Chapter 2

744 78 9
                                    

Enjoy reading;)


Matahari tampak ingin menembus jendela kamar apartment sang pemuda berwajah manis itu.

Seiring menerangnya matahari, alarm berbunyi namun tidak membuat pemuda itu bangun dari mimpinya.

Alarm kedua berbunyi, masih belum ada pergerakan didalam selimut itu.

Hingga alarm keempat barulah pemuda itu membuka selimutnya dan menampakkan Jisoo yang baru bangun tidur dan masih mengucek matanya lalu menguap.

Setelah melihat jam waker di mejanya, pemuda itu berjalan menuju kamar mandi lalu masuk dan memulai kegiatan mandinya.

Setelah 10 menit mandi, Jisoo keluar dari kamar mandi memakai bathrobe, mengeringkan rambutnya dengan handuk lalu memilih baju yang cocok untuknya.

Baju merek Champion berwarna baby pink, celana putih merek Adidas dan sepatu Adidas Superstar berwarna putih membuatnya terlihat sangat manis. Belum lagi choker yang dihiasi piercing dan permata di sela-selanya. Apakah dia sudah terlihat manis sekaligus nakal disaat yang bersamaan?

Dia berpenampilan seperti sekarang karena ingin menemui klien pak Gerald yang katanya telah menyewanya sehari full di hari ini, hari minggu. Sudah 5 bulan sejak dia disewa, dan yang menyewa ternyata orang kaya dari Inggris, karena itulah dia bisa menyewa Jisoo yang biaya sewanya terlalu mahal.

Pak Gerald meng-chat Jisoo jika klien nya akan menjemputnya jam 17:30.

Why?

Ya, Jisoo bangun siang. Karena alarmnya di setting jam 14:30. Jisoo sudah biasa terbangun siang jika hari Minggu.

Jisoo menunggu di ruang tamu apartment nya. Ia melihat kearah jam dinding, "Masih ada 25 menit lagi." batin Jisoo.

Inisiatif ingin bermain game di hape iPhone X nya, tiba-tiba bel apartment berbunyi. Jisoo berlari kecil kearah pintu lalu membukanya.

Nampaklah seorang pria yang masih memakai jas kantornya. Jisoo masih memandang klien didepannya tidak berkedip. Sedangkan pria didepannya melihat Jisoo dari bawah ke atas lalu tersenyum tampan.

"Kamu pelayanku?" tanya Seokmin.

Sadar dari menatap orang didepannya, Jisoo langsung mempersilahkan 'tuan'nya untuk masuk.

"Masuk saja, tuan." Jisoo membukakan pintu apartment nya lebar. Lalu Seokmin masuk dan melihat keadaan apartment Jisoo yang bersih dan didominasi warna coklat dan putih.

"Errr tuan, apa anda ingin pelayananku sekarang?" tanya Jisoo gugup.

Seokmin membalikkan badannya, menatap Jisoo sebentar, lalu berjalan melewatinya.

"Ayo, kamu ga cape berdiri disitu terus?" sahut Seokmin yang sudah didepan pintu apartment Jisoo.

Jisoo terkejut lalu segera keluar dari apartmentnya dan menguncinya.

Lalu Seokmin meraih tangan Jisoo dan menariknya pelan dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya dimasukkan disaku celana jasnya.

Jisoo hanya menyembunyikan wajahnya yang memerah malu.

Jisoo tidak pernah diperlakukan semanis ini dengan 'tuan'nya selama 2 tahun dia bekerja menjadi pelayan striptease. Selama 2 tahun itu dia hanya melayani 6 orang, ditambah orang ini menjadi 7, selama 2 tahun itu pula ia hanya menjadi penari striptease saja didepan 'tuan'nya. Tidak pernah diperlakukan semanis ini.

Killer Pole Dancer (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang