Kalau kata orang jangan terlalu percaya sama orang yang baru kita kenal, maka Namjoon seribu persen mempercayakan Hoseok setelah pertama kali mengenalnya.
Well, Hoseok itu orang pertama yang membantu dirinya saat ia tidak memiliki sepatu untuk ospek. Ingat kan bahwa ia tidak ikut pengumpulan wajib sebelum ospek? Maka dengan begitu ia buta informasi sehari sebelum ospek.
Sebenarnya ia tahu informasi. Semuanya di bagikan pada beranda instagram Fakultasnya. Katanya info itu berlaku untuk semua jurusan. Sayangnya ia lupa kalau dirinya adalah calon Pendidik Olahraga. Ternyata mereka diberikan hal khusus saat ospek. Kalau jurusan lain wajib menggunakan kemeja putih, celana hitam, dan sepatu hitam sertai membawa karton lima warna. Maka anak Penjas dibebaskan untuk menggunakan sepatu olahraga berwarna apapun dan membawa karton hitam saja.
Lebih mudah bukan?
Sayang sekali, si jenius Namjoon sudah membeli sepatu pantofel hitam beserta karton lima warna tersebut. Ditambah lagi, sepatu olahraganya belum ia bawa dari rumahnya ke kost. Uangnya pun hanya tersisa lima puluh ribu. Beli sepatu macam apa uang segitu di kota semegah ini? Sepatu kw pun gak akan dapat.
Saat itu juga, bagaikan malaikat tanpa sayap, ketika Namjoon sedang curhat perihal masalahnya kepada Seokjin yang mengantarnya, Hoseok menawarkan sepatu milik sepupunya untuk ia pinjamkan.
Namjoon pun sadar, bahwa ia harus membalas budi teman barunya saat itu.
Namjoon
Seok, gue depan kost lo!
Turun buruan! gue anter ke toko olahragaNamjoon tadi baru saja sampai kost setelah berkunjung ke rumah sepupunya, Taehyung, untuk mengisi weekend-nya. Dan ia buru-buru kembali mengambil kunci motornya setelah membaca chat Hoseok yang mecurhatkan bahwa, perlengkapannya untuk praktek bola besok belum ada karna orang tuanya belum mengirimkan uang. Padahal, Namjoon baru saja mau duduk.
Sosok Hoseok akhirnya berlari dari lorong kostnya menuju depan gerbang tempat Namjoon duduk di jok motornya.
Hoseok dengan nafasnya yang tak teratur akibat berlari dari lantai dua kostnya terkejut melihat Namjoon benar - benar ada di bawah
"Nam... huhh.. Joon... huuh..
Kok... lo.. uhuk... di--""Napas Seok. Lo mati gue pulang." Cetus Namjoon saat menyadari temannya sudah hampir habis Nafas.
Namjoon turun dari motornya, lalu menyerahkan sebotol air mineral kepada Hoseok yang kebetulan ia bawa sepulang dari rumah Taehyung.
"Minum," dan botol itu langsung disambar dengan rakus oleh Hoseok. Melihat muka temannya yang memerah begitu membuat Namjoon tersenyum geli. Pasalnya, ia begitu manis ketika memerah.
Eh? Manis kataku?
"Joon... gue kan bilang gak punya duit. Kenapa lo malah mau nganterin gue ke toko olahraga sih?" Sedikit terlonjak Namjoon saat menyadari bahwa Hoseok sudah selesai dengan acara sulit bernafasnya.
"Ya gue gak segoblok itu juga lah Hos! Pake duit gue dulu." Namjoon menjitak kepala Hoseok.
"Gak pake jitak berapa asu?!" Hoseok menjitak balik Namjoon. "Gue gantinya gimana?" Sambungnya.
"Urusan belakang ganti mah. Tunggu duit lo ada."
"Ya tapi kan--" Hoseok kebingungan sendiri. Dia gak enak mau minjam uang temannya itu. Apalagi mereka baru dua minggu ini saling kenal. Rasanya masih canggung kalau urusan pinjam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Dont Know Why
RomansaTentang Kim Namjoon yang galau dengan perasaannya sendiri dengan Jung Hoseok, teman dekatnya di kampus. Namjoon Top! Hoseok Bottom!