Chapter 12

111 13 0
                                    

Minggu pagi, Kyuhyun beserta kakek dan adik sepupunya pergi ke rumah duka yang ada di pinggiran kota Seoul. Mereka berada di ruang VIP. Dimana didalamnya terdapat buffet kaca yang diisi dengan guci abu orang yang sudah meninggal serta bunga dan berbagai barang kenangan.

Kyuhyun menaruh fotonya bersama teman-temannya ke dalam kotak buffet milik orangtuanya. Ia tersenyum. "Aku hidup bahagia dan memiliki banyak teman, appa, eomma."

"Jika kalian masih hidup, mungkin cucu keduaku sudah tumbuh besar seperti So Hyun sekarang," kekeh sang kakek.

Kyuhyun terdiam. Ia ingat saat orangtuanya pamit pergi. Ayahnya hendak keluar negri karena pekerjaan. Sementara ibunya si asisten ayahnya yang sedang hamil juga ikut pergi.

.

.

==FLASHBACK==

Kyuhyun, kakeknya, dan So Hyun keluar dari café menemani orangtuanya yang hendak pergi. Ayahnya sedang memasukkan barang-barang ke bagasi mobil. Sementara sang ibu yang tengah mengandung 6 bulan memeluknya. "Eomma yakin kau pasti bisa tanpa appa dan eomma selama 1 minggu. Ada haraboji dan So Hyun yang menemanimu."

Setelah ibunya selesai memeluk, kini ayahnya yang bergantian memeluk. "Appa janji akan membawakan banyak foto keren untukmu."

Kyuhyun masih diam. Ia menunduk, tidak mau menatap mereka. Ia yang masih berusia 8 tahun itu sedih karena harus selalu ditinggal orangtuanya berpergian. Memang pekerjaan photographer tidak bisa jika hanya di satu daerah saja.

"Appa, tolong jaga Kyuhyun," pinta ibu Kyuhyun.

"Ne. serahkan pada appa," kakek Kyuhyun menepuk pundak anak perempuannya.

"Imo... belikan oleh-oleh!" seru So Hyun yang masih berusia 5 tahun.

"Iya... akan imo belikan," ibu Kyuhyun mengusap puncak kepala keponakannya.

Lalu ayah dan ibu Kyuhyun masuk ke mobil. Jendela supir dibuka dan kedua orangtuanya melembaikan tangan sambil mobil melaju. Namun Kyuhyun sama sekali tidak mau lihat.

==FLASHBACK END==

.

.

Air mata Kyuhyun hampir tumpah. Ia menyesal setengah mati tidak menanggapi mereka dan tidak melihat mereka. Padahal itu adalah terakhir kalinya ia bertemu dengan orangtuanya.

"Ayo pulang," ajak si kakek. Membuyarkan lamunan Kyuhyun.

"Mereka pasti lapar. Aku akan mempersembahkan makanan terenak untuk Imo dan Samcheon," ujar So Hyun sambil tersenyum menatap foto bibi dan pamannya yang ada di dalam kotak kaca itu.

-oOo-

Di atas café adalah rumah untuk Kyuhyun, kakeknya, dan So Hyun tinggal. Di ruang tengah terdapat foto ibu dan ayahnya. So Hyun menghidangkan berbagai macam makanan di depan foto mereka untuk persembahan dan tidak lupa menyalakan dupa.

Lalu mereka bertiga berdoa. Mendoakan supaya arwah mereka tenang dan mendapatkan tempat yang baik di akhirat.

"So Hyun, ayo bantu haraboji," ajak kakeknya. Ia membiarkan Kyuhyun sendirian mengenang orangtuanya.

"Ne," angguk So Hyun.

Setelah So Hyun dan kakeknya turun ke lantai café, Kyuhyun baru berani mengeluarkan air matanya. Ia menangis, merindukan kedua orangtuanya.

-oOo-

So Hyun merubah plang depan pintu dari 'close' menjadi 'open'. Baru saja ia mau pergi ke meja bar untuk membantu mengelap gelas-gelas yang sudah dicuci kakeknya, pintu café terbuka.

KLING!

"Selamat da__," ucapan So Hyun terhenti ketika tahu yang datang adalah Jungkook bersama sekawanannya. "Oh, Jungkook oppa!"

"Hai... mana Kyuhyun?" tanya Jungkook.

-oOo-

Di meja panjang yang ada disudut café, Kyuhyun duduk bersama dengan teman-temannya yang dibawa Jungkook. Ia mendengus dan menatap Jungkook, "Kau mau melakukannya lagi?"

"Ne," Jungkook tersenyum lebar.

So Eun dan Rose terlihat bingung. Mereka diajak begitu saja oleh Jungkook dengan ketemuan di taman bersama Jimin dan Lisa. Katanya sih mau bikin acara untuk Kyuhyun. Tapi mereka tidak diberitahu apa acara itu.

"Aku akan memasak untuk kalian semua!" seru Jungkook dengan antusias.

Kyuhyun menghela nafasnya malas.

So Eun yang duduk dihadapan Lisa pun bertanya sambil berbisik. "Sebenarnya Jungkook mau ngadain acara apa sih?"

"Jungkook selalu ngelakuin ini dihari peringatan kematian orangtua Kyuhyun," ujar Lisa ikut berbisik.

So Eun dan Rose saling pandang terkejut. Rupanya acara yang dimaksud Jungkook tadi adalah peringatan kematian orangtua Kyuhyun.

-oOo-

To Be Continued...

What Is Love? [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang