⛅ Awal Pertemuan ⛅

58 7 0
                                    

11:00, tak terasa waktu berlalu begitu cepat.
Sudah dua jam aku berdiri disini, di bawah pohon bunga cherry yang sedang bermekaran, menunggu seseorang yang tak kunjung datang.
Angin berhembus-hembus menerbangkan kelopak bunga cherry yang berguguran.
Suara serangga musim panas telah terdengar, menandakan bahwa musim panas akan segera datang.
Hari ini langit cerah dan berwarna biru, menyebabkan awan terlihat lebih indah dari hari-hari sebelumnya.
Tanpa sadar kapalaku telah mendongak ke langit, menatapnya.
"Hah.. Indahnya.." gumamku.
Suasana ini mengajakku untuk bernostalgia, mengenang masa-masa itu.
Masa dimana pertama kalinya aku bertemu dengan nya.
             
                           
                             ☁


Pagi ini adalah hari yang istimewa bagiku, karena tahun ajaran baru telah dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini adalah hari yang istimewa bagiku, karena tahun ajaran baru telah dimulai.

Kini aku akan memasuki SMA, aku tak pernah menyangka akhirnya semua perjuangan yang aku lakukan tidak sia-sia.
Aku telah diterima di salah satu SMA ternama di kotaku, ini seperti mimpi bagiku.
Sungguh mimpi indah yang pernah aku alami.
Tapi sayangnya ini bukanlah mimpi! Karena tadi malam aku tidak bisa tidur dengan tenang, akhirnya pagi ini akupun bangun kesiangan.
"Duh.. mampus aku, telat..telat.." aku segera mengambil handuk lalu mandi, mengenakan seragam baruku, dan merapihkan rambut seadanya. Aku sempatkan bercermin sejenak "ya, aku siap!" ucapku. "Duh... bukan waktunya santai-santai Zura, cepat..cepat.." akupun segera meraih tas lalu berlarian kecil keluar dari kamarku.
"Ra, sarapan dulu nih" suara itu menghentikan langkah kakiku. "Mah, Rara gak sempet sarapan, udah telat nih" akhirnya aku menyambar sepotong sandwich dan menggigitnya di mulutku. "Mah Rara berangkat" ucapku, "iya hati-hati ya".
Suara lembut dan penuh kasih sayang itu adalah ibuku, ibu yang merawatku dari balita hingga sekarang.
Hari ini langit begitu biru, cuaca sempurna untuk mengawali hari yang istimewa.









Hari ini langit begitu biru, cuaca sempurna untuk mengawali hari yang istimewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarak rumahku ke halte bus tidak terlalu jauh.
Tapi karena sedang terburu-buru, aku harus berlari agar cepat sampai.
Terlihat di sana sudah bertengger bus yang akan aku naiki hari ini.
" eh..eh.. Pak tunggu dulu!" pintu bus itu hampir tertutup.
Aku panik, akupun terus berlari tanpa melihat kedepan.
Dan akhirnya 'bruk', "aduh.." aku menabrak seseorang.
"Kamu gak papa?" ucap seseorang dengan suara berat dan agak serak.
"Eh, aku gak papa. Maaf ya tadi buru-buru, jadi gak terlalu merhatiin jalan".
" iya gak papa kok, lain kali hati-hati ya" dia tersenyum kepadaku, lalu pergi meninggalkan aku yang berdiri mematung.
Senyumnya, senyumnya manis sekali. Jantungku berdegup dan pipiku terasa panas.
"Ya ampun, aku kenapa sih" pikirku.
Dan akhirnya akupun benar-benar telat datang ke sekolah karena kejadian kecil itu.
Ya, kejadian kecil memang. Kejadian kecil yang membuatku tak bisa melupakannya hingga saat ini.
Senyumnya selalu tebayang di benakku.
Hari di bawah langit biru dengan awan-awan indah itu adalah hari dimana pertama kalinya aku merasakan perasaan aneh, perasaan yang sebelumnya tidak bisa kumengerti.

                              ☁

13:00, cuaca hari ini semakin siang matahari semakin terik. Tapi tak masalah bagiku, selain aku berdiri di bawah pohon bunga cherry yang rindang, tapi juga karena cahaya matahari yang cerah menyababkan awan-awan yang mengambang di atas sana semakin indah untuk dipandang.
Kenangan-kenangan itu selalu saja terngiang di kepalaku, seolah-olah ia tidak menginginkan si pemilik kenangan tersebut melupakannya.
Sekeras apapun aku mencoba menghilangkan semua kenanganku tentangnya tetapi tetap saja aku tidak bisa melupakannya.
Ya, kenanganku dengan dia yang aku tabrak saat di halte bus.
Yang memiliki suara khas dan senyum manis itu, sepertinya aku tak akan bisa melupakannya.

My PRECIOUS CLOUDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang