Ch 2

80 12 0
                                    

Sudah seminggu semenjak kejadian di mana Taehyung meminta kecupan pipi setiap paginya, dan setiap itu juga Jungkook merasa tersiksa.

Dan keadaanya pagi ini begitu kacau, kenapa? Tentu karena Taehyung yang berkali-kali keluar masuk ruangan Jungkook dan tak henti-hentinya merengek mengajak makan siang.

"Hhh... ayolah sajangnim, ku mohon... apa Jimin hyung tidak bisa menemanimu?? Aku masih banyak pekerjaan yang harus ku urus", Jungkook berujar agak lesu.

"Tidak bisa. Untuk pekerjaan mu akan ku suruh si bantet yang nanti mengerjakannya". Taehyung berujar kelewat santai.

Dan, ohh... Sekarang Taehyung sedang berada di sofa ruangan Jungkook sambil memeluk bunny besarnya dan berguling-guling tidak jelas. Apakah ini pantas di sebut CEO??

Tingkahnya yang terlalu kekanakan setiap menemui Jungkook dan Jimin, dan Taehyung itu sebenarnya anak yang minta di manja dan di sayang. Dan dulunya dia adalah anak berandal yang di dandani oleh ibunya sedemikian rupa agar menjadi seperti ini. Jungkook menghela nafasnya pasrah, menutup berkas-berkas yang sedang ia kerjakan dan bangkit menghampiri atasannya.

"Ayo sajangnim. Katanya kau mau makan siang, mari ku antar". Jungkook berujar dengan sedikit malas.

Selama seminggu ini juga Jungkook sudah mengenal Taehyung jauh dan kebal terhadap sikap Taehyung. Ia tahu, kalau Taehyung sudah merengek seperti ini tidak akan ada hentinya.

Contohnya seperti 3 hari yang lalu. Jungkook sedang membereskan semua berkas yang sudah ia kerjakan, dengan tiba-tiba Taeyung masuk dengan santainya keruangan Jungkook tanpa mempedulikan protesan namja manis itu. Dengan seenak jidatnya dia berbaring di sofa ruangan Jungkook dan merengek untuk mengajaknya makan bersama.

Jungkook hanya men-cueki ajakan sang atasan dengan mengambil beberapa buku dari rak bukunya. Dan sampai menjelang sore pun Taehyung tidak berhenti merengek pada Jungkook yang akhirnya Jungkook tanggapi.

Tapi atasannya malah meminta yang tidak-tidak saat di tanggapi. Saat itu Taehyung berbicara serius dengan ajakannya untuk tinggal bersamanya di apartement nya. Tentu Jungkook menolak mentah-mentah. Yang ada nanti malah jadi bahan pembicaraan para karyawan lain.

Taehyung terus merengek dan merengek pada Jungkook agar menyetujui ajakannya itu. Tapi ini Jeon Jungkook. Sekali bilang tidak ya tidak. Dan Taehyung pun tak bisa membantah agar Jungkook tetap bersamanya.

Ok, kembali ke jalan cerita.

Jungkook dan Taehyung keluar untuk mencari makanan di luar kantor. Mereka pun ke resto Sushi, Jungkook awalnya menolak, tapi apa boleh buat. Dia hanya menuruti atasannya ini dan mulai memakan makanannya yang sudah ia ambil dari meja putar yang sudah tersedia berbagai macam sushi.

Setelah makan, mereka kembali ke kantor.

Di ruangan Jungkook

"Sajangnim...."

"Hmm??",

"Bisa tidak, tidak usah terlalu menempel pada ku??",

"Tidak bisaa~",

"Hhh...",

Mau tahu apa yang terjadi?? Ya... saat ini Jungkook dan Taehyung sedang berada di sofa dengan laptop di pangkuan Jungkook dan Taehyung yang memeluk Jungkook dari samping.

"Sajangnim ku mohoon... di sana sudah ada Bunny. Peluk saja bunny, aku masih banyak pekerjaan". Ucap Jungkook yang masih terfokus pada laptopnya.

"Tidak mau. Aku hanya ingin memelukmu saja, tidak mau yang lain", Taehyung mempererat pelukannya pada Jungkook.

"Sa-sajangnim... to-tolong lepas-kaan... se-sakhhh", dan Taehyung pun hanya mengeluarkan cengiran kotak andalannya.

Lagi-lagi Jungkook menghela nafasnya gusar.

Braakk!!

"Kim Taehyuuuungg!!!",

Oh Lord... cobaan apa lagi ini...



TBC

Next or unpub??

Oh! That's ma Weird CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang