two

53 12 9
                                    

"Andaikan kau tahu, betapa bahagianya aku saat dekat denganmu"

****


Hari ini adalah hari pertama Naresha masuk ke sekolah sebagai anak SMA.

Yang dulunya putih biru sekarang sudah berubah menjadi putih abu-abu.

Kelas sudah di bagikan kemarin saat penutupan MPLS, dan hal yang paling membuat Naresha bersemangat adalah seorang Attalaric Aidan ternyata satu kelas dengannya.

"Gue harus dandan nih" ucap Naresha.

Dia mulai memoleskan bedak bayi miliknya, dan mengoleskan sedikit liptint di bibir mungilnya.

"Wis emang dasarnya dari orok udah cantik" puji Naresha kepada dirinya sendiri sambil mengibas-ngibaskan rambut panjangnya yang tergerai indah.

"Sekarang tinggal sarapan deh"
Naresha pun turun ke bawah untuk sarapan

                         «««»»» 

Aroma nasi goreng buatan Mama Naresha, menyeruak di penciuman Naresha sehingga membuatnya tidak sabar untuk menyantap nasi goreng tersebut.

"Ayo dimakan nasi gorengnya, jangan malah ditatap seperti itu" ucap Audi- mama Naresha.

"Nana tepesona akan bentuk dan aromanya mah, jantung Nana juga ikut bedetak, apakah ini yang namanya cinta?" Audi hanya menggeleng melihat tingkah receh anak semata wayangnya itu.

"Receh ah, cepat makan nanti kamu telat" ucap Audi lagi.

"Iya mah, iyaa" Naresha memutar kedua matanya jengah.

Dirumahnya, Naresha memang dipanggil Nana oleh kedua orangtuanya.

Sedangkan diluar rumah, teman-temannya lebih sering memanggilnya Resha kecuali Devino Samudra yang notabennya adalah gebetan Naresha dari kelas VIII Smp.

Namun sekarang Naresha pisah sekolah dengan gebetannya itu.

Naresha bersekolah di sekolah SMA PANCA BINTANG sedangkan Devino bersekolah di SMA BHAKTI HUSADA

Namun bukan Naresha namanya kalau tidak setia, dia sangat mencintai Devino begitupun sebaliknya.

Namun karna alasan ingin fokus belajar, keduanya memutuskan untuk tidak berpacaran dan menjalani hubungan tanpa status.

"Nana udah selesai makan nih mah, pergi dulu ya assalamualaikum" ucap Naresha sambil mencium tangan Audi dan melengos pergi dengan sepedanya.

"Waalaikusalam" ucap Audi pelan sembari tersenyum kecil melihat anaknya.

                         «««»»»

Naresha memakirkan sepedanya di parkiran khusus sepeda.

Setelah itu, dia berjalan santai menuju kelasnya X IPA B, sambil bersenandung ria.

"Bila su sa cintah, satu sa pintaaaaa"

"Jan terlalu mengekang rasa"

"Karna kalau sa su bilang, sa takkan berp-,"

"ANJIRR" nyanyian merdu Naresha terpaksa berhenti ketika dia memasuki kelas.

Pasalnya bangku di kelasnya sudah terisi penuh, dan sekarang dia bingung mau duduk dimana.

Namun pandangan jatuh ke bangku kosong di sebelah Aidan.

Seketika wajah cemberut Naresha berubah menjadi senyuman manis yang mengalahkan madu tawon.

Naresha melangkahkan kakinya ke bangku kosong tersebut membuat orang yang duduk sebelahnya menoleh.

"Hai atta, nama gue Naresha Shaquila, itu loh yang kemarin nabrak lo" ucap Naresha memperkenalkan dirinya dengan semangat 45.

"Oo yang itu"ucap Aidan yang terkesan ambigu di telinga Naresha.

"Itu, itu apa?" Batin Naresha.

"Oh iya ini punya lo kan ta?"ucap Naresha sambil menyodorkan sebuah nametag yang kemarin dia temukan.

"Iya, makasih"ucap Aidan dengan wajah datar

Hal itu membuat Naresha berdecak kesal.

Walaupun berterimakasih tapi nada bicara Aidan itu membuat Naresha makan hati.

"Panggil gue Aidan, bukan atta" ucap Aidan masih dengan wajah dan nada bicara yang datar.

"Terserah gue dong, toh gue yang punya mulut" ucap Naresha nyolot

"Kok lo nyolot" kali ini nada bicara Aidan tidak lagi datar melainkan naik satu oktaf.

"Lo marah sama gue?" ucap Naresha dengan wajah memelas

"Oh shit!!! Kenapa dia imut banget" batin Aidan

"Yaudah gue duduk di tempat lain aja" baru saja Naresha beranjak, namun Aidan menahan tangan Naresha.

"Lo duduk disini, mulai sekarang dan seterusnya" ucapan Aidan sedikit membuat Naresha kaget, dia tidak menyangka dengan reaksi Aidan yang seperti ini.

"Lo serius ta?" ucap Naresha masih dengan keterkejutannya.

"Asal lo jangan manggil gue atta lagi" ucap Aidan sambil memutar bola matanya.

"Oke oke, padahalkan itu panggilan sayang gue khusus buat lo" ucap Naresha yang membuat Aidan menatapnya tajam.

Melihat itu Naresha menghembuskan nafas kasar.

"Oke Aidan oke" ucap Naresha final.

                          ****

Hai readers tecintah, terkasih and tersayang
*alay lu_-
Gimana part ini?
maaf ya jika ada typo yang bertebaran
Apalah dayaku yang hanya seonggok upil ini.

Terus ikuti cerita Naresha ya guys
Jangan lupa vote+comment.

Salam su sayang dari
Jodohnya babang Vernon :*






Stay Or ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang