3¥ Pak Huang

9.2K 673 105
                                    

Hehehe. Em kambek egen /rip engelis/ Wkwkwkwkw. Ok abaikan. Jadi, oneshoot ini sebagai hadiah valentine dari aku. YEAYY🎊🎉. Ok anggap aja gitu. Aku berharap banget dikasi cokelat. Asyap lupakan.

Happy Reading~




Jaemin berlari terburu-buru menuju gerbang sekolahnya yang tinggal beberapa meter saja. Saat sudah sampai Jaemin melihat ke jam tangannya.

07.56

"Sial, udah telat banget ini. Santai aja lah. Ntar juga dihukum." Jaemin berjalan santai menuju ruang kelasnya yang berada dilantai 2 tersebut.

"Permisi." Jaemin mengetok pelan daun pintu itu. Seluruh atensi kini tertuju padanya. Termasuk guru yang sedang menulis dipapam itu.

"Na Jaemin, sudah berapa kali kamu telat?" Tanya guru itu menatap Jaemin yang kini berdiri didepan pintu.

"Ga tau pak." Jawab Jaemin sambil menggaruk tengkuknya. Beberapa siswa dan siswi dikelas Jaemin memekik tertahan melihat itu.

"Taruh tas kamu, lalu pergi bersihkan lapangan basket indoor sekarang!" Ucap guru itu tegas. Dan Jaemin berjalan santai menuju bangkunya dipojok bersama Jeno, teman sebangkunya.

"Semangat cantik." Jeno berbisik memberi semangat kepada Jaemin yang dibalas senyuman dari Jaemin.

"Permisi pak." Jaemin sedikit membungkuk lalu berlalu meninggalkan kelas dan pergi ke kantin. Apa, kantin? Yap. Dia membolos.

"Kakak cantik." Goda Jaemin pada salah satu penjaga stan dikantin. Yang dipanggil pun menoleh dan merotasikan matanya melihat Jaemin kini berdiri didepan dengan cengiran konyolnya.

"Iya kenapa?" Ucap penjaga itu cuek.

"Pesen baksonya satu ya. Minumnya es teh tawar aja." Ucap Jaemin masih mempertahankan cengirannya.

"Ngga mesen es teh manis?" Tanya penjaga itu, untuk formalitas saja.

"Liatin kakak sambil minum es teh udah manis kok." Jawab Jaemin disertai kedipan sebelah mata. Penjaga itu tak menjawab lagi, tangannya sibuk membuatkan pesanan Jaemin dipagi hari ini.

"Nih, semuanya 15.000 ribu." Penjaga itu nenyerahkan nampan berisi pesanan Jaemin.

"Okeee. Makasi kakak cantik. Ini uangnya. Jangan kangen ya." Ucap Jaemin genit sambil menyerahkan uangnya. "Iya iya." Dibalas malas oleh si penjaga stan.

Jaemin berjalan menuju meja paling pojok dan agak tersembunyi. Lalu mulai memakan makanannya dengan nikmat. Ia duduk membelakangi pintu masuk kantin, jadi tidak melihat jika ada yang memasuki kantin.

"Enak banget ya, makannya." Ucap suara khas tersebut sambil menjewer telinga Jaemin. "Eh eh pak sakit pak!! Adedededeh sakit pak sakit pak!" Jaemin meringis kesakitan, jeweran itu sangat dasyat. Mental ke ujung rumah boboiboy.

"Saya nyuruh kamu ngapain? Malah makan kamu disini." Ucap guru itu. Jaemin hanya menyengir tampan.

Elo kiyut na -author gemes

Renjun, guru yang tadi menghukum Jaemin untuk membersihkan lapangan. Jaemin sebenarnya ingin kabur, tapi mengingat hukumannya dua minggu lalu membuatnya bergidik ngeri. Huang Renjun itu jika memberikan hukuman tidak pernah tanggung-tanggung.

Renjun membawa Jaemin menuju toilet yang ada diujung lorong. Toilet tersebut lumayan sepi karena ada dibagian paling ujung. Dan sekarang juga masih jam pelajaran.

"Eh pak pak mau ngapain pak?! Ini saya mau dibawa kemana?!" Jaemin panik sendiri karena Renjun terus menariknya -menyeretnya- menuju keujung lorong itu.

Story of RenMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang