one

56 15 2
                                    


"Bertemu denganmu adalah suatu takdir yang sangat aku syukuri"

****

Naresha Syaquila, dia tidak cantik tidak juga ugly, dia tidak pintar tidak juga bodoh, dia cukup paham tentang mata pelajaran apabila guru yang menjelaskannya seorang yang tampan.

Bilang saja Naresha adalah pecinta cogan etc.

Naresha berwajah polos tapi otaknya masawllah gesrek.

Dan satu lagi, Naresha punya dua lesung pipi yang tidak dalam dan satu gingsul di gigi atas sebelah kirinya jadi, tidak heran jika banyak orang yang bilang kalau Naresha itu manis.

Tidak terasa sekarang Naresha sudah beranjak SMA dan tepat hari ini dia melewati masa pengenalan lingkungan sekolah yang biasanya disingkat MPLS.

"Hai Resh" tegur seorang gadis, yang diketahui namanya adalah Sania.

"Hai San, apa kabar?" sahut Resha ramah

"Baik, btw Aulia sama Suci kemana? Biasanya bareng" ucap Sania, matanya mencari keberadaan Suci dan Aulia.

"Hmm gue sama mereka pisah sekolah San, lo bikin gue sedih lagi" ucap Resha sambil memanyunkan bibir mungilnya.

Pasalnya dari awal MPLS, Sania tidak berhenti menanyakan Aulia dan Suci yang notabennya adalah sahabat dekat Naresha waktu SMP.

"Oh iya gue lupa" Sania menepuk keningnya.

"Udah deh jangan galau, kan ada gue" ucap Sania sambil menepuk dadanya bangga.

"Kepada seluruh peserta MPLS silahkan berkumpul di lapangan
sebentar lagi kita akan melaksanakan apel penutupan MPLS sekaligus pembagian kelas"
ucap seorang di mikrofon yang diketahui adalah ketua kegiatan MPLS.

"Yuk Resh, ngumpul" kata Sania lagi.

Naresha tidak menjawab, dia langsung pergi tanpa menghiraukan ocehan Sania yang tidak bermutu, di tambah lagi Naresha sekarang badmood gara-gara ucapan Sania tadi.

Naresha asik melamun, sampai-sampai tidak sadar kalau dalam hitungan detik saja dia akan menabrak seseorang yang sedang membawa bak sampah.

Brakk

"ANJAY"

"Ups sorry, gue gak sengaja"ucap Naresha panik.

Yang diajak bicara hanya menatap dengan wajah datar, lalu memungut kembali sampah yang bertaburan dan memasukkannya ke dalam bak sampah yang Naresha tabrak tadi.

"Duh jangan marah dong kok muka lo datar gitu keak papan cucian, plis maafin gue, gue tadi gak sengaja, tolong maafkan hamba" ucap Naresha lagi dengan gaya alaynya.

Namun lagi-lagi yang diajak bicara menatapnya datar
Hal itu membuat Naresha geram untuk menabok wajah itu.

"Untung lo ganteng, kalau nggak udah gue tabok tu muka" ucap Naresha lagi dengan tidak tahu malunya.

"Makasih, gue emang ganteng" lelaki itu langsung mencelos pergi meninggalkan Naresha yang masih melongo di tempat.

"Sip sip gue suka gaya lo" ucap Naresha sambil bertepuk tangan.

Naresha melihat nametag yang tertinggal, sepertinya itu punya lelaki yang tadi.

"Oh namanya Attalaric Aidan" Naresha menyunggingkan senyum termanisnya.


****

Hellow guys
Semoga puas dengan part ini
Jangan lupa vote+comment yaa

Salam cintah dari Jodohnya Vernon :*



Stay Or ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang