3

45.4K 2.3K 25
                                    

David duduk diatas ranjangnya dengan selimut yang hanya menutupi pinggul sampai kakinya. Matanya tak lepas dari wanita yang sedang tidur pulas di sampingnya.

Zia. David tahu nama itu dari Jo. Dan David menyesal tak bertanya lebih detail pada Jo. Lebih sialan lagi, Jo tidak memberi tahu semua informasi yang dia ketahui tentang Zia pada David.

Melihat tarian erotis Zia di atas lantai dansa membuat David mengira kalau Zia sama saja dengan para wanita yang pernah dia tiduri. Apalagi, Zia tak menolak saat di kelab tadi David menggerayangi tubuhnya.

Namun, keterkejutan David dimulai saat dia akan melakukan penetrasi tadi. Dia sangat kaget saat menemukan penghalang tubuh Zia yang belum ditembus.

David awalnya akan berhenti saja. Selama ini, dia tidak pernah meniduri seorang perawan. Dan merenggut keperawanan Zia membuat David takut kalau saat bangun nanti Zia mengamuk padanya.

Namun, Zia melarang David untuk berhenti. Zia malah dengan sengaja menekan pinggul David agar David memasukinya. Godaan yang Zia berikan padanya membuat pertahanan David goyah. Akhirnya, untuk pertama kalinya dalam hidupnya David meniduri seorang perawan. Dan dia merenggut keperawanan Zia.

Zia yang menikmati permainannya pun membuat David semangat menggerakkan tubuhnya hingga mereka berdua sama-sama mencapai puncak. Beruntungnya, David memakai pengaman hingga semua benihnya tidak ada yang masuk sedikit pun ke dalam rahim Zia.

Setelah pergulatan panas mereka, Zia langsung tertidur. Sedangkan David tak bisa memejamkan matanya. Apa yang dia dan Zia lakukan di atas ranjangnya membuat David tak bisa tidur.

David tidak tahu kalau ternyata meniduri seorang perawan itu lebih nikmat dibandingkan meniduri seorang wanita yang sudah biasa ditiduri. David bahkan masih ingat kenikmatan yang dia dapatkan tadi. Namun, David ingin menunggu Zia sadar dulu. Ada banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada Zia.

Beruntung, saat David berpikir seperti itu, Zia pun langsung terbangun. Matanya mengerjap pelan hingga tubuhnya duduk tegak disamping David.

"Kau tidak tidur?" Tanya Zia. Dia menguap dan menutup mulutnya yang terbuka lebar. Tanpa rasa malu, Zia berdiri dan tak mempedulikan tubuh telanjangnya yang ditatap oleh David. Zia membungkuk membuat mata David tak berkedip melihat dua bongkahan pantatnya.

Tanpa meminta izin dulu, Zia memakai kemeja milik David.

"Apa di dapurmu ada makanan? Aku lapar sekali." Ucap Zia. Dia berjalan hendak keluar dari kamar David. Tapi, tangannya di tahan oleh David. David pun menarik Zia hingga Zia jatuh di atas pangkuannya. David langsung melingkari pinggang Zia dengan erat.

"Ada apa?" Tanya Zia dengan tenangnya. Tangannya melingkari leher David dan jari-jarinya memainkan rambut David.

"Kenapa kau tidak bilang padaku kalau kau masih perawan?" Tanya David. Zia memutar bola matanya bosan mendengar pertanyaan David barusan.

"Itu bukan hal penting. Lagi pula, kupikir kau lebih senang meniduri seorang perawan." Jawab Zia. Dengan nakalnya, dia menggigit telinga David.

"Aku akui kalau meniduri kau lebih nikmat dari pada meniduri wanita lain. Tapi, meniduri seorang perawan baru aku lakukan malam ini." Balas David. Zia mengangkat alis sebelah mendengarnya.

"Wow. Bagus sekali." Ucap Zia dengan cueknya.

"Berapa umurmu?" Tanya David. Kepalanya bergerak hendak meraih bibir Zia. Tapi, Zia mengelak.

"Berapa umurmu?" Tanya Zia balik.

"Jawab dulu pertanyaanku." Ucap David.

"Aku akan menjawab pertanyaanmu setelah kau menjawab pertanyaanku." Balas Zia dengan menyebalkannya. David langsung menghisap dan menggigit leher Zia dengan kuat karena kesal dengan jawaban Zia. Zia pun mengerang nikmat dengan apa yang dilakukan David barusan.

"Baiklah. Umurku 29 tahun." Jawab David. Zia melongo kaget mendengarnya. Dia mencondongkan wajahnya pada David lalu memicingkan matanya.

"Kau tidak berbohong?" Tanya Zia dengan mata memicing curiga.

"Untuk apa aku berbohong?" Tanya David balik. Zia pun kembali biasa dan menegakkan tubuhnya.

"Baiklah. Kau ingin tahu umurku kan? Umurku 12 tahun dibawahmu." Jawab Zia. David terdiam dan menghitung. Zia pun melepaskan pelukan David dan berjalan keluar dari kamar untuk mencari makanan di dapur. Sedangkan David diam dan menghitung.

29 - 12 = 17.

Itu berarti, usia Zia masih 17 tahun?

David benar-benar terkejut sekarang. Jadi, dia meniduri seorang gadis yang baru saja mempunyai KTP? Oh, itu benar-benar hal gila yang pernah David lakukan.

David segera turun dari atas ranjang dan memakai celana pendeknya. Dia berjalan cepat keluar dari kamar untuk menyusul Zia yang sedang mencari makanan.

"Zia." David mencari keberadaan Zia dan dia menemukan Zia yang sedang mencari makanan di kulkasnya.

"Kulkasmu hanya diisi oleh bir. Tak ada makanan sedikit pun." Ucap Zia pada David. David heran sendiri karena Zia tahu kalau dia sudah berada di dapur.

"Kau lapar?" Tanya David. Kasihan juga melihat Zia yang sedang mencari makanan.

"Aku sudah mengatakannya dari tadi." Jawab Zia dengan sebal. Dia menutup pintu kulkas setelah mengambil sekaleng bir.

"Kau pesan makanan di luar saja. Aku lapar." Ucap Zia pada David. David mengangkat sebelah alisnya mendengar perintah Zia barusan. Heran saja, Zia begitu berani dan terlihat tidak canggung. Tipe perempuan yang baru David temui.

"Kau tunggu saja di kamar." Balas David. Zia tersenyum mendengarnya. Dia mencium bibir David sekilas lalu berjalan untuk kembali ke kamar David.

***

David memesan beberapa jenis makanan di go-food. Dan makanan yang di pesan David sudah tiba lima menit yang lalu.

"Kau yang membayarnya?" Tanya Zia. Mereka kini sedang makan bersama di atas ranjang. Karena penampilan Zia yang terbuka membuat David berkali-kali menyerang Zia dengan ciuman ganas dan sentuhan liar. Tapi, Zia menahan David karena dia ingin mengisi perutnya terlebih dahulu.

Mengenai David, dia sudah tak mempermasalahkan usia dan status Zia. Sudah terlanjur lagi pula. Dia sudah meniduri Zia. Dan lebih baik dia memanfaatkan waktu yang ada bersama Zia. Karena, mungkin saja besok pagi mereka tidak akan bertemu lagi.

"Kau sudah selesai makan?" Tanya David. Dia sudah tidak sabar lagi untuk menerjang Zia dan kembali mendapatkan kenikmatan dunia.

"Sudah." Jawab Zia. Dia membuang semua bekas bungkus makanan ke dapur sekalian dia minum. Tak lama, Zia kembali ke kamar dan langsung menghampiri David yang sudah tidak sabar.

"Sepertinya kau ketagihan." Ucap Zia dengan seringainya. Dia naik ke atas pangkuan David dan mengangkangi David. Zia membusungkan dadanya menyuruh David untuk menikmatinya.

"Hm..." Zia mendesah pelan saat bibir David menyusuri lehernya dengan jilatan lembut dan menggoda. Sedangkan tangan kanan David membuka satu persatu kancing kemejanya yang dipakai oleh Zia.

"Uhh..." Zia melenguh nikmat saat jari-jari David menyentuh pusat tubuhnya. Zia pun melepaskan kemeja David yang membuatnya gerah. Dan dengan cepat Zia menarik kepala David untuk memanjakan kedua payudaranya.

"Puaskan aku David." Ucap Zia dengan nafas yang terengah-engah. Dengan semangatnya David menyantap kedua payudara Zia. Tak lupa, jari-jarinya memasuki lembah kenikmatan milik Zia membuat Zia mendesah kuat.

David menyeringai mendengarnya. Malam ini, dia kembali mendapatkan kenikmatan dengan menyetubuhi Zia. Dan David tidak menyesal karena sudah meniduri Zia yang masih seorang remaja.

__________________________________

Hai hai...
Bagaimana???
Jangan lupa vote dan komennya ya...

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang