Pagi itu mentari masih bersembunyi, tak sedikitpun menampakkan senyumanya. Rintik hujan masih setia berlagu membasahi membasahi bumi. Sementara bumi seakan bersorak ria menyambut rinaiNya.
🌧🌧🌧
"Kak Rain buruan donk nanti telat nih lama amat sih!" Teriak pria tinggi, rambut gondrong tak beraturan dan pakaian yang secukupnya dalam artian tak modis. Pria itu adalah Reno adik Raina."Ren, sabar donk dikit lagi nih selesai," jawab Raina yang masih sibuk memilih baju, tas dan sepatu yang akan dipakai menuju kampus. 180 derajat berbanding terbalik dengan penampilan adiknya Reno. Raina yang yang tampil sangat modis membuatnya butuh waktu berjam-jam hanya untuk sekedar bersiap-siap kekampus.
Sekitar setengah jam menunggu akhirnya Raina siap juga. Rambut panjang terurai, arloji senada dengan warna baju yang ia kenakan serta tas dan sepatu bermerek membuatnya tampil perfect. Raina melangkah menuju meja makan. Ayah, Bunda dan Reno telah tiba lebih dulu.
"Pagi Ayah... Pagi Bunda..." ucap Raina sembari mengambil tempat disamping Reno.
"Pagi juga Nak, ayo makan dulu!" Ucap Bunda sembari menyodorkan piring.
Raina lalu mengambil roti lengkap dengan slei stroberi kesukaannya. Sepotong roti dan segelas susu bagi Raina sudah cukup bagi Raina sebagai pengganjal perut.
"Ayah, Bunda... Raina berangkat dulu ya!" Pamit Raina sembari mencium punggung tangan Ayah dan Bundanya. Sementara Reno turun lebih dulu memanaskan mesin mobilnya.
🌧🌧🌧
Tak peduli panas atau hujan kendaraan di Kota ini memang selalu padat merayap. Diantara kendaraan yang merayap salah satunya adalah mobil Reno dan Raina."Tuh kan Rain, macet lagi ini semua gara-gara kamu mau berangkat Kuliah aja ribetnya minta ampun." Ucap Reno menyalahkan Raina.
"Ihhh Reno kok nyalain aku sih? Daripada kamu dekil banget gimana mau dapat cewek klo penampilannya aja kayak gitu." Balas Raina sembari memanyungkan bibir kedepan.
Seketika suasana menjadi hening Raina sibuk memainkan gadgetnya sementara Reno serius menyetir mobilnya.
"Rain." Panggil Reno memecah keheningan.
"Iya," ucap Raina dengan tatapan masih fokus pada Gadgetnya.
"Tadi kamu bilang klo penampilan aku dekil kyak gini ngak ada cewek yang mau. Nah sekarang aku mau nantang kamu." Ucap Reno
"Maksudnya? Kamu nantangin aku? hahaha." Tanya Raina sebari terkekeh
" Iya, tantanganya klo kamu dapat cowok rapi dan modis kayak Ayah berarti kamu menang dan aku bakal nuruti apa yang kamu inginkan. Akan tetapi klo kamu dapat cowok kayak aku betarti kamu kalah dan kamu harus nurutin keinginanku!" Tantang Reno Kepada Raina
"Ok, siapa takut lagian klo tantangan kyak gitu mah gampang," jawab Raina sembari terkekeh.
"Aduh kakak ku sayang jangan takabur gitu donk nanti kamu kalah loh. Jadi kita deal?" Ucap Reno
"Ok Deal," Balas Raina tanda setujunya mengikuti tantangan adiknya Reno.
"Aku sudah sampai nih Ren, stop disini aja." Ucap Raina sembari membuka pintu mobil Reno dan melangkah turun dari mobil.
"Makasih yaa Ren, hati-hati dijalan!" Ucap Raina sembari melambai.
Reno kemudian melajukan mobilnya menuju kampusnya yang jaraknya masih terbilang jauh dibanding kampus Raina. Raina pun melangkah menuju kelas. Ketika ia sedang menikmati langkahnya tiba-tiba suara seseorang memanggilnya dan memaksanya untuk menghentikan langkahnya.
"Nona modis... tunggu donk." Teriak Maya sahabat Raina
sembari berlari kearah Raina."Cepetan donk May!" Ucap Raina melanjutkan langkahnya.
Raina dan Maya lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas. Maya memang adalah sahabat terbaik Raina.
Hai Guys aku mencoba membuat sesuatu yang berbeda dari ceritaku sebelumnya...
Ikuti terus yaa di jamin Seru
Yang paling penting itu Krisanya
Terimakasih. 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen FictionRain Namanya Raina tapi kadang dipanggil Rain. Walaupun namanya Rain tapi jangan salah, Ia benci hujan. Rain kadang dipanggil Nona modis karena penampilannya yang super modis. Oh iyya, soal hujan Rain menganggap bahwa hujan telah merenggut masa lalu...