10. After All

3.8K 177 17
                                    

.

.

.

Melamun...
Kegiatan Hinata detik ini.

"Huft...." entah sudah keberapa kalinya Hinata menghela napas. Terkhianati lagi, sudah lelah Hinata merasakan hal seperti ini. Ia sungguh muak, ia frustasi memikirkan cinta.

Sungguh tak menyangka ia akan masuk ke dalam jurang yang sama dua kali. Entah apa yang ia rasakan, rasanya campur aduk. Tiba-tiba ia teringat akan sasuke. Apa yang dilakukan Sasuke sekarang ? Apakah ia merasakan hal sama seperti yang Hinata rasakan ?.

"Fokus Hinata... fokus...." berkali-kali ia menepuk pelan pipinya untuk menyadarkan diri sendiri.

Tiba-tiba teriakan Aimi menyadarkannya dari kegiatan melamunnya.

"Mama....ada tamu yang ingin menemui mama... . Cepat kesini ma..." terdengar suara Aimi semangat memanggil Hinata.

"Iya...sayang sebentar... ." Hinata tergesa menuruni tangga. Teriakan Aimi membuat Hinata merasa khawatir ada hal buruk menimpa Aimi.

Dengan tergesa Hinata menuruni anak tangga, saat sampai di pertengahan anak tangga ia melihat sosok Sasuke yang duduk disamping Aimi. Hinata sungguh kaget dengan tamu tak diundang yang datang. Tak menyangka Sasuke akan datang menemui nya. Lalu untuk apa Sasuke menemuinya ? Apa Sasuke merindukannya ? Tidak-tidak, itu tidak mungkin. Hinata menepis segala pemikiran aneh yang berseliweran di otaknya. Sasuke melihat Hinata mematung di pertengahan anak tangga itu hanya tersenyum kikuk. Apakah Sasuke berlibur ke Konoha karna kejadian perselingkuhan istrinya itu ?.

.

.

.

Beberapa tahun tidak betemu dengan Hinata, tak kusangka ia sudah memiliki anak. Dan anak siapa Aimi itu ? Kenapa terasa ada suatu perasaan yang tidak asing ketika ia berdekatan dengan Aimi ? Seperti yang saat ini yang sedang ia rasakan. Tetapi, kalau Hinata sudah menikah, kenapa ia tidak pernah diundang ? Walaupun tidak diundang seharusnya Sasuke mendapat kabar mengenai pernikahan Hinata. Mendengar derap langkah dari lantai atas, Sasuke tersadar dengan lamunan nya itu. Setelah Hinata datang, Aimi berlari keluar rumahnya.

"Ma....aku mau main kerumah nenek..." teriak Aimi.

"Iya sayang hati-hati dijalan." Jawab Hinata.

Setelah Aimi hilang dari pandangan Hinata, Sasuke membuka percakapan diantara mereka.

"Emm.. ha-hai Hinata," sapa Sasuke kikuk. Ia agak gugup, entah apa yang ia rasakan saat ini.

"Hai.. Sasuke, bagaimana kabarmu ? Ah.. aku buatkan minum dulu," Hinata bergegas menuju dapur, ia meraba dadanya yang berdetak tak karuan.

Skip

"Ini silahkan diminum, jus tomat tanpa gula, masih minuman favoritmu kan ?," ujar Hinata dengan terkekeh pelan.

"Ya...tentu saja Hinata." Jawab Sasuke.

"Aku turut berduka dengan keadaan yang menimpa dirimu."

"Sudahlah tak apa itu sudah berlalu,"

"Apa kau sedang berlibur kesini ?"

"Ya....dan aku juga ingin menemuimu, kurasa aku merindukanmu," kata Sasuke.

"Yaa....itu wajar saja kita sudah lama tidak bertemu." Hinata masih merasakan detak jantung nya yang tak beraturan.

"Uhmm, mau ke pantai? Aku ingin mengenang kisah kita disana

.

.

.

Flashback on

Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang