4

4.3K 510 30
                                    

Wei Wuxian bermimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wei Wuxian bermimpi.

Dia mendapati dirinya berada di lapangan luas. Rerumputan hijau dan bunga-bunga menari ditiup angin. Tempatnya segar. Embun membasahi bumi. Dan makhluk-makhluk berbulu hitam dan putih melompat ke sana, ke mari.

Kelinci.

Wei Wuxian begitu terpana.

Tidak jauh dari tempatnya berpijak, ada anak sungai kecil. Jernih dan sejuk airnya. Ikan-ikan berenang bebas. Tumbuhan hijau tumbuh subur dan bunga-bunga bermekaran.

Rasanya sangat tenang.

Ketika Wei Wuxian ingin melangkah, seekor kelinci mendekati. Makhluk berbulu itu tidak melakukan apapun. Hanya diam bahkan saat sang protagonis membawanya ke dalam pelukan.

"Kelinci ini sangat imut," gumam Wei Wuxian. Tertawa saat kelinci putih itu mengendus jarinya.

"Sekarang, aku masih kenyang. Jadi kau aman. Aku tidak akan menjadikanmu kelinci panggang." canda Wei Wuxian.

"Di mana pemilikmu?" tanyanya kemudian.

Seolah mengerti, sang kelinci tiba-tiba melepaskan diri dari pelukan. Ia melompat, berhenti kemudian berbalik, lalu melihat Wei Wuxian seakan mengatakan "Ikut aku."

Tanpa berpikir panjang, Wei Wuxian mengikuti sang kelinci. Sebenarnya, dia merasa lucu. Adegan itu terlihat seperti dongeng. Benar-benar seperti animasi dan dialah yang menjadi karakter utama.

Tidak lama kemudian, mereka tiba. Makhluk berbulu itu berhenti pada sebatang pohon. Pohon tersebut tumbuh di tengah lapangan.

Wei Wuxian, "???"

Saat itu petikan Guqin terdengar. Wei Wuxian segera mencari sumber suara tersebut. Setelah itu, dia terpaku.

Ternyata, di balik pohon besar itu, ada seorang pemuda. Halus dan elegan, begitu tampan dan mempesona. Rambut panjang diikat rapi. Dia berpakaian putih. Pita yang melingkar manis bergerak ketika disapa semilir angin. Bulu matanya panjang. Saat ia memejamkan mata, ekspresinya lembut. Jari-jemari lentik miliknya begitu lihai menari di atas Guqin.

Wei Wuxian tertegun.

Dia bisa mengerti?

Lagu yang tercipta melalui petikan Guqin menyiratkan berbagai perasaan; Bahagia, sedih, pengorbanan, penyesalan .... semuanya telah menjadi satu.

Pemuda itu begitu tulus. Cintanya murni. Dan perasaanya sangat dalam.

Dia mencintai seseorang yang tidak seharusnya dia cintai.

Pemuda yang telah pergi ke dunia lain.

Ketika petikan Guqin terhenti, Wei Wuxian juga segera pulih. Mata indahnya memandang lekat pada sosok itu. Kemudian, pemuda tampan tersebut membuka mata. Menoleh, dia membalas tatapan Wei Wuxian lalu ... dia tersenyum.

Senyum itu ....

Wei Wuxian terbangun.

Bangkit dari tidurnya, dia melirik jam nakas. 7:30AM.

Wei Wuxian terdiam dalam waktu yang cukup lama. Setelah itu, dia berhasil meloloskan satu nama dari bibirnya, "Hanguang-jun?" -- oh, siapa itu?

Wei Wuxian segera mengalihakan atensi ketika mendengar sesuatu. Beranjak dari tempat tidur, Wei Wuxian pergi untuk membuka tingkap.

Pandangannya langsung terpusat pada sang kekasih di bawah sana. Dia berdiri di bawah pepohonan sambil memegang seekor kelinci. Detik berikutnya, Lan Wangji mendongak untuk melihatnya. Setelah itu, dia tersenyum.

Senyum itu ...

Wei Wuxian tertawa.

Aku benar-benar memimpikan hal yang aneh hari ini, batinnya.

---

-phantomhives

Thousands of RainbowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang