"Untuk keberhasilan Im Rena yang telah melewati 3 bulan masa pelatihan," kata Ma Ri yang mengangkat tinggi gelas soju miliknya. "Keonbae," serunya memimpin pesta.
"Keonbae!!" seru semua tim Music Cube.
Dentingan gelas terdengar riuh. Gelak tawa pun seolah bersahut-sahutan. Sekali lagi sebuah kejutan budaya membuat Rena tercengang. Suasana ceria, pesta minum-minum khas drama Korea sekarang ada di depan matanya.
"Rena-ya kenapa kau tidak minum?" tanya Ma Ri yang mendapati gelas milik hobae-nya itu masih penuh.
"Mianhaeyo Ma Ri sunbae, aku tidak bisa minum. Aku juga tidak pernah minum sama sekali," terang Rena.
Tiba-tiba dalam sekejab Rena menjadi pusat perhatian.
"Meskipun begitu, kau harus tetap minum. Bukankah ini pesta penyambutanmu? Setidaknya kau harus minum walau hanya seteguk," ungkap pria dengan senyuman manis yang duduk di seberang Rena. Pria bernama Jongsuk itu menuangkan Soju hingga gelas penuh. Kemudian mengulurkannya pada Rena sembari tersenyum.
"One shot one shot one shot..."
Sorak orang-orang sembari bertepuk tangan ria. Rena meneguk ludahnya ketika melihat gelas yang di sodorkan padanya. Ia terlihat ragu, namun tetap mengambilnya. Matanya menatap semua orang sebelum kembali beralih ke soju yang ada di tangannya.
Minum tidak? Minum tidak? Minum tidak? Pertanyaan memenuhi kepala Rena. Saat ia akan mengambil gelas seseorang menepis tanganya dan menyambar soju itu. Rena menoleh ke arah pria yang duduk di sebelah kanannya. Dengan santainya dia menghabiskan soju itu dalam sekali tegukkan.
"Ooooo... Pangeran berkuda putih telah datang," ujar Jongsuk seraya menarik sudut kanan bibirnya ke samping.
Suasana sedikit canggung sampai ke tua tim datang.
"Annyeong haseyo," sapa Ahn PD yang baru datang. "Apa pestanya meriah?" tanyanya yang menyadari ada atmosfer kecanggungan di sana.
"Tentu saja," sahut Jongsuk. "Bukankah begitu?" tanyanya kepada rekan lainnya.
"Ne," semua orang kompak menjawab yang disusul tawa paksa.
Ahn Pd mengambil sebotol soju di dekatnya dan menuangkan ke gelasnya sampai penuh. "Baguslah," ucapnya setelah meneguk soju dalam sekali tegukan. Ia tersenyum tipis. Kemudian menuangkan soju dalam gelasnya.
Tok
Bunyi berbenturan antara meja dan botol soju yang sedang di pegang Ahn Pd. "Kalian tahu kan bulan depan kita akan mengadakan tour Music Cube di Osaka?" Ahn kembali meneguk soju, sebelum melanjutkan perkataannya. "Seperti biasa, tidak boleh ada kesalahan!" tegasnya. "Karena itu yang bertugas adalah tim inti, kecuali Song Ma Ri yang akan digantikan Im Rena."
Mwo? Rena menoleh ke arah Ahn Pd. Aku menggantikan Ma Ri sunbae ke Osaka?
"Chukkae," bisik Ma Ri yang menyadarkan Rena dari lamunannya.
*****
"Ren, bangun Ren!" teriak Somin yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Hanya roti lapis, selai, dan susu.
Jangan pernah berharap itu masakan rumahan yang menggoda, karena gadis ceria itu tidak bisa masak sama sekali. Justru kontrakan mereka bisa hangus jika dia menyentuh kompor.
Somin tersenyum senang, melihat kerja kerasnya yang tak seberapa. Raut wajahnya seolah menggambarkan kalau dirinya adalah seorang chef yang baru selesai menyajikan hidangan istimewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wind
FanfictionMeski ada jutaan jarak yang membatasi. Aku harap cintaku, rinduku, harapku dan semua perasaan tulusku padamu tersampaikan melalui semilir hembusan angin yang menerpamu. -WIND.