"Meskipun ucapan rindumu sesingkat itu, namun kau telah berhasil mengalihkan duniaku karena merindukanmu kembali"
****
Semenjak kejadian dimana Aidan menyuruh Naresha untuk duduk dengannya.
Sejak saat itu pula Aidan dan Naresha menjadi semakin dekat.
Naresha yang pecicilan dan tidak bisa diam, sangat mendominasi Aidan yang kalem dan datar.
"Aidan...Aidan..." panggil Naresha dengan nada manja.
"Hmm?" ucap Aidan sambil mengucek matanya.
"Ih tidur mulu, Biologi udah belum?" Tanya Naresha
"Emang ada?"
Damn!!! Inilah yang membuat Naresha selalu ingin berkata kasar.
"Iiih Aidan, makanya jangan tidur mulu" ucap Naresha mencebikkan bibirnya.
"Argh!! Gue benci Biologi" ucap Aidan melempar buku Biologinya.
Melihat itu, Naresha memungut kembali buku Biologi milik Aidan.
"Terus yang lo suka itu apa?" Ucap Naresha sembari mengeluarkan buku Biologinya dari tas.
"Lo"
Deg...
Aidan mengucapkan kata itu pelan, namun masih dapat didengar oleh Naresha.
"Lo bilang apa tadi?" tanya Naresha.
"Gak ada" ucap Aidan gelagapan.
"Iihh ada tadiiii" rengek Naresha.
"Sini mana buku Biologi lo" ucap Aidan mengalihkan pembicaraan.
"Au ah" brakk, Naresha memukul kepala Aidan keras dengan buku Biologinya dan melengos pergi keluar kelas.
Aidan menatap kepergian Naresha dengan tatapan yang sulit diartikan.
«««»»»
Naresha melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.
Bagi Naresha, perpustakaan adalah tempat yang tenang dimana tidak akan ada satupun orang yang mengeluarkan bersuara.Naresha membuka hp-nya yang terdapat notifikasi WA disana.
Seketika mood Naresha kembali karena melihat nama kontak orang yang mengirimkannya pesan.
Mi Amor
Nana
Nana
Nana
Nana
NanaIya, ada apa?
Tst aj
Dasar lucknut
Hhh
Hmm
®
Naresha mentap pesannya yang hanya diread oleh Devin.
Ya, itu adalah Devin gebetannya.
Bahkan itu belum seberapa, dulu saat awal PDKT, Naresha selalu mencari topik pembicaraan saat chat.
Namun jawaban Devin palingan hanya 'Y, oh, iy, gak'.
Semenjak saat itu Naresha mulai malas mencari topik pembicaraan.
Bila Devin membalasnya dengan singkat, maka Naresha pun membalas dengan makian.
Beberapa detik kemudian muncul lagi pesan dari Devin dan itu membuat Naresha tidak mampu berkata-kata.
Mi amor
Gue rindu :(
Gue juga :"
®
Naresha menyimpan hp-nya di saku, meletakkan kepalanya di atas meja dan mulai melakukan ritual tidurnya.
«««»»»
Tring...tring...tring
Bel istirahat berbunyi, hal itu membuat Naresha bangun dari tidur cantiknya.
"Hoaaam" Naresha meregangkam ototnya.
Naresha terkejut melihat seseorang yang ada di sampingnya.
Perasaan tadi hanya dia sendiri disini.
Dan ternyata seseorang disampingnya adalah Aidan.
"Eh udah bangun" kata Aidan.
"Sejak kapan lo disini?"tanya Naresha.
"Sejak tadi" jawab Aidan asal.
"Hebat ya, sekarang udah bisa bolos" ucap Aidan lagi.
Naresha hanya menghembuskan nafas kasar dan tidak berniat menjawab perkataan Aidan.
"Masih marah ni?" Ucap Aidan menoel-noel pipi Naresha.
Naresha masih tidak menjawab.
Tanpa aba-aba, Aidan langsung menggelitik perut Naresha.
"Aidan stop hahahaaa"
"Geli hahahah anjir hahahah anjir" Aidan semakin semangat menggelitik Naresha.
"Siapa suruh tadi lo mukul kepala gue" ucap Aidan dengan tangan yang belum berhenti menggelitik Naresha.
"Ampun hahaha ampun" ucap Naresha disela tawanya.
Naresha bernafas lega, akhirnya dia bisa terlepas dari gelitikan Aidan.
"Gitu dong" ucap Aidan
"Yuk ke kelas" Naresha langsung menggenggam tangan Aidan.
Aidan menatap tangannya yang sekarang digenggam oleh Naresha.
Ada rasa hangat yang menjalar dihati Aidan.
Bahkan Naresha tidak tahu, kalau sekarang jantung Aidan berdetak sangat kencang.
Aidan hanya bisa tersenyum kecut, karna dia tahu bahwa rasa itu tidak menguntungkan baginya.
Karna mengingat Naresha sudah punya seseorang yang mengisi hatinya.
Ya, Aidan tahu, pasalnya Naresha selalu menceritakan semua keluh kesahnya kepada Aidan.
Termasuk menceritakan tentang Devino kepada Aidan.
****
Hai para reader tercinta
Semoga kalian yang jomblo cepat mendapatkan pasangan yaw.Jangan lupa vote+comment yaw.
Salam cintah dari:
Jodohnya babang Vernon :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Or ?
Teen FictionPernahkah kau berada dalam situasi dimana kau dihadapkan dengan pilihan yang sulit? Dulu pernah mengejar orang yang sangat cuek, sehingga kau memutuskan berhenti dan berpaling pada cinta yang lain dan ketika kau sudah menemukan cinta yang lain, dia...