Bab 34 - Paying with Freedom

1.1K 189 22
                                    


Sehun bergegas kembali ke apartemennya yang kosong. Sehun mencari kartu nama usang yang dulu pernah diberikan oleh seseorang yang selalu mengganggu hidupnya.

Sehun ingat wanita tersebut pernah memberikan kartu namanya pada Nyonya Do saat Sehun masih di panti asuhan. Wanita itu pernah mencoba mendekati Nyonya Do untuk menghasut nya agar mau membuang Sehun dari panti. Tapi Nyonya Do menolak mentah-mentah hasutannya dan langsung membuang kartu nama tersebut begitu saja setelah wanita tersebut pulang dari panti.

Sehun yang memungut kartu nama tersebut karena rasa penasarannya pada wanita yang terus saja mengganggu hidupnya itu. Sehun menyimpannya karena saat masih kecil Sehun punya tekat ingin menemui wanita tersebut saat Sehun sudah dewasa nanti. Sehun ingin agar wanita tersebut mau meminta maaf padanya atas segala perbuatannya pada eomma nya dan dirinya.

Ketemu! Sehun menatap kartu nama tersebut.

Zhang, Jessica
+8210736xxx
Gangnam, st. 10.

Sehun langsung meraih ponselnya dan memasukkan nomor ponsel yang tertera di kartu nama tersebut. Sehun sangat berharap Nyonya Zhang tidak mengubah nomor ponselnya, kartu nama itu sudah disimpannya bertahun-tahun. Dan Sehun merasa antara gembira dan takut saat mendengar nada sambung dari ponselnya. Dan pada deringan ketiga panggilan tersebut diangkat.

***

" Ada apa Kau meminta bertemu denganku, bocah sial?" Gumam seorang wanita angkuh yang selama ini selalu Sehun hindari.

" Kau pikir kau siapa bisa sesukamu meminta untuk bertemu? Aku akan memberimu pelajaran jika kau mengajakku bertemu tanpa alasan penting."

" Maafkan kelancanganku, Nyonya Zhang. Aku meminta bertemu dengan anda, untuk menanyakan apakah tawaran anda waktu itu masih berlaku?" Tanya Sehun ragu.

Wanita yang dipanggil Nyonya Zhang itu mengangkat sebelah alisnya lalu mengangguk. Dia langsung mengerti apa yang dimaksudkan oleh Sehun. " Tentu saja."

" Aku ingin menerima tawaran Anda waktu itu... Tapi dengan satu syarat..."

" Oke. Sebutkan syaratnya." Nyonya Zhang terlihat bersemangat karena rencananya untuk menyingkirkan Sehun sepertinya berhasil.

" Berikan aku uang dua ratus lima puluh juta sekarang juga, setelah itu aku akan menuruti semua keinginan anda."

" Baiklah." Nyonya Zhang langsung menyetujui, dia memberi perintah pada salah seorang pesuruhnya, tidak berapa lama kemudian seseorang datang membawa koper dan Sehun tau kalau itu adalah uang yang di pintanya.

" Aku tau kau pasti akan menerima tawaran ku ini. Kenapa harus sok jual mahal dan mempersulit nya selama ini. Kau itu sama saja dengan eomma mu, munafik."

Sehun hanya diam, dia sudah terlalu malas dan lelah untuk berdebat lagi. Dia sudah pasrah.

" Aku berikan uang ini padamu dan mulai besok kau harus menuruti semua perintahku. Mengerti?"

Sehun mengangguk.

" Besok, aku akan menemui anda lagi dan menepati janjiku."

" Aku pegang kata-katamu. Kau tau apa akibatnya kalau kau membohongiku, bukan?"

Sehun mengangguk. Setelah itu Sehun bergegas pamit sambil membawa koper ditangannya. Sedangkan Nyonya Zhang tersenyum puas, karena keinginannya untuk menyingkirkan Sehun akan segera terwujud.

Hari sudah menjelang malam. Sehun tidak ingin membuang-buang waktu lagi dan segera kembali ke tempat Yuseok dan bergegas menyerahkan uang itu pada Yuseok. Yuseok tertawa senang lalu menepuk-nepuk bahu Sehun.

You Must Live in a Better LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang