"brondong nih Rose"

Ya begitulah ucapan demi ucapan dari temannya Rose, terkecuali sang pria yang hanya memandangi mereka dalam diam. Aneh.

---

Helaw, im back, sepertinya tidak ada yang menunggu cerita ini ya hemmm :"))

Ya sudahlah ya, kalau dibaca jangan lupa vote dan commentnya ya ayafluu

<3


DESTINY [Roseanne x Guanlin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang