PROLOG

168 13 6
                                    

Rena-ya kajja!!

Rena berjalan di belakang. Mengikuti mengikuti setiap langkah pria yang ada di depannya saat ini.

"Hangat," gumam Rena pelan saat memandang tangan kanannya yang sedang di genggam pria tinggi berbahu lebar itu.

"Rena-ya," ucap seorang pria berkulit putih menarik tangan kiri Rena. Menghentikan langkah Rena berserta pria yang menggenggam tangannya.

"Su Ho oppa?" tanya Rena tak pecaya.

Rena menatap wajah Su Ho.

"Jangan pergi! Aku mencintaimu."

Mata Rena bergetar mendengar lontaran kata-kata yang keluar dari mulut idolanya. Badannya membeku, tapi darahnya seakan mendidih, jantungnya bergejolak kecang seakan dalam hitungan detik akan meledak.

"Aku lebih mencintaimu, " ucap Pria berbahu lebar yang sukses membuat Rena tersadar dan berbalik menatapnya. "Aku lebih mencintaimu." ucapnya sekali lagi seraya maju selangkah. Seakan memberi isyarat pada Su Ho kalau Rena adalah miliknya.

Mata Rena melebar, napasnya tercekat. Kebingungan berkelebat di mata coklatnya. Untuk beberapa saat keheningan menghampiri ketiganya.

Su Ho dan pria berbahu lebar itu hanya bisa menatap Rena dengan pandangan penuh harap.

Rena pun menarik nafas dalam-dalam dan kemudian ia menghembuskannya pelan. Kini ia yakin akan pilihannya. Tak ada lagi keraguan barang sedetikpun. Ia siap mengungkapkan pilihannya, lalu tiba-tiba sesuatu menghentikannya.

"Rena-ya! Aku juga mencintaimu," ucap kedua pria yang datang bersamaan. Pria bermata tajam dan satunya bertubuh tinggi.

Hmp.. hmmp.. hmmph..

Bibir merah muda itu bergetar hebat, menahan tawa yang siap meledak.

"Pabo! sempat-sempatnya aku memikirkan mimpi bodohku saat sekolah dulu," ujar Rena sambil kembali memandang poster besar bergambar idolanya beserta Bintang hallyu lainnya. Rena mendengus pelan, "Lagipula sekarang aku disini untuk bekerja, mengumpulkan pundi-pundi uang dan membuat orang tuaku bangga!!"

Matanya masih menatap lekat poster idolanya "ILO".

Bagaimana aku bisa senaif itu dulu. Pikir Rena dalam hati, dan sudut bibirnya naik. "Aku ini memang bodoh," ujarnya mencibir dirinya sendiri.

Plak!!!

Sebuah raket?

Bukan!

Sebuah tangan yang besar tepat mendarat di jidat lebar Rena.

Pemilik tangan lebar itu membuka mulutnya. "Kau memang bodoh! Im Rena, " ucapnya dengan nada menghina.

*********
NO PLAGIAT!!! UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA.

*********

Annyeong haseyo^^

Halo semuanya, salam kenal.

Ini adalah ff pertama yang aku publish. Mohon dukungannya^^

Aku seorang EXO-L loh, jadi cast dan nama karakternya pasti bakal nggak jauh-jauh dari yang namanya EXO 🙌🙌🙌

Buat yang bukan EXO-L tenang aja bakal ada karakter dari idol lainnya kayak WANNA ONE, dan BTS.🙌🙌🙌 nanti juga bakal banyak cameo dari idol lainny😄😄😄

Dan karena ini adalah karya pertama yang aku publish, aku harap kalian dapat menikmatinya.

Mohon dukungannya juga ya, dengan cara meninggalkan komen di pojok kiri bawah.
Tonghilap ya.... 😆😆😆

Sekian dulu sampai ketemu di chapter 1.
Bye bye Annyeong👋👋👋

Note: buat readers lama, mohon maaf prologny aku ganti. Aku baru dapet ide yang aku rasa lebih baik. Semoga nggak mengecewakan kalian. Kamsahamnida ^^

WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang