3

5.8K 608 59
                                    

Pertemuan Wei Wuxian dan Lan Wangji tidak begitu baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan Wei Wuxian dan Lan Wangji tidak begitu baik.

Pada tahun pertama sekolah menegah atas, keduanya secara kebetulan ditempatkan di kelas yang sama.

Lan Wangji secara umum, adalah siswa yang begitu dikagumi. Guru-guru menyukainya. Tidak hanya mendapat nilai yang sempurna, Lan Wangji juga patuh aturan. Gadis-gadis memujanya dan tidak sedikit yang iri padanya.

Meskipun begitu mereka hanya mampu menahan perasaan itu dalam hati. Para gadis juga hanya mampu mengaguminya dari jauh.

Karena ...

Lan Wangji adalah sosok dingin yang tak tersentuh. Aura yang ada padanya, mengancam orang untuk membuat jarak. Dia selalu sendiri. Irit bicara. Dan selalu memasang ekspresi serius.

Tapi, hal itu tidak berlaku untuk Wei Wuxian. Pada hari pertama, dia telah menganggu Lan Wangji.

Wei Wuxian cukup terkenal. Nama si pembuat onar sudah dikenal satu sekolahan. Siapa yang berani memprovokasi guru killer kalau bukan Wei Wuxian? Siapa yang setiap hari dihukum berdiri di luar kelas dan pergi dengan senang hati? Hanya dia seorang. Selain itu, dia juga pernah berkelahi dengan Jin Zixuan, pemuda tampan yang begitu disegani.

Walau bagaimanapun pihak sekolah tidak dapat berbuat lebih. Prestasi Wei Wuxian sangat bagus. Siswa siswi bahkan tertanya-tanya bagaimana pemuda manis itu mendapat nilai sempurna dalam setiap ujian. Padahal kerjaannya hanya bermain, mengusili orang dan membuat guru marah. Belajar? Oh, dia lebih suka membolos.

Beberapa orang berpendapat bahwa si manis ini mencontek. Namun, Wei Wuxian yang—katanya—murah hati, lebih suka memberi contekan dari pada mencontek. Sering kali ketika ujian, Wei wuxian memberi Nie Huaisang kertas secara diam-diam. Nie Huaisanglah yang meminta. Alasannya, jika dia mendapat nilai yang buruk, sang kakak akan memukulinya.

Jadi, dengan kepribadiannya, tidak heran dia bisa begitu tidak tahu malu untuk menganggu pangeran es.

"Wangji-ge, aku sudah lama mendengar tentangmu." ujar Wei Wuxian. Pemuda itu berdiri menghadap Lan Wangji.

Yang lainnya hanya mampu menonton, "...."

"Oh, apa yang kau baca?" dia bertanya. Saat berikutnya, buku itu sudah berada di tangannya. Benar-benar tidak sopan.

"Kau—"

Wei Wuxian mengernyit. "Kau membaca buku memuakkan seperti ini?

Wei Wuxian menarik kursi di sebelahnya. Duduk di hadapan Lan Wangji. Dia berbisik, "Bagaimana jika aku pinjamkan buku *** padamu? Atau majalah ***? Hm?"

Jiang Cheng, sepupunya, tidak ingin melihat lagi. Pada mulanya dia hanya berniat untuk menghentikan Wei Wuxian. Tapi ...

"Aish, dasar tak tahu malu! Aku sudah memperingatinya agar tidak menganggu Lan Wangji tapi dia masih berbuat seenaknya." Gerutu Jiang Cheng. Pemuda itu berlalu meninggalkan tempat setelah Nie Huaisang mengajaknya makan di kantin. "Abaikan saja anak itu, tidak usah mengajaknya." kata Jiang Cheng lagi.

"Gege, aku—"

"Wei Ying!"

Semua pasang mata, "...."

Wei Wuxian tersenyum lebih lebar, "Oh-ho? Kau tau namaku? Aku benar-benar tersanjung~" katanya sembari tertawa.

"Minggir," Lan Wangji berusaha menjaga emosinya yang hampir meledak.

Namun, Wei Wuxian dengan tidak berperasaan, menghalangi jalan. "Tidak mau. Kau belum menerima tawaranku. Biar kukatakan sekali lagi — buku *** sangat bagus!"

Apa dia sedang mempromosikan buku porno?

"Enyahlah!"

Yang lainnya hanya menonton menunggu baku hantam, "...."

Mereka sedikit terkejut. Terlepas dari sikapnya, Lan Wangji tidak pernah memarahi seseorang. Emosinya selalu terkendali, bahkan jika ada orang yang mencari gara-gara, dia hanya akan mengabaikan mereka. Tapi, melihat bagaimana amarahnya tersulut karena seorang Wei Wuxian, pemuda berparas cantik itu tampaknya cukup berbakat.

"Baiklah, baiklah. Aku tidak akan menganggumu, aku tidak akan," jawabnya sambil menahan tawa.

Dan ternyata ...

Kejadian seperti itu masih terjadi keesokan hari.

Sejak saat itu, entah bagaimana menganggu Lan Wangji menjadi hobi baru Wei Wuxian.

Kelas yang tidak pernah senyap ...

Dua orang yang tidak pernah damai ...

Sudah menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan teman sekelas mereka sama sekali tidak terganggu. Ya, melihat dua pemuda tampan dan cantik itu bertengkar sepertinya tidak buruk.

Dan tanpa mereka sadari, pasukan wanita busuk telah mendirikan sebuah kapal yang disebut,

WANGXIAN.

Di sisi lain.

Setelah meninggalkan Wei Wuxian, Lan Wangji menemui sang kakak. Kakak laki-lakinya, Lan Xichen, adalah senior satu tingkat di sekolah.

Berbeda dari adiknya yang memiliki ekspresi dingin, Lan Xichen adalah sosok hangat. Pria yang lebih tua itu sentiasa tersenyum lembut.

"Ada apa Wangji? Oh iya, bagaimana dengan kelas barumu?"

Lan Wangji menjawab dengan tenang, "Biasa saja."

"Benarkah?" tanya Lan Xichen. "Tapi mengapa kau terlihat begitu bahagia setiap hari?"

Terkesiap. Lan Wangji mendengus, berbalik memunggungi kakaknya, "Aku tidak."

Lan Xichen mengulas senyum dipenuhi maksud tersirat.

Begitu.

Adiknya jatuh cinta.

———

Jangan lupa baca novel terjemahan "Fake Slackers" ya. Kalian bisa lihat di profileku.

-phantomhives

Thousands of RainbowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang