Prolog

140 14 3
                                    

Aku terbangun pukul 05.00. Aku bangun lebih awal dari biasanya. Aku mengecek HPku. Sudah ramai seperti biasa. Aku melihat ada 150 pesan yang belum kubaca. Aku membuka grup kelasku. Ternyata, 150 pesan yang belum kubaca ada di grup kelas. Teman-temanku sedang berbincang tentang acara perpisahan. Mereka berbicara tentang dress apa yang akan dipakai, jas apa yang akan diapakai, dan sepatu apa yang akan cowok pakai.

Grup kelasku dibagi menjadi banyak bagian. Masing-masing grup memiliki pemimpin. Di grup cewek. Yang pertama grup yang berisik dan aktif di kelas. Pemimpinnya dipimpin oleh Callista. Callista, menurutku dia cantik tapi omongannya tidak secantik wajahnya. Di grup pendiam. Pemimpin grup itu adalah Diva. Dia anak yang sholeh. Berbeda dengan grup cowok yang hanya ada 1 kelompok saja karena jumlah cowok yang sedikit jadi mereka lebih mudah menyatukannya. Tapi ada satu cowok yang sedikit berbeda dia adalah Hayate. Dia sangat pendiam sama seperti aku yang tidak terkait dengan grup manapun.

Aku pun turun ke bawah untuk makan. Disana ada ibu yang sudah menyiapkan makanan.

" Ayo cepat sarapan kamu harus berangkat pagi."

" Iyaa bu."

Aku langsung duduk dan memakan sarapanku. Sarapanku pagi ini adalah omelet khas dari ibu. Ibuku sangat pandai membuat omelet yang enak. Setelah selesai sarapan aku langsung menuju kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi aku berdiam di kamar dan berniat mengecek grup Line kelasku. Ketika aku ingin membuka obrolan grup kelasku. Ada sebuah pesan dari Hayate. Dia bilang ingin mengembalikan novelku yang dia pinjam beberapa minggu yang lalu. Dan dia juga menawarkanku tebengan untuk berangkat bersama dengannya. Aku menolak karena aku tahu dia pasti dengan pacarnya Angeline. Jadi aku akan pergi saja sendiri menggunakan mobil ibu. Aku memilih memakai mobil sendiri tidak diantar. Karena jika aku diantar aku sangat susah untuk pergi main atau nongkrong.

Setelah berdiam cukup lama, aku melihat jam di HP. Jam sudah menunjukkan angka 06.30 dan acara perpisahanku dimulai jam 07.30. Saat aku sedang mencari dress untuk perpisahan. Saat aku sedang mencari dress ibuku memanggilku untuk merias wajahku. Sejujurnya aku tidak suka bila wajahku dirias, tapi mau bagaimana lagi mungkin merias wajah saat ada acara adalah hal umum. Dan soal merias ibu sangat mahir dalam merias. Sekitar 10 menit ibu sudah selesai meriasku. Aku bercermin untuk melihat wajahku. Biasanya aku merasa aneh bila wajahku dirias namun sekarang tidak

Setelah selesai dirias aku pamit kepada ibu dan turun ke bawah untuk memanaskan mobil. dan bersiap untuk pergi ke gedung acara perpisahanku. Sekolah ku menyewa ballroom hotel. Aku mendengar dari temanku kantanya ballroom hotel itu cukup besar dan mewah. Jadi aku sangat tidak sabar untuk pergi. Mobil pun sudah panas dan aku langsung menuju hotel.

Sesampainya aku langsung mencari teman kelasku di dalam. Mereka tidak ada di dalam. Lalu aku membuka grup kelasku dan menanyakan dimana yang lain berada.

" Kalian dimana?" Tanyaku di grup

" Kami semua di Circle K yang ada di seberang." Jawab Callista.

Aku pun segera kesana untuk bertemu teman-temanku.

Sesampainya di Circle K. Aku langsung mencari Hayate untuk menagih novelku. Dan aku melihatnya. Dia duduk di bangku pojok sendiri sambil merokok. Setengah telinganya menggunakan earphone. Lalu aku mendatanginya dan duduk di depannya.

" Hei novelnya dibawa gak?" Tanyaku pada Hayate

" Aku menyimpannya di mobil." Jawab Hayate sambil menghembuskan asap rokoknya.

" Kalau begitu selesai acara jangan lupa kembalikan ya."

" Pasti." Dia membalas dengan senyuman.

Callista memberi tahu bahwa acara akan segera dimulai. Dia menyuruh kita semua untuk masuk ke Ballroom. Kami semua berbondong-bondong masuk ke Ballroom.

Aku sudah tidak sabar untuk melihat Ballroom hotel ini. Dan ketika aku masuk aku sangat terkejut. Benar sekali yang dikatankan temanku. Ballroom ini bukan cukup besar lagi melainkan sangat besar dan mewah. Langit-langit yang dihiasi lampu gantung yang mewah. Ukiran tembok.
juga karpet lembut dan tebal.

Aku mencari tempat duduk yang dekat dengan temanku supaya aku bisa ngobrol. Aku melihat disana ada Isabelle. Aku langsung duduk di sebelahnya. Saat aku duduk Isabelle langsung menyapaku dengan senyum. Aku membalas senyumannya.

Tak lama kemudian acara dimulai. Kepala sekolah memasuki Ballroom. Dia langsung menuju podium. Dia langsung membuka acara perpisahan. Setelah pembukaan dia menyampaikan visi misi sekolah ini. Setelah itu dia memberikan ceramah dan pidato yang sama. Dan membuatku bosan sekali mendengarnya. Dan aku mungkin bisa tidur jika mendengar dia berpidato. Kepala sekolah menghabiskan 1 jam untuk berpidato. lalu dia meninggalkan podium dan keluar dari Ballroom.

Setelah pidato dari kepala sekolah anak kelas IPA 4 maju ke panggung untuk menampilkan lagu mereka. Mereka membuat band sendiri dengan nama Tusuk Gigi. Mereka beranggota 4 orang. Yaitu Arfi, Ardi, Yonselo, dan Buloja. Mereka menyanyikan lagu yang aku tidak tahu. Aku pun memutuskan untuk bermain HP saja dari pada mendengarkan band ini.

tak terasa acara perpisahan pun selesai. Aku langsung pergi ke toilet untuk menghapus make upku. Aku sudah tidak nyaman. Saat sedang berjalan ada seseorang memanggilku dari belakang. Aku menoleh ke belakang dan itu Hayate.

" Ada apa?" Tanyaku kepada Hayate

" Ini novel kamu." Sambil memberikan novelku.

" Kamu sudah selesai lagi. Tumben cepat." sambil tertawa sedikit

" Iyaa aku lagi semangat membaca. Malam ini ada acara kelas menginap di villa kamu ikut tidak? "

" Aku kayaknya engga. Maaf."

" Yakin nih? Kamu nanti nyesel." Tanya Hayate sambil menggerutkan dahi.

" Iyaa aku yakin. Aku harus ke toilet" Setelah berkata itu aku berbalik badan dan meninggalkan Hayate disana

" Awas novelnya basah."  Dia mencoba bercanda denganku. Aku menengok kebelakang dan memberikan isyarat "ok" kepadanya ditambah senyuman.

Aku sudah di kamar mandi. Untungnya kamar mandi itu sepi. Aku lalu membasuh muka ku untung menghilangkan make up. Setelah membasahinya aku mengelapnya dengan tisu. Setelah kering aku pun ingin membaca lagi novelnya. Saat aku membuka halaman pertama, selembar kertas terjatuh. Aku kira itu adalah halaman sobek yang jatuh. Aku mengambil kertas itu dan mebukanya. Untungnya kertas itu tidak basah. Saat aku membukanya itu adalah surat yang ditulis hayate yang tertulis

"Hai terima kasih atas novelnya. Aku ingin berkata jujur. Aku jatuh cinta lagi denganmu. Aku gatau harus bagaimana lagi. Maaf aku jadi suka lagi denganmu. Aku takut Angeline tau. Aku mengajakmu untuk datang ke acara kelas supaya bisa mengobrol tentang ini.
-Hayate"

Aku sangat kaget membacanya. Aku langsung keluar dari toilet dan mencari Hayate. Dia sudah tidak ada di tempat tadi. Aku mencarinya ke dalam Ballroom. Dia juga tidak ada disana. Yang ada di Ballroom hanya teman teman kelas. Aku bertanya kepada mereka dimana Hayate. Mereka bilang tidak tahu. Aku berlari keluar untuk mencarinya. Di parkiran. Di Circle K. Dia tetap tidak ada. Aku sudah menyerah mencarinya. Aku duduk di bangku jalan sambil membaca suratnya. Air mataku tiba-tiba menetes. Air mataku membahasi surat itu. Aku jadi teringat masa itu. Masa dimana aku berusaha mendapatkannya. Aku harus kembali lagi dari awal

Don't Fall In Love AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang