14:30, "hah..." dimana pula rimbanya seseorang yang sudah ku tunggu sejak tadi.
Kakiku mulai terasa pegal karena terlalu lama berdiri.
Awalnya tidak terasa karena aku sibuk menikmati indahnya awan di atas sana, ditemani dengan kelopak bunga cherry yang berguguran.
Tapi ternyata sekarang kakiku sudah lelah.
Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu seseorang tersebut di sebuah kafe.
Setelah menelusuri jalanan, aku menemukan kafe yang menurutku sangat estetik.Akupun memasuki kafe itu dan memesan minuman.
Es americano, salah satu minuman favoritku.
Aku memilih tempat duduk di pojok ruangan dengan jendela terbuka di sebelah kirinya.
Aku menunggu minumanku datang sambil menatap ke luar jendela.
Ternyata cuaca hari ini sangat tidak stabil. Aku melihat gumpalan awan hitam mengambang di atas sana,
sepertinya hujan akan turun. Beberapa saat setelah minuman ku datang, rintik-rintik air mulai berjatuhan.
Sayang sekali hari ini turun hujan, padahal pohon bunga cherry sedang asyik bermekaran.
Bunga-bunga cherry itu akan layu jika hujan.
Aku menyeruput es americanoku yang belum lama datang.
Hah, harusnya tadi aku pesan hot americano saja jika tahu akan hujan, tapi ya sudah lah.
Di dalam kafe mengalun sebuah lagu yang menurutku sangat cocok diputar saat ini, lagu yang familiar untukku.
Yang juga merupakan lagu penuh arti dan kenangan bagiku.
Somewhere over the rainbow dari Matthew Morrison, sedang menemani diriku yang termenung sendiri di pojok ruangan ini.
Dan kenangan itupun mulai masuk kembali ke dalam memori ku.
Lagu inilah yang mengantarkan kembali kepingan-kepingan kenangan tersebut.
Kenangan indah tentang si dia.☁
Hari ini adalah hari minggu, aku berencana akan pergi ke taman kota untuk melihat bunga tulip yang sedang bermekaran.
Aku akan mengabadikan momen tersebut ke dalam sebuah gambar.
Pukul 07:00 aku berangkat dengan menaiki bus. Aku datang dini hari sebab, jika menjelang siang taman akan sangat padat dengan pengunjung.
Setelah beberapa saat perjalanan akhirnya aku sampai di tempat tujuanku.
Perjalanan itu memakan waktu 30 menit dari rumahku, tidak terlalu jauh memang.
Cuaca hari ini tidak begitu cerah, aku khawatir jika nanti hujan turun.
Setelah keluar dari bus, aku membeli tiket masuk dan ice americano.
Aku memutuskan duduk di dekat air mancur.
Tempat yang sangat strategis untuk menggambar, karena berhadapan langsung dengan bunga tulip warna-warni yang sedang mekar, indah sekali.
Akupun mengeluarkan alat menggambarku dan mulai mengabadikan pamandangan ini ke dalam selembar kertas putih.Tepat pada saat gambarku telah selesai, rintik air mulai terjun dari langit.
Aku memasukan kembali alat menggambarku ke dalam tas dan segera mencari tempat untuk berteduh.
Setelah berkeliling mencari, akhirnya aku menemukan sebuah gazebo.
Akupun berlari menuju gazebo itu karena hujan semakin deras.
Hah, aku basah kuyup.
Tapi untungnya gambarku berhasil diselamatkan.
Aku melihat kursi taman dan duduk di sana, aku meluruskan kakiku dan menyandarkan punggungku yang terasa kaku.
"Wanginya..." gumamku, semerbak harum bunga tulip dan bau khas tanah sangatlah menenangkan.
Aku terbuai dengan suasana ini.
Akupun memejamkan mata, menikmati aroma tersebut.
Tunggu dulu, sepertinya aku mendengar sesuatu.
Karena penasaran, akhirnya aku mencari sumber suara itu dengan menelusuri jalan di gazebo.
Aku mulai mendengar seseorang sedang bernyanyi dengan diiringi petikan senar gitar.When all the world..
is a hopeless jumble..
And the rain drops tumble..
on the ground..
Heaven.. opens a magic lane..
When all the clouds..
darken up the sky way..
There's a rainbow highway..
to be found..Suara itu terdengar jelas sekarang, "wah..suaranya merdu"
pikirku.
Langkahku terhenti, mataku terbelalak, jantungku berdegup dengan cepat.
"I..itukan.." aku kaget sekali dengan apa yang kulihat tepat di depanku saat ini.
Seseorang yang pernah aku temui sedang asyik bersenandung dan memainkan gitarnya.
Dia mengenakan kemeja biru, celana jeans yang sobek-sobek di bagian lutut, dengan sebuah topi hitam di kepalanya.
Seseorang yang akhir-akhir ini membuatku susah untuk tidur.
Seseorang yang selalu terngiang di kepalaku.
Si pemilik senyum manis dengan suara khas.
Tidak salah lagi, itu dirinya!
Ah, tak pernah terbayang olehku akan bertemu lagi dengannya.
Aku sangat senang dapat berjumpa kembali dengan dia, senyum bahagia merekah di wajahku.
ini merupakan keberuntungan terbesar yang pernah aku dapatkan.
Sepertinya tuhan mendengar permintaanku, permintaan untuk bertemu kembali dengan si senyum manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My PRECIOUS CLOUD
RomanceNamaku Zura, aku menyukai awan. Baik itu awan di langit maupun dirinya. Gambar yang di gunakan bersumber dari: - editing - pinters - google PS: Dalam masa penulisan dan perbaikan