8. Marriage

2.8K 193 20
                                    

.

.

.

Kecanggungan melanda Sasuke dan Sakura karena lama mereka tak berjumpa. Disini , tepat nya di kantin rumah sakit tempat Sasuke bekerja. Sakura yang mendapat job di Suna merasa beruntung karna dapat bertemu dengan Sasuke disana, ternyata Hinata tidak berbohong.

"Hai Sasu, lama tak jumpa," Sakura membuka suara.

"Hmm iya Saku, bagaimana kabarmu ?" Jawab Sasuke dengan senyum nya yang khas.

"Aku baik, Sasu. Aku baru tau kau sudah menjadi dokter muda." Sakit terkekeh pelan.

"Yah itu wajar karna kita sudah tidak pernah berhubungan lagi setelah lulus SMA." Sasuke menyunggingkan senyum nya untuk Sakura. Sakura tersipu karna Sasuke terlihat lebih tampan dengan senyum yang seperti itu.

"Dan kulihat banyak sekali perawat muda yang tertarik padamu hihihi, eh ralat tak hanya yang muda saja," Sakura terus tertawa, dia sangat bersemangat untuk menggoda Sasuke. Sedangkan yang digoda hanya tersenyum tipis tak terlalu memusingkannya.

"Lalu, kau sendiri sedang apa disini ? Menjenguk sesorang atau kau sakit ? Konoha dan Suna itu agak jauh. Hn." tanya Sasuke.

"Hmm... tidak, aku hanya cek up kesehatan saja. Aku ada job di Suna, dan sebelum aku menebus obat di apotek aku merasa lapar dan mampir di kantin ini, tak kusangka aku bertemu denganmu." Jawab Sakura dengan girangnya.

"Jadi begitu..., baiklah aku masih ada pasien yang harus ku cek hari ini. Sampai jumpa nanti." Sasuke melangkah menjauhi Sakura, tetapi Sasuke merasakan tangannya di tahan oleh sesuatu. Sakura menahan tangan Sasuke agar tidak pergi.

"Ehmm... boleh aku minta nomor ponsel mu ?." Tanya Sakura.

"Nomor ku tidak pernah berubah tetap yang dulu." Sasuke melangkah pergi dengan melepaskan tangan Sakura. Sakura tersenyum senang dengan jawaban Sasuke.

.

.

.

Hinata termenung, ia khawatir. a
Apakah Sakura sudah bertemu Sasuke? Apa Sakura akan kembali bersama dengan Sasuke ?. Hinata terus memikirkannya hingga tanpa sadar ada seseorang yang mendekat ke arah nya.

"DOORRRR...." Hinata kaget hingga terjungkal dari kasur empuknya. Aimi sang pelaku hanya tertawa ter pingkal-pingkal melihat ibunya terjungkal dengan tidak elitnya.

"Huuuhh...dasar anak nakal, mau mama hukum ya," ucap Hinata dengan kesal. Ia mengelus jidatnya yang benjol sehabis berciuman dengan lantai yang dingin.

"Lagian mama dipanggil dari tadi tidak menyahut, Aimi kan lapar ma...." ujar Aimi kesal.

"Kan ada nenek sayang," kata Hinata tak mau kalah.

"Tapi nenek sedang ke pasar mama," rengek Aimi manja. Hinata yang setia mengelus jidatnya dan masih duduk di atas lantai itu pun akhirnya langsung bangkit. Hinata yang masih merasa dongkol pun terpaksa menyiapkan makan untuk anak kesayangannya itu.

Aimi masih terkikik geli melihat Hinata, Aimi mengekori Hinata menuju dapur.

"Aku ingin makan sup tomat ma." Ucap Aimi semangat. Hinata hanya tersenyum melihat Aimi semangat. Secara ayah dan anak tak jauh beda ternyata.

.

.

.

Sasuke dan Sakura menikmati makan malam di salah satu restoran mewah di Suna. Suasana yang romantis sangat mendukung kedua sejoli ini. Sudah tiga minggu Sasuke dan Sakura bersama. Sakura mengambil cuti dua bulan agar ia bisa menikmati kebersamaannya dengan Sasuke di Suna, sekaligus mengistirahatkan tubuhnya yang bekerja tanpa henti itu.

Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang