Let's Begin The Show (4)

3.6K 339 10
                                    

Happy Reading~




Hingga ia tak sadar sudah memasuki daerah perusahaan Renjun.

"Bersiaplah Jisung. Jaemin sudah sampai." Jacob membuka pintu yang menuju kebawah tanah yang berada tepat dibawah kaki Jisung.

"Park Jisung, ingat rencana. Dia datang, lu terjun ke bawah." Renjun memberi Jisung perintah dan dibalas dengan anggukan oleh si pemuda 17 tahun.

"Baiklah Huang Jaemin. Selamat datang." Setelah mengatakan itu, seringai terbit di wajah Renjun dan pemuda China itu meninggalkan posisinya saat ini guna menghindari serangan Jaemin.

Jaemin kini berjongkok di sebuah atap gedung yang langsung berhadapan dengan gedung Perusahaan Renjun.

"Disaat kek gini kenapa gw mikirin Renjun? Kenapa gw mikir Renjun si pak tua yang nikahin gw? Kenapa gw bingung sama diri sendiri? Kenapa tadi gw bego banget ga nyadarin kalo itu Renjun si RJ? Arghh gw pusing sendiri mikirnya. Sialan emang hidup gw. Mak maafin nana ya kalo nana ha selamat malem ini. Maafin nana juga kalo nana suka bohong sama mama." Setelah dialog panjangnya Jaemin terfokus pada satu sosok di lantai 3 gedung Renjun.

"Jisung...." Jaemin bergumam dan dengan gesit berpindah tempat menjadi di sisi kiri gedung. Berjalan mengendap dan memukul tengkuk si penjaga hingga pingsan. Menerobos pintu yang memang terbuka seolah menyambutnya.

Jaemin mengendap dan dia berhasil melewati pintu utama lalu mencari celah untuk naik ke lantai berikutnya.

Sayup-sayup Jaemin mendengar derap langkah yang bersusulan diikuti suara-suara halus yang Jaemin yakini sebagai anak buah Renjun. Saat menaiki tangga, ia sempat mengintip dan lantai tersebut kosong.

"What the hell....." Jaemin menghubungin Mark melalui pesan singkat.

"Arah matahari terbit lantai 2." Gumamnya sambil mengetik pesan.

Mendapat pesan dari rekannya, Mark bergegas mengikuti arahan Jaemin. Mark mengendap ke bagian Timur dari gedung dan memanjatnya, menyelinap masuk lewat jendela.

"Psst psst jaem...." menengok, Jaemin menemukan Mark berjongkok didekat tangga. Wajahnya yang tampan tertutupi poninya yang menjuntai.

"Naik."

Mereka pergi dengan langkah ringan tapi cepat meninggalkan kawasan itu.

•••••

"Kenapa lama?"

"Hitungan detik mereka sampai." Renjun menyeringai dan siap dengan senjatanya

Pintu terbuka kuat dan sebuah peluru masuk mengenai anak buah Renjun. Pukul 23.44, Jaemin menembakkan peluru sebanyak 23 buah dah mengenai kurang lebih seperempat anak buah Renjun

"It's amazing, babe." Tepukan tangan Renjun memenuhi penjuru ruang. Jaemin menatapnya nyalang dan menodongkan senjatanya.

"MANA JISUNG?!" Teriakan Jaemin tak berpengaruh pada Renjun.

"Tenanglah Huang Jaemin." Berjalan mendekat, menurunkan senjata, Renjun mengecup bibir Jaemin dan membanting pemuda itu kelantai sementara Mark bertarung dengan pengawal Renjun dan Jisung, tubuhnya bergetar karena Jeno tiba-tiba datang dari arah atap dan mendarat dihadapannya.

"Gw tau konspirasi ini Renjun."

Pikiran Jaemin kosong saat melihat Jeno datang dan memiting leher Renjun.

Story of RenMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang