Bel istirahat berbunyi, dan Rain belum sadar dari alam mimpinya. Gadis kuncir kuda itu memutuskan membangunkan Rain. "Rain? ayo bangun! Kita makan di kantin!", ucap gadis itu sambil menggoyang goyangkan tubuh Rain.
"Iya, iya, Nella. 5 menit ya" ucap Rain tanpa membuka matanya sedikitpun. Nella mengela nafas dan memutuskan untuk memakai rencana ke-2 yang selalu berhasil.
"RAIN! ADA NENEK SIHIR OTW!", teriak Nella di telinga Rain. Dengan cepat Rain membuka mata dan langsung berdiri dari duduknya. Ia langsung menaikkan salah satu tangannya membentuk posisi hormat dengan badan yang di tegakkan seperti pemimpin upacara.
"HORMAT KEPADA NENEK SIHIR!"teriaknya tanpa sadar. Untung saja kelas kosong karena mereka istirahat duluan karena para guru rapat pagi ini. Nella yang daritadi diam langsung tertawa keras. Dia jarang tertawa kecuali dia bersama keluarganya dan Rain.
Rain yang sadar keadaan kelassnya kosong, hanya diam bingung. Dia menoleh ke samping dan mendapat Nela yang sedang tertawa. Rain langsung sadar, ia mengerucutkan bibirnya kesal. 'Aku di buat kesal ke-5 kalinya!', batinnya.
"Daripada kamu hormat, mending kita ke kantin membeli makanan"ucap Nella disertai kekehan yang dijawab pelototan oleh Rain. Ia berdua pergi ke kantin bersama. Sampai di kantin, Rain mencari tempat duduk dan nella memesan makanan.
Rain duduk di tempat duduk yang biasa ia duduki dengan nella. Ia meraih handphone nya yang ada di dalam saku roknya. Ia mengscroll branda akun instagramnya. Dia fokus dengan handphonenya sampai dia tidak sadar kalau Nella sudah ada di depannya. Nella membawanampan berisi 2 piring nasi goreng porsi sedang dengan 2 gelas es teh.
"Hei! Ayo makan. Jangan fokus ke hp mulu", ucap Nella. Ia langsung menyimpan handphonenya di dalam saku roknya. Ia menggambil piring nasi gorengnya dan gelas es tehnya. Mereka berdua makan dengan hikmat. Setelah selesai makan, mereka tidak langsung ke kelas. Ia memutuskan untuk duduk di sana sedikit lebih lama.
'Tau ga sih? Nanti ada anak baru, lho! Katanya sih dia-'
"Dek? Ada anak baru? Serius? Dari mana? Kelas mana? Angkatan ke berapa?" tanya Rain panjang lebar. Ya, itu Rain, kadang dia kepo sampai sampai orang menggelengkan kepalanya. Rain yang sering memberikan pertanyaan panjang ke orang-orang yang membicarakan hal-hal menarik.
"A-anu, kak. Dia se-angkatan sama kakak, kok. Ganteng kak! Pindahan Australi, tapi asli Indo. Tapi, rumor bilang sih, dia campuran, kak. Kalo masalah kelas, aku gak tau kak. Mm, anu, Kita duluan ya kak. Permisi" jawab adik kelas itu langsung pergi dari tempat duduknya karena merasa tidak nyaman akan kehadiran Rain.
Rain langsung penasaran dengan orang yang disebut oleh adik kelasnya itu. tanpa memberi tahu si pemilik tangan, ia langsung menarik tangan Nella ke kelasnya. Si pemilik tangan itu kaget karena ada yang menarik tangannya. Ia langsung menggelengkan kepalanya.
Sampainya di kelas, bel masuk kelas berbunyi. Mereka berdua kembali ke tempat duduk mereka masing masing. Nella yang masih tidak perduli dengan sekitarnya berbeda dengan Rain yang dari tadi bersemangat sekali. Sampai sampai Rain tidak tahu jika ada sebulir nasi di pipinya.
Guru yang mengajar masuk ke kelasnya. Ia menyimpan bukunya di atas meja. Guru tersebut berdiri di depan kelas.
"Hari ini,kalian kedatangan teman baru. Ayo nak, silahkan masuk"ucap guru itu lalu mempersilahkan murid baru itu masuk ke dalam kelas. Seluruh murid kelas itu kecuali Nella yang masih fokus pada novelnya, terpanah akan ketampanan lelaki itu.
Berbeda dengan Nella, Rain menunjukkan ekspresi terkejut yang paling terkejut di ikuti dengan perasaan resah yang bercampur campur.
'Dia itu-
"Perkenalkan, saya Daven Alexander Bramantio. Salam kenal"
-cowo yang ada di belakang sekolah tadi!'
Lelaki itu melihat ekpresi Rain, tersenyum misterius.
'Hello, my girlfriend'.
-----
{DI LARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT CERITA SAYA}maaf jika ada typo.
{20/11/2018}
(double update)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cragzy!
Teen FictionLelaki yang dia temui di belakang sekolah, lelaki tampan yang gila yang tiba tiba menyuruhnya berpacaran, lelaki yang kadang sedingin freezer, lelaki yang terkadang membuaatku tersenyum sendiri jika memikirkannya. Ah, dia gila! Jangan berfikir dia n...