4

15.2K 1.4K 391
                                    

Alohaa..... Aku balik lagi bawa lanjutan ff antagonis Jae. Hehehhe... Maaf banget karena updatenya lama. #Boww...

Mungkin next chapter akan lebih lama lagi di post karena aku mau hiatus ampe akhir tahun ini, bisa juga ampe awal tahun...

Ya sudalah dari pada berlama2 dengerin curhat aku yang ga penting silahkan di nikmati saja chapter 4 dari ff antagonis Jae.

Warning Typo dan kawan2.y masih bertebaran.

Happy Reading.....

Sunyi dan tegang. Itulah suasana yang menyelimuti salah satu lorong yang ada di rumah sakit terbesar yang ada di Seoul. Jaejoong tak mampu berkata-kata dan hanya bisa diam seraya menundukan kepalanya tak berani menatap wajah Yunho. Ia hanya bisa berharap jika Yunho tidak akan mengetahui apa yang telah di sembunyikannya saat ini.

"Kenapa? Kenapa kau tidak memberitahu aku kebenaran ini Jaejoong-ah?" Tanya Yunho merasa kecewa karena telah di bohongi oleh Jaejoong.

Menyerngitkan dahinya, Jaejoong tak mengerti dengan maksud dari pertanyaan Yunho. Ia memberanikan diri mengangkat kepalanya dan menatap wajah Yunho yang terlihat jelas memendam rasa kecewa padanya.

"Apa maksud anda, Yang Mulia? Aku tidak mengerti."

"Kehamilanmu."

Deg....

Jantung Jaejoong berdetak dengan kencang mendengar perkataan yang terucap dari bibir hati Yunho. Membekap mulutnya, ia tak menyangka jika Yunho telah mengetahui kebenaran yang telah di sembunyikannya selama ini.

"Hamil? Yang Mulia, anda pasti sedang bercanda. Siapa yang hamil? Aku tidak hamil." Bantah Jaejoong. Ia melirikan kedua matanya ke arah Junsu. Junsu balas memandang Jaejoong dalam diam.

"Jangan berbohong. Aku mohon jangan berbohong. Aku sudah melihat surat hasil pemeriksaan kesehatanmu dan aku juga sudah menanyakan langsung pada Dokter Kang. Kau sudah tahu jika ada kehidupan yang tumbuh di rahimmu dan kau tak memberitahuku? Kenapa Jae, kenapa?"

Diam. Jaejoong tak mampu untuk mengelak lagi karena Yunho telah mengetahui semuanya dari Dokter yang memeriksanya.

"Junsu." Panggil Yunho.

"Ne. Yang Mulia Raja." Sahut Junsu.

"Apa kau tahu semua ini?" Tanya Yunho. Junsu menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Lalu kenapa kau tidak memberitahu aku?" Bentak Yunho. "Kenapa kau bersekongkol dengan Ratumu untuk menyembunyikan kebenaran itu dariku?" Tuntut Yunho meminta penjelasan.

Junsu hanya bisa diam tak mampu berkata-kata. Lagi pula Ia hanya melaksanakan perintah dari Ratunya untuk menyembunyikan semua ini.

"Kita bicara di rumah. Tidak baik membicarakan masalah ini di sini?" Sahut Jaejoong.

Tanpa menunggu persetujuan dari Yunho, Jaejoong sudah melangkahkan kakinya terlebih dahulu meninggalkan Yunho, Junsu dan para pengawalnya. Mau tak mau Yunho menurut dan berjalan mengikuti Jaejoong.

.

.

.

Begitu sampai di rumah ayahnya Jaejoong langsung membawa Yunho naik kelantai atas menuju kamarnya. Akan lebih nyaman membahas masalah mereka di kamarnya agar Changmin tidak mendengar pembicaraanya dengan Yunho.

"Sekarang jelaskan padaku kenapa kau menyembunyikan kehamilanmu dariku?" Yunho kembali meminta penjelasan dari Jaejoong.

"Semula, aku ingin memberitahu anda saat usia kehamilanku menginjak tiga bulan. Tapi Yang Mulia terlanjur ingin bercerai denganku, sehingga aku memilih untuk menyembunyikan kehamilan ini dari Yang Mulia." Tutur Jaejoong menjelaskan.

Antagonis Jae (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang