four

4.5K 498 52
                                    

Not sex scene but 18+ content!

⏮️⏸️⏭️

Previous..

Aku mendudukkan diri dan terkejut saat tatapan mataku beradu pandang dengan matanya. Mata itu tidak asing dipengelihatanku. Itu seperti milik--

"SEHUN?!"

⏮️⏸️⏭️

Teriakan ku sedikit menggema di kamar tidurku.

Aku terlalu terkejut dengan ini, begitu pula dengan Sehun--yang ternyata adalah pelakunya.

Adik yang selama ini tidak pernah dekat denganku, tidak pernah berbicara kepadaku, dan selalu menatapku dingin ada di dalam kamarku.

Parahnya dia adalah orang yang melecehkanku!

Tuhan pasti sedang bermain-main kali ini.

"J--jadi.. kau yang melakukan hal ini?" Aku bertanya lirih sambil memandang sendu ke arahnya.

"Jawab aku!" Untuk pertama kalinya aku membentaknya. Sedangkan pria itu seperti masa bodo sambil memasang wajah datar dan dingin andalannya.

"Ya. Aku yang melakukannya, Jongin." Jawaban Sehun membuat tubuhku seolah menegang.

Sehun dengan perlahan merangkak mendekati tubuhku yang bergerak panik, membuatku terus mundur hingga punggungku menabrak kepala ranjang. Bahkan ucapanku tersangkut di tenggorokan saat aku ingin memarahinya lagi akibat panggilannya terhadapku yang tidak memakai embel-embel.

Wajahnya dekat sekali dengan wajahku dan hidung kami bersentuhan karenanya.

"A--apa?" Tanyaku berbisik. Aku masih tidak percaya dengan ini semua. Aku menarik napas dalam-dalam dan bertanya dengan tegas.

"Untuk apa kau melakukan ini semua? Apa karena kau begitu benci denganku karena aku gay jadi kau melakukan hal ini? Begitu?!"

Dan tiba-tiba saja rahangku di cengkram kuat olehnya, aku meringis kesakitan. Kemudian aku melihat lurus ke netranya, ia terlihat murka.

"Jangan pernah sekali-kali kau berpikir jika aku membencimu." Sehun berucap dengan gigi yang di gertakkan.

"Lalu, apa yang kau inginkan dariku sebenarnya?" Ucapku tanpa rasa takut.

Sehun menatap intens ke arahku setelah melepaskan cengkraman tangannya, membuat jantungku semakin berdebar. "Aku hanya ingin kau menjadi milikku, Jongin."

Setelah berbicara seperti itu, aku dikejutkan dengan ciuman tiba-tiba dari Sehun. Ia melumat dengan rakus bibir atas dan bawahku, menyesapnya dengan kencang dan menggigit-gigitnya dengan pelan. Kemudian ia menggeram sambil menautkan alisnya.

Aku berusaha untuk melepas ciumannya. Aku mendorong bahunya sekuat tenaga untuk melepaskan ciuman ini, tapi tidak bisa. Ia malah semakin memperdalam ciuman dengan menekan tengkuk ku dari belakang.

Ciuman kasar Sehun berlanjut, tangannya pun kembali meraba-raba tubuhku. Kali ini di pinggul.

Aku mati-matian menahan desahan karena telapak tangannya yang kasar itu terasa sangat sialan nikmat saat menyentuh kulitku.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang