Separah Inikah?..

64 8 0
                                    

Yah.. Bu maafkan aku..
#Ta

Kudengar suara Ibu dan ayah.

"Nak Bangun.. Kita harus periksa dulu keadaan kmu.. " kata ibu.

Dan akupun mencoba bangun kembali. Dapat kulihat lampu diruangan yang kutempati menyala.
Pasti sekarang sudah malam pikirku.
Dan tak lama kemudian Datang petugas rumah sakit mendorong tempat tidur yang kutempati menuju tempat yang aku tak tau tempat apa itu. Akupun melewati taman rumah sakit dapat kulihat bahwa benar sekarang telah malam.

Sesampainya diruangan dapat kulihat cahaya terang dan ternyata aku harus diRontgen.

Setelah dirontgen entah mengapa aku mengantuk dan akupun kembali tidur namun sebelum aku menyelami impianku dapat kudengar perkataan dokter yang memeriksaku tadi.

"Pak buk.. anak bapak ibu mengalami patah tulang dibagian tangannya dan sepertinya ada pergeseran ditulang rusuknya. Dan dapat kita lihat ada darah ditulang rusuknya." Penjelasan dokter.

"Anak bapak dan ibu mau dioperasi atau bagaimana?.." Tanya dokter.

Dapat kudengar ayahku sedang berdiskusi dengan kakek dan ibuku.

"Kalau dioperasi berapa biayanya dok?.." tanya kakek.

"Mungkin sampai 12 juta bahkan lebih Pak.." jawab dokter

Setelah mendengar itu mataku kembali membawaku kealam mimpi..

Saat ku terjaga aku sudah kembali kekamar inapku. Aku merasa ada sesuatu yang menusuk tangan kananku. Dan saat aku menoleh kesebelah kanan ada petugas rumah sakit yang sedang memasang selang infus. Petugas rumah sakit itu bingung karena saat menyuntikkan infus dengan jarum yang sedang nggak bisa, pakai yang dewasa juga nggak bisa, dan akhirnya jarum untuk menyuntik bayipun dicoba dan akhirnya berhasil.

Udara yang dingin mengajakku kekamar mandi. tapi, mengapa badanku tak bisa kugerakkan untuk bangun dari tempat tidur saja aku tidak bisa..
Tuhan apalagi ini?..

Karena aku tidak bisa bangun akhirnya kubatalkan niatku.

Keesokan paginya ayah memberitahuku bahwa kami akan pulang. Operasi dibatalkan bukan masalah biaya tapi ayahku tak tega jika aku harus dioperasi sampai berkali-kali. Dan pilihan keluargaku aku akan berobat secara tradisional saja.

Suara mobil terdengar begitu jelas dipendengaranku. Akupun pulang kerumahku karena jarak antara rumah dan rumah sakit jauh maka aku tak sengaja muntah dipangkuan ayahku.
Sekali lagi aku merasa bersalah..
Ayah maafkan aku.. Kataku dalam hati.

Hijabku  Mengajarkanku Arti Ikhlas yang sesungguhnya💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang