1¥ My Morning~

14.8K 922 276
                                    

Hai readersku. Ada yang kangen ngga? Hehehehehehe. Je bawa cerita lagi nich. Moga suka ya sama ceritanya. Tiati ya buat yg dibawah umur untuk chapter ini.

Happy Reading~

Rate : Mature
Age : 18+




Dihari minggu ini, Renjun memilih diam dikamarnya sambil menggulung diri dengan selimut berwarna biru dongker itu. Kamarnya yang didominasi warna gelap itu kini masih gelap karena gordennya belum dibuka.

"Bocah bangun lo." Tiba tiba lampu kamar dinyalakan oleh oknum tidak berperi kelampuan.

"Ganggu lo." Renjun bukannya bangun tapi malah lebih merapatkan selimutnya. Sosok itu malah membuka gorden serta jendela kamar Renjun sehingga kamar itu menjadi terang ditambah lampu yang dinyalakannya tadi.

"Dugong bangun lo!!" Sosok itu masih berusaha membangunkan Renjun, tetapi Renjun malah tersenyum. Sepertinya mimpi.

"Ni bocah ngimpi mulu perasaan." Sosok itu mengambil segelas air yang ada di nakas samping tempat tidur.

Brush

"E E E EMAK BANJIR MAK!" Renjun mengusap kasar wajahnya setelah itu tatapannya tertuju pada satu objek, yaitu si pelaku pencipratan.

"Jaem," sosok yang dipanggil Jaem itu sontak terdiam mendengar suara rendah Renjun. Ia menunduk takut.

"Jaemin," panggilnya lagi, kali ini sudah berdiri didepan sosok yang dipanggilnya Jaemin.

"I-i-iya?" Jaemin bertanya takut-takut.

Renjun langsung menarik tangan Jaemin dan mengungkungnya di ranjang.

"Jaemin, lo tau kan, gue ga suka dibangunin pake air." Renjun berbicara tepat ditelinga Jaemin yang memerah. Jaemin hanya mengangguk sambil mengulum bibirnya.

"Jadi, kenapa lo bangunin gue pake air?" Renjun bertanya, sedikit mengangkat wajahnya agar berhadapan dengan wajah Jaemin yang dibanjiri keringat.

"Eung eung...," Jaemin hanya bergumam, hal itu membuat Renjun sedikit geram.

Lalu, tanpa aba-aba Renjun langsung mencium bibir Jaemin dengan sedikit menuntut. Jaemin kelabakan karena Renjun menciumnya tiba-tiba. Tangan Renjun tak tinggal diam. Ia sedikit mencengkram pinggang Jaemin.

Jaemin hanya membolakan matanya, masih kaget dengan ciuman itu. Merasa sesak, Jaemin mendorong bahu Renjun dengan kuat agar ciumannya terlepas. Tapi Renjun malah semakin menekan kepalanya untuk memperdalam ciumannya.

"Eunghhh Njunhh." Jaemin bergerak dengan asal agar Renjun melepas ciumannya.

"Ini hukuman lo karena udah ngeganggu tidur gue." Ciuman Renjun turun pada leher jenjang dan putih milik Jaemin. Ia mengecupnya perlahan sesekali melumatnya dengan halus.

"Renjunhh enghhh stophh ahhhh." Jaemin sedikit mendesah karena Renjun menghisap kuat lehernya.

"Sekali lo ngeganggu, gue ngga akan berhentin." Ucap Renjun dengan seringaian diwajahnya yang tampan.

"Njun~ besok sekolah. Jangan se-AKH." Ucapan Jaemin terhenti karena Renjun tiba tiba melepas kaos yang Jaemin gunakan dan melemparnya asal.

"Ini salah lo. Kalo lo besok ngga bisa jalan ya jangan salahin gue. Gue cuma melakukan tugas buat ngehukum lo." Lanjut Renjun dan bibirnya terarah pada puting Jaemin. Dengan sangat bernafsu Renjun menghisap puting Jaemin dengan rakus.

"Renjuunnhhh." Suara Jaemin bahkan dihiraukannya.

Cklek

"WEH ANAK GUE!!! LU NGAPAIN BEDUA OY?!" Dan datanglah seorang ibu-ibu yang langsung berteriak melihat kedua anak itu melakukan hal yang tidak senonoh dipagi hari.

"Hadeh ni emak atu." Renjun bangkit dari posisinya lalu menyelimuti tubuh Jaemin yang bertelanjang dada.

Sedikit merapikan rambutnya, Renjun berjalan mendekati ibu dari Jaemin yang masih berdiri didepan pintu.

"Kenapa sih, Tan?" Renjun bertanya dengan nada malas.

"Tan, tan, panggil Mamih." Ibu Jaemin yang bernama Baekhyun itu langsung berjalan melewati Renjun didepannya dan mendekati putra bungsunya yang sudah memakai bajunya kembali. Lalu ikut duduk bersama putranya.

"Sayang, kamu diapain aja sama Si China?" Tanya Baekhyun sambil menangkup wajah Jaemin dan memutarnya kekanan dan kekiri.

"Ngga diapa-apain kok, Mih." Ucap Jaemjn sambil tersenyum manis.

"Ngga diapa-apain apanya! Tadi Mamih liat kamu ditindih gitu sama Renjun!" Ucap Baekhyun tidak terima dengan jawaban sang anak.

"Mih, tadi Mamih kan nanya, udah dijawab sama Nana, kok Mamih masih ga terima sih??" Renjun yang bingung dengan jalan pikiran ibu-ibu.

"Kamu diem aja." Tuh kan. Dimarahi jadinya.

"Lain kali, jangan dilakuin pagi-pagi ya. Minimal lah sore, maksimal ya malem sampe subuh." Whut?!

"Mamih apaan sih." Jaemin menutup wajahnya dengan kedua tangan. Menyembunyikan pipinya yang merona.

"Ya kan Mamih bener. Kalo pagi kasian ntar yang berangkat kekantor. Bisa-bisa turn on mendadak itu denger desahan kamu."

Emak sapa sih ni?? Frontal bener.- Jaemin lelah dengan ibunya.

Renjun hanya menatap dengar datar interaksi antara ibu dan anak itu. Dia merasa jengah karena keduanya hanya mengobrol berdua. Lalu Renjun berjalan memutari ranjangnya seolah akan pergi kekamar mandi dan hal itu hanya dilirik sekilah oleh Baekhyun dan Jaemin.

Dan tanpa diduga lagi, Renjun memeluk Jaemin dari belakang.

"Iihhh Renjun!! Kaget oy!!" Jaemin memukul lengan Renjun yang melingkar dipinggangnya. Baekhyun hanya menggeleng maklum melihat keduanya.

"Yaudah kalo kalian mau lanjut, lanjutin aja ya. Jangan lupa kunci pintu sama jendela, tutup gorden, dan pake pengaman. Mamih ga mau kamu tekdung duluan, ok?" Baekhyun mengusak pelan rambut cokelat Jaemin dan mengusap rambut cokelat Renjun. Lalu berlalu dari kamar itu.

Renjun mengunci pintu dan melakukan apa yang Baekhyun katakan. Pria berdarah China itu membuka kaos yang ia pakai dihadapan Jaemin yang sibuk mengotak-atik ponsel milik Renjun.

"Na, ayok lanjutin." Renjun merampas ponselnya dari Jaemin dan meletakannya di nakas samping tempat tidur. Jaemin yang belum siap kaget karena Renjun menindihnya.

"Ssstttt, jangan banyak protes." Renjun mengecup bibir Jaemin pelan.

Dan mulai terdengar suara yang you knowlah what I mean.

THE END





OMYMARK aku ngetik apaan ini. Mana ngetiknya pagi-pagi lagi. Hadeuhhh pusing sendiri liatnya. Sorry for the typo(s). Moga kalian suka ya. Dan tunggu oneshoot lainnya dari book ini. YEAYY. Jangan lupa vote, comment, dan share. Paipaiii~

Jeje~

12 Februari 2019

Story of RenMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang