5

3.9K 480 16
                                    

Wei Wuxian selalu tertawa ketika mengingat zaman persekolahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wei Wuxian selalu tertawa ketika mengingat zaman persekolahannya.

Seragam biru putih. Kertas dan pena. Papan hijau dan kapur. Teman sekelas yang rusuh. Ruang kedisiplinan. Lan Wangji saat masih remaja.

Sedikit rindu.

Saat itu si manis sedang membalik album. Semua kenangan tersimpan di sana. Kadang, Wei Wuxian akan mengingat apa yang terjadi ketika itu. Memorinya mungkin sedikit buruk. Tapi, dia selalu mengingat kejadian-kejadian yang penting.

Misalnya, saat dia resmi menjadi kekasih Lan Wangji.

Pada hari itu, satu sekolahan heboh.

Berbagai cerita—yang tidak jelas dari mana sumbernya—timbul. Pihak pendukung mengatakan bahwa keduanya sudah lama menjalin hubungan. Pihak lainnya menentang.

Bahkan ada yang menyebar rumor.

"Lan Wangji terpaksa menerima Wei Wuxian karena diancam."

Atau,

"Wei Wuxian mereka-reka cerita palsu tentang hubungan mereka. Lan Wangji adalah korban."

Hello, siapa yang berani mengancam Lan Wangji? Dan apa kalian pikir Wei Wuxian kurang kerjaan?

Tapi, masalah itu hanya berlangsung selama tiga hari. Melihat bagaimana kepedulian Lan Wangji terhadap Wei Wuxian membuat mulut mereka bungkam.

Namun, masih ada tanda tanya besar.

Bagaimana mereka bisa pacaran?

Setahu mereka keduanya adalah musuh bebuyutan. Lalu bagaimana terjadinya musim semi di antara kedua remaja ini?

Teman sekelas mereka juga tidak pernah menyangka. Perubahan itu sangat kentara. Jika awalnya mereka tertawa atau menggelengkan kepala, sekarang mereka hanya bisa menahan pekikan gemas atau berpura-pura buta.

Anjing-anjing tunggal di kelas: "...
" Makanan anjing ini terlalu berlebihan.

"Sedang apa?"

Wei Wuxian menoleh. Mengangkat album di tangannya, dia berkata, "Hanya melihat foto-foto lama. Gege, kemarilah," panggilnya sembari menepuk ruang kosong di sebelahnya.

Lan Wangji mendekat. Pria itu duduk di atas kasur, di samping kekasih manisnya dengan nyaman. Camilan di tangan, ia berikan. Wei Wuxian mengambil disertai senyum tulus.

"Gege, apa kau ingat apa yang berlaku pada waktu ini?" tanya Wei Wuxian, menujuk sebuah foto.

Lan Wangji melihat foto itu. "...."

"Masih ingat?"

"Wei Ying ..."

Tawanya menyembur. Sebenarnya, dia tau benar apa yang terjadi. Tapi dia sengaja bertanya untuk menggoda kekasih tampannya.

Berhasil!

"Lan Zhan, saat itu kita—"

Lan Zhan dengan cepat menindihnya. Merendam ucapan Wei Wuxian dengan bibir.

....

........

Tentang apa yang berlaku saat itu ...

Biarkan itu menjadi rahasia mereka berdua.

...

"Lan Zhan,"

"Hm?"

"Kenapa kau malah menyukaiku? Maksudku kau tau benar seperti apa aku. Aku selalu membuatmu kesulitan. Aku menganggumu saat kau belajar. Dan ...." Wei Wuxian terus berbicara.

Lan Wangji tidak dapat menemukan jawapan yang tepat.

Dia hanya tahu bahwa dia mencintai Wei Wuxian.

Tanpa alasan.

"—kenapa, Lan Zhan?"

Lan Wangji tidak membalas sebaliknya menarik Wei Wuxian ke dalam dekapan hangat.

Setelah beberapa detik, Wei Wuxian mendengarnya berbisik:

"Aku mencintaimu, Wei Ying."

Pelukannya mengerat. Saat itu Wei Wuxian sudah menemukan jawapannya sendiri.

Cinta tidak membutuhkan alasan.

———

Kalian bebas berimajinasi tentang apa yang terjadi saat itu wwww

-phantomhives

Thousands of RainbowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang