2¥ Diet

10.1K 802 156
                                    

Hwhwhwhwhw. Je bawa oneshoot lagi. Oneshoot dibook ini ngga terbatas. Jadi kalo aku sering update maapkeun ya. Kalo book ini rame, aku mau buka sesi request. Biar seru gitu lho. Oklah cukup curcol aku.

Happy Reading~




Kini, Jaemin sedang berada di apartmen Renjun. Pemiliknya masih bekerja dikantornya. Jaemin berniat pergi ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa bahan masakan sebelum Renjun pulang dan langsung menerjang tubuhnya yang kecil itu.

"Oh my, aku kangen." Ucap Renjun sambil mengendusi leher Jaemin. Jaemin hanya mengusap lembut rambut Renjun.

"Mau kemana?" Tanya Renjun menyadari pakaian Jaemin.

"Ke supermarket." Jawab Jaemin lalu mengambil 3 tas kain dan memasukannya kedalam tas slempang biru tuanya.

"Ooo. Bentar ya." Renjun berlari secepatnya dan langsung mengganti pakaian formalnya dengan sebuah kaos hitam polos dan jeans biru panjang dengan sebuah kemeja yang ia ikat dipinggangnya. So cool.

"Udah. Ayok!" Ajak Renjun sambil menggandeng tangan Jaemin dan mengajaknya menuju parkiran.




"Mau beli apa, Yang?" Renjun hanya mengikuti Jaemin sambil mendorong troli yang belum ada isinya.

"Buah, sayur, roti, sereal, daging, beberapa snack, sama apa lagi ya??" Jaemin berbalik menatap Renjun. Renjun hanya mengangkat bahunya.

Mereka berjalan menuju rak sayur dan buah. Jaemin mengambil beberapa jenis sayuran dan beberapa jumlah buah-buahan.

"Kamu diet?" Tanya Renjun melihat bahan apa saja yang dibeli kekasihnya itu.

"Ngga juga." Balas Jaemin sambil melihat-lihat roti. Renjun langsung melingkarkan tangannya dipinggang Jaemin dengan tiba-tiba, hingga si empunya memukul tangan Renjun dengan keras.

"Ngapain sih?!" Jaemin masih jengkel dengan Renjun.

"Pinggang kamu kecilan." Kata Renjun setelah melepas pelukannya.

"Ngga tuh. B aja." Jawab Jaemin sambil mengambil sebungkus roti gandum dan setoples selai kacang.

"Tuh kan! Kamu diet." Renjun menunjuk barang yang baru Jaemin masukan kedalam troli. Jaemin memukul bibir Renjun pelan karena percayalah suara Renjun agak keras tadi.

"Iya iya. Aku diet." Ucap Jaemin asal. Renjun menghembuskan nafas kasar. Lalu tatapannya berubah datar.

"Udah selesai?"

"Udah." Mendapat jawaban dari si manis, Renjun langsung menarik tangan Jaemin dan membawanya ke kasir. Sampai dikasir, Jaemin memberikan tas kain yang sempat ia bawa pada petugas tersebut.

Saat sampai di apart pun Renjun masih memasang wajah datarnya dan diam.

"Njun, kamu mandi dulu gih." Renjun langsung menuju kekamar dan sedikit membanting pintu.

Setelah makan malam, Jaemin masuk kekamar mendahului Renjun yang hanya menatapnya dan Renjun lebih memilih menonton tv.

"INJUUUNN!!!" Teriakan menggelegar Jaemin sontak membuat Renjun menutup telinganya. Dengan secepat kilat ia berlari menuju kamarnya. Membuka pintu dengan kasar dan mendapatai kesayangannya tengah berdiri didepan kaca dengan memakai salah satu kaos milik Renjun.

"Astaga, sayang!! Aku kira kenapa!" Renjun berjalan mendekati Jaemin dan menangkup pipinya sambil tersenyum tampan. Sangat tampan.

"Baju kamu kok gede sih?!" Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kamu yang kurusan sayang." Balas Renjun gemas dengan Jaemin yang sekarang terlihat sangat menggemaskan dengan wajah sebal dan bibir yang mengerucut lucu serta kaos Renjun yang kebesaran sampai hampir menutup keseluruhan pahanya.

"Ish. Aku ngga kurusan ya!!" Sepertinya Jaemin masih tidak terima dikatakan kurus.

"Masa? Coba timbang sana." Renjun mendorong bahu Jaemin menuntunnya ke samping meja kerja Renjun.

"40?" Renjun membolakan matanya, kaget? Tentu saja. Bagaimana bisa kesayangannya ini turun begitu drastis?

"Ya ampun sayaaaangggg. Ini apa ini? Hm? Ini ngga kurus namanya?" Renjun menatap angka pada timbangan dan Jaemin bergantian. Masih tidak percaya dengan berat badan kesayangannya. Jaemin hanya menyengir tak berdosa.

Lalu Jaemin duduk kursi meja kerja yang ada disebelahnya. Lalu Renjun meletakan kedua tangannya di masing-masing sisi kursi.

"Ini lagi, ngapain make baju aku,hm?" Renjun meneliti penampilan Jaemin. Baju kaos Renjun yang kebesaran, celana pendek yang bahkan tertutup oleh kaos.

"Pengen aja. Soalnya tadi di supermarket kamu bilang aku kurusan. Jadi aku coba aja baju kamu. Ehe😁" Senyuman Jaemin seolah menarik Renjun lagi dan lagi kedalam pesona lelaki manis itu.

Renjun perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Jaemin dengan sedikit membungkuk agar wajah mereka sejajar. Menggesekan kedua hidung mereka perlahan.

Jaemin meletakan kedua tangannya di bahu Renjun. Masih dengan senyum manisnya.

"Emang baju aku segede itu pas kamu pake 3 minggu lalu?" Renjun sedikit bingung. Antara dirinya yang semakin tinggi dan agak menjadi gemuk, atau kesayangannya yang menjadi lebih kurus.

"Ngga tuh. Tapi kayaknya aku yang kurus. Hehehehe." Jaemin menjauhkan tangannya dari bahu Renjun untuk mengusap tengkuknya.

"Karena kamu diet, kamu harus dihukum." Renjun menggendong Jaemin ala pengantin dan membawanya keluar kamar lalu mendudukan Jaemin dikursi meja makan.

Renjun mengambil sebungkus nasi instan, dua potong dada ayam, sebuah daun bawang dan bumbu bumbu lainnya. Tak lupa juga ia mengambil sebungkus keju.

Setelah memasukan nasi instan tersebut ke dalam microwave, Renjun menyiapkan bahan bahan lainnya untuk memasak daging ayam tersebut.

"Sejak kapan bisa masak?" Jaemin bangkit dari duduknya guna melihat Renjun memasak. Lelaki manis itu sedikit meragukan kemampuan memasak Renjun.

"Belajar di google." Jawab Renjun santai sambil memasukan beberapa bumbu kedalam masakannya.

"Iyadeh." Jaemin memeluk Renjun dari belakang dan menyandarkan kepalanya dibahu tegap sang dominan.

"Oke. Tada! Udah jadi. Yok makan." Renjun menarik tangan Jaemin dan menuntunnya menuju meja makan lagi.

"Njun, ngga kebanyakn ini ya?" Ucap Jaemin sedikit khawatir melihat jumlah makanan yang dimasak Renjun.

"Ya ini hukuman kamu. Harus makan!! Kalo ga abis ya siap-siap aja." Renjun bicara dengan nada santai diakhir kalimatnya. Jaemin mendengus pasrah. Walau bagaimana pun, Renjun tetap kekasihnya jadi ia harus menurut.

THE END







Ehe. Syuda end lagi. Pada suka ga sama oneshoot yang ini? Positif aja sih. Aku percaya, bagi yang ngevote kayaknya suka. Pasti suke deh. Ehe. Sorry for typo(s). Jangan lupa vote, comment, dan share ya. Pai paiii

Jeje~

13 Februari 2019

Story of RenMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang