Setelah selesai makan, doni ngajak keluar sekolah, dia menggunakan istilah bahasa jawa yang sedang trendi kala itu yaitu "wis mangan ora udud ora enek".
Gua berempat keluar, nyari warung yang tersembunyi. Akhirnya ketemu di belakang sekolah, lumayan banyak juga anak yang satu sekolah nongkrong disitu dan ada beberapa yang dari luar sekolah, gua sama temen-temen gua yang so akrab langsung salaman aja sama semuanya dan ikut gabung disitu.
Setelah itu gua dan temen-temen gua membakar dan menghisap tembakau yang dibuat seperti pensil, semakin diserut, semakin pendek, eh maksud nya semakin di hisap, semakin habis.
Gua sama temen-temen gua yang so akrab ini, ngobrol panjang sama orang-orang yang disitu, cuma basa basi aja biar ga di bilang sombong.
Ga lama, ada seorang pria berbadan lumayan besar, muka yang lumayan keriput dan kumis sangat tebal (Guru BP : Pak Longbert), berjalan ke warung yang tersembunyi itu dan pria itu mulai mengeluarkan jurus-jurus kata perkatanya, membuat para murid yang ada di warung itu terkena genjutsu (buat yang belum tau genjutsu bisa searching di google atau menonton serial naruto haha) dan mengikuti perintahnya untuk kembali ke sekolah.
Dijalan masuk gerbang, ahmad nanya sama gua, doni dan aji, cewe yang empat tadi lu tau ga dia kelas apa?
Gua sama temen-temen gua lupa nanya kelasnya, dan mutusin buat nyari kelasnya walaupun sampai ke sudut sekolah sekalipun, kalo belom ketemu ga akan menyerah.
Gua nyari mulai dari kelas B sampai Z, dan ternyata gua nyari kelas Z ga ada, jadi cuma sampai F dan kebetulan dia ada di kelas F.
3 temen gua yang mulai ga punya malu ini, melambai-lambaikan tangan lewat jendela kelasnya, gua yang ga gampang ketular soal penyakit, memutuskan untuk pura-pura tertular penyakit gila ini agar di lirik dina (caper ceritanya). Guru pun menoleh ke arah jendela karena beberapa murid dikelas itu tidak memperhatikannya yang sedang menjelaskan materi. Kami yang telah mempersiapkan akan hal itu pun menunduk (sebenarnya si refleks). Ahmad yang sepertinya kurang puas melihat 4 wanita yang ditemuinya di kantin pun berjalan kearah pintu dan
membuka pintu kelasnya."Sereeennnnttaaaakkkk"
Guru dan murid yang dikelas F itu menatap ahmad. Guru bertanya, sedang apakah kau disana? Membuka pintu tanpa mengetuk, memasuki ruangan tanpa mengucapkan salam.
Gua sama temen-temen gua yang masih nunduk, mulai ngintipin dan nguping ahmad yang sedang di kelas 10 F itu.
Ahmad pun menjawab pertanyaan guru yang bertanya kepadanya, tok tok tok (mengetuk pintu), Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Nama saya mark'ow bu, saya hanya ingin memastikan bahwa 4 wanita cantik yang saya temui dikantin tadi, apakah ada dikelas ini atau tidak.
Guru yang merasa sedang diejek ahmad pun, menyuruh ahmad kedekatnya dengan menggunakan bahasa isyarat yang disampaikan oleh telapak tangan.
Ahmad pun berjalan ke arah guru itu. Guru yang sepertinya kesal dengan ejekan ahmad dengan cepat tangan nya mencoba ingin menjewer ahmad.
Ahmad yang seperti sudah tau akan hal itu, menghindar dengan lincahnya dan mulai mengeluarkan jurus kudu lari nya yang mungkin telah ia latih dan tekuni selama bertahun-tahun.
Melihat ahmad lari keluar dari pintu! Gua, aji sama doni pun berjalan biasa karena tidak punya salah apapun.
Guru pun keluar pintu meneriaki ahmad,
"Maaaaaaarrrrrrkkkkkkkoooooow"
Ahmad tidak menanggapinya dan terus berlari, guru yang mungkin malas mengejar ahmad, langsung masuk kembali ke kelas dan tidak lama bel istirahat berbunyi.
Gua sama temen-temen gua yang masih jalan santai pun, mengejar ahmad.
Dia sedang duduk di bangku-bangku taman sekolah, sambil terengah-engah.
Ahmad pun ditertawakan oleh 3 orang temannya ( Willi, Aji, Doni ), dan gua berkata oh, nama panggilan lu markow.
Ahmad menajawab, keren kan. Iyaiyaiya (Gua bertiga ngomong serentak).
Aji, doni dan ahmad karena tadi sudah makan di kantin, tetap di bangku - bangku taman sekolah melihat orang-orang berlewatan.
Gua yang penasaran sama perpustakaan disekolah itu pun bilang ke mereka mau mampir dulu ke perpus, mereka yang mungkin sedang menunggu 4 wanita cantik lewat, tetap berada disitu.
Gua berjalan kearah perpustakaan dan setelah sampai, gua langsung memasuki ruangannya. Mulai melihat-lihat buku dan ternyata di perpustakaan sekolah yang gua masuki ini sangat luas, ga cuma ada buku pelajaran, tapi ada novel, dll. Pokonya seperti 2/3 nya toko buku.
Gua yang suka baca novel pun memilih buku nya dan mulai mencari tempat yang kosong untuk membaca.
Tapi ditengah perjalanan gua mencari tempat duduk, gua liat Dinda ( Dinda ini temen satu sekolah gua pas smp dan wanita idaman disekolah gua dulu). Gua ga nyangka kalo dia masuk disekolah yang sama, soalnya dulu ga akrab, jangankan akrab, mungkin cuma gua yang kenal dia dan dia gatau gua apalagi nama gua yang ga sebanding sama dia wkwk
Dia lagi sendirian baca buku, karena gua lelaki sejati dan juga seperti aji yang tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan, langsung mendekatinya dan menyapa nya.
Hai... Din, boleh ikut duduk?
Dinda menjawab : bolehTapi gua sama dinda tetap fokus sama buku, walaupun duduk samping-sampingan (bego ya).
Ga lama dinda pamit mau ke temen-temennya,
Tapi dengan bodohnya gua meng-iyakan aja tanpa menahannya.
Setelah itu gua lanjut lagi, sampai tiba bel masuk kelas berbunyi.
Semua murid pun memasuki kelas, begitu juga gua yang cuma menaruh tas doang tadi pagi di kelas.
Aji, Doni dan Ahmad sudah ada di kelas. Gua langsung duduk di samping aji. Guru tiba dan memulai pelajarannya.
Semuanya serius belajar sampai tiba waktu pulang, gua sama temen-temen gua jalan bareng keluar dan berpisah ala anak SMA di gerbang lalu pulang kerumah masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
About GWP
Roman pour AdolescentsSebuah cerita tentang seorang pemuda yang menciptakan karya lewat hobinya, diiringi persaingan, kisah cinta dan persahabatan. Dalam prosesnya, pemuda ini sangat beruntung karena di anugrahi sahabat dan wanita yang setia menemaninya melewati tantang...