SENJA BUKAN MILIK KITA

11 0 0
                                    

"Makasih buat semuanya,jalan kita udah beda sekarang,jangan sedih ya,maafin aku" itu adalah ucapan terakhirnya dikala senja menyaksikan perpisahan kami.Aku terenyuh mendengar bibir manisnya mengeluarkan kalimat sepahit itu,sambil bertanya "semudah itukah?

Ya aku mengenalnya dari sahabatku saat duduk disekolah menengah pertama,parasnya yang lucu,tingkahnya yang lugu,ditambah lagi sosok yang berhasil membuat semua orang terpaku membuat hatiku seketika tertuju.
Saat pertama kali aku mengirim pesan kepadanya,tidak tahu mengapa seperti hati ini seaakan menemukan rumahnya,aku jatuh hati.Seminggu dua minggu tampak belum membosankan,hanyalah kebahagiaan yang aku rasakan,aku serasa hidup kembali,kembali utuh,sekali lagi.Aku jatuh hati

Bila diibaratkan.Pesanku terhadapnya bagaikan kalimat pada suatu buku dan balasannya hanyalah titik diujung kalimat itu,singkat padat dan jelas.Namun hal tersebut tidak membuatku menyerah,malah yang aku rasakan adalah bahagia,tidak tahu mengapa namun benar benar itu yang aku rasakan.Semakin ia menunjukan ketidakpeduliannya aku semakin penasaran akan sosoknya.Siapa gadis ini?

Tidak terasa sudah berjalan sebulan kita berdua saling mengirim pesan,tidak banyak perubahan,masih hanyalah titik pada suatu kalimat,aku percaya cinta itu butuh perjuangan,butuh pengorbanan,bila ada cinta tanpa perjuangan dan pengorbanan,ya bukan cinta namanya.

Akhirnya setelah sekian lama hatiku patut bergembira karena rumahnya mulai perlahan lahan membukakan pintunya untuk dijadikan tempat bersinggah.Gadis itu mulai mengucapkan selamat malam yang biasa aku ucapkan tanpa balasan,mulai peduli dengan jam makanku,mulai khawatir bila aku jatuh sakit,dan hal lainnya yang kebanyakan orang menyebutnya "baper'.

Beberapa hari sebelum 2 bulan kita saling mengenal,aku memberanikan diri mengajaknya untuk bertemu.Yang aku ingat hari itu hari kamis,kita yang berbeda sekolah akhirnya bertemu disuatu supermarket dekat sekolahnya,dengah pakaian atasan batik sekolah masing masing dan bawahan biru layaknya siswa SMP kebanyakan,kami akhirnya bertemu.

"Subhanallah" kata yang aku sebutkan pertama kali dalam hati.Maklum mataku norak,baru melihat makhluk sesempurna ini.Saat aku mencari kekurangannya,yang kutemukan bukanlah kekurangan,tapi malah semakin banyak kesempurnaan yang kulihat.Mungkin saat ia diciptakan,entah bagaimana,penciptanya lupa memberinya kekurangan,atau ia adalah sebuah ujian dari tuhan? Bila ia adalah ujian,aku rela untuk gagal.

Rambutnya terkuncir rapih,matanya bulat,giginya tersusun rapih,alisnya tebal,kulitnya putih,mukanya terawat bersih,senyumnya manis,suaranya lembut,Tidak cukup 1 cerpen ini rasanya bila ingin menuliskan betapa sempurna sosoknya.
Tatapannya yang malu semakin membuatku terpesona.Ia terus menyiksaku dengan pesonanya.Entah mengapa yang ia lakukan hanyalah tersenyum.Dengan cepat aku membeli obat penangkal diabet selagi ia menyerbuku dengan senyumannya yang kelewat manis,hanya untuk berjaga jaga dari naiknya gula darahku akibat mataku yang tidak bisa berenti mengkonsumsi senyuman manisnya.

Setelah lebih dari 2 bulan kami dekat,akhirnya kuberanikan diriku untuk menyatakan perasaan,dengan tangan gemetar,jantung berdegup,perasaan mual dan sedikit keram diotak,aku mulai mengetik kata demi kata dengan maksud meluluhkan hatinya dan akhirnya jadian,dengan pedenya aku mengetik "gua mau serius,gua gabisa gantung gini,so would you be mine?'.Namun benar kata kebanyakan morang 'expectations is not always become reality'.Ya benar,ditolak mentah-mentah.

Bukan sedih yang aku rasakan,namun  rasa penasaran yang semakin menggebu akan misteriusnya gadis ini."ni orang kenapasih,perasaan keliatannya udah sayang,udah peduli,kok ditolak ya?'pikiran yang selalu berputar putar dibenakku selama beberapa hari.Namun prinsipku tetap,berjuang adalah satu satunya kunci untuk mendapatkannya.Bermodalkan kesabaran aku tetap mengirim pesan walau telah ditolak mentah-mentah.

Akhirnya setelah 3 bulan kami 'pdkt'.Tepatnya pada agustus 2015 akhirnya sosok malaikat bersedia menerima seorang manusia biasa untuk singgah dihatinya.

She did things to me that no one else could.

Pada waktu itu tidak ada hal yang lebih membahagiakan dari membayangkan akan menua dengan sosok sesempurnanya,menyaksikan rambut indahnya mulai memutih,bepergian ketempat yang indah bersama-sama,wajah pertama yang kulihat saat bangun tidur kelak,membesarkan buah hati bersama,serta hal lainnya yang menjadi khayalan kami sekaligus harapan kami untuk tetap bersama hingga maut memisahkan.

Selama 2 tahun lebih kami bersama, Sesempurna sosoknya,seperti itulah berjalannya kisah kasih kami,semua waktu berharga yang kami habiskan bersama,semua hal yang kami ukir,melalui suka duka kami lewati dengan tangan tetap berpegangan.
Selama 2 tahun lebih perasaan ini tetap sama seperti pertama kali bertemu,entah mengapa senyumnya tidak pernah gagal membuatku kembali jatuh hati setiap harinya,tingkah lucunya membuat hati selalu tidur dalam rindunya,tatapannya tidak pernah gagal dalam mengembalikan mood  yang terkadang membingungkan,dan suaranya yang selalu hadir dalam keadaan apapun.

Namun takdir mungkin bukan milik kita,semua kebahagiaan,semua keindahan,semua keajaiban yang diciptakan dalam hubungan ini tidak sesuai dengan indahnya harapan dan khayalan yang pernah sama-sama kita hadirkan.

Pada sore itu senja dan rintik air hujan menyaksikan berakhirnya cerita kami.Senja menjadi saksi kepergian sosok sempurnanya,siapa lagi didunia ini yang punya senyum semanis senyumnya?.Ternyata rumah yang dengan susah payah dibangun supaya lebih indah,belum cukup membuatnya betah dan tetap singgah.

Seakan senja dan rintik hujan berusaha menengahi,memadukan dua suasana romantisnya agar kami tetap dapat bersama,namun keputusan sudah bulat,kurelakan dia pergi dengan semua cerita yang kami rajut helai demi helai,dengan semua khayalan dan harapan,dan dengan semua kesempurnaannya,semua keajaibannya ia pergi.Hal yang paling aku takutkan terjadi.Ia pergi dan tak pernah kembali.

Indah senja mulai tenggelam dan hari pun berganti malam,bersama kenangan yang terpendam,kulepas dirinya tanpa ada dendam

Kutitipkan dirinya pada senja yang akan menjaga sosok sempurnanya seperti ia menjaga keindahan sang mentari yang perlahan terbenam.

Selamat tinggal harapan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENJA BUKAN MILIK KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang