Budaya kan vote sebelum baca kak buat cerita juga perlu banyak tenaga loh, tolong hargai ya^^_______________________________________
"Sayang." Panggil Jennie ke Hanbin
Sekarang Jennie dan Hanbin lagi ngedate di kafe. Awalnya Jennie yang mengajak Hanbin, soalnya dia merasa bosan malam mingguan di rumah. Yaudah, sebagai pacar yang baik, Hanbin nurutin kemauan Jennie.
"Hm kenapa?" Jawab Hanbin sambil mengelus rambut Jennie lembut.
"Kamu sama Lisa kapan putusnya?"
Hanbin berhenti mengelus rambut Jennie. Sekarang tangan nya di gunakan untuk menggenggam tangan Jennie perlahan.
"Tumben kamu ngebahas soal ini. Jangan sekarang ya, aku lagi males." Jawab Hanbin lembut sambil tersenyum ke Jennie.
"Ish! Tapi aku capek tau harus pura pura jadi sahabat yang baik ke Lisa! Padahal kan aku nikung dia! Aku juga selalu merasa takut dan berdosa setiap didekat Lisa. Aku benci harus liat kamu dan Lisa berduaan di sekolah, sedangkan aku? Hanya selingkuhan kamu bin! Aku mau lebih-" Jennie menjeda ucapannya. Dia menatap mata hanbin dan tersenyum.
"-aku mau jadi pacar kamu seutuhnya, putusin Lisa bin." Lanjut Jennie sambil mengelus pungan tangan Hanbin yang menggenggam tangan nya.
"Jen, aku janji aku bakal putusin Lisa. Tapi gak dalam waktu dekat ini."
"Kenapa?"
"Aku juga gak tau Jen" gumam Hanbin pelan namun dapat Jennie dengar dengan jelas.
"Kamu cinta sama Li-"
"Gak Jen!! Bukan gitu! Gak mungkin aku suka ke Lisa. Dia hanya mainan taruhan aku. Aku cintanya ke kamu Jennie Anastasya." Ucap Hanbin memotong ucapan Jennie
"Yakin? Terus kenapa gak mau putus sama dia?" Tanya Jennie dengan muka seolah berkata 'gue ragu sama lo'.
"Gak tau. Mungkin, karena kasian? Intinya Jen, aku cuma cinta sama kamu. Kamu percaya sama aku kan?"
Jennie tersenyum lebar dan mengangguk lucu.
"Oke! aku percaya, tapi beliin aku es krim ya ya yaa~" Ucap Jennie sambil beraegyo di depan Hanbin. Hanbin tersenyum dan memeluk Jennie.
"Kamu lucu banget sih! Gemas aku jadi nya. Iya sayang, apa aja bakal aku belikan buat my princess." Ucap Hanbin sambil memeluk Jennie dan kemudian mereka tertawa bersama.
"Bangsat!" Gumam suga yang dari tadi melihat kelakuan Hanbin dan Jennie.
"Sabar bang." Ucap Mingyu mencoba menenangkan abangnya, padahal dia sendiri udah dalam ambang batas kesabaran.
"Dia berani nyakitin Lisa Gyu! Gue gak bakal biarin gitu aja! Dia harus berhadapan sama gue!?" Ucap Suga dengan penuh penekanan berusaha untuk tidak menghampiri kedua sejoli itu saat ini juga.
"Bukan lo aja, tapi dia berhadapan sama kita semua." Ucap Mingyu sambil mengeluarkan smirk nya dan Suga paham betul apa maksud dari kata 'kita semua' disini.
"Bang Suga! bang Mingyu! Ngapain disini sih!? Di cariin juga!" Marah Lisa yang baru darang menghampiri Suga dan Mingyu.
Singkat cerita, jadi tadi Lisa tuh kepengen banget makan pizza terus minta ditemenin sama Suga dan Mingyu. Awalnya sih dia pengen makan pizza nya bareng Hanbin, hitung-hitung mereka udah lama gak ngedate berdua, tapi Hanbin lagi-lagi bilang dia sibuk bantuin bunda. Yaudah, disini lah dia sekarang bersama kedua abangnya.
"Eh Lis, udah jadi pizza nya?" Tanya Mingyu merangkul Lisa, berusaha membawa Lisa keluar dari kafe, diikuti Suga yang berjalan di belakang mereka.
"Udah nih." Jawab Lisa menunjukkan kantung plastik berisi kotak pizza nya.
"Oh iya, kalian ngapain sih ke kafe? Tadi di cariin di toko pizza juga! Tiba tiba ngilang gitu aja lagi, bukannya nungguin!" Kesal Lisa.
"Gak sih, iseng doang. Kafe nya bagus aja gitu suasananya." Jawab Suga santai.
"Mau ngopi dulu di kafe tadi? Gue bayarin deh, hitung-hitung kalian udah nemenin gue beli pizza kan." Ajak Lisa.
"GAK!!" Jawab Mingyu dan Suga yang refleks dengan kompak.
Lisa jadi merasa bingung. Tadi katanya kafe nya bagus tapi kenapa gak mau mampir kesana coba? Apalagi ini Lisa berbaik hati mau bayarin meraka.
"Udah malem, dingin. Lo gak pake jaket juga, ntar malah sakit! Jadi langsung pulang aja. Ngopi nya bisa kapan kapan." Jelas Suga setelah sadar dengan perubahan ekspresi muka Lisa
Lisa cuma membalas ngangguk ngangguk aja.
Yang panas, yang panas~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad; the worst script in my life [MASA REVISI]
Teen FictionNaskah terburuk dalam kehidupan adalah ketika kita dikhianati oleh 2 orang yang kita anggap segalanya. "Let's break up." [COMPLETED]