Sesampainya dia di rumahnya, daven di kejutkan dengan kehadiran sekelompok orang yang tidak ingin dia temui. Mereka adalah paman dan bibinya, di tambah sepupu kecilnya. Daven menghela nafas lelah."om, ngapain kerumah daven? Bawa bocah kucrut lagi"
"sudah, sudah daven. Ganti pakaianmu. Baumu seperti permen bungkus orange yang ada di kulkas"kata ibu raven. Raven tau apa yang di maksud oleh ibunya. Dia langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai atas.
Oh, ya. Masalah Daven tidak meyukai paman dan bibinya datang karena mereka sering sekali mengejek Daven. Apalagi bocah yanng mereka bawa, pembawa sial untuk Daven. Adik sepupunya itu sama saja dengan kakaknya, sama sama otak playboy. Taapi, Daven itu juga playboy? Iya, memang playboy. Tapi, masih playboy mereka berdua.
Selesainya Daven mandi, dia laangsung ke bawah mencari makan. Dia duduk di salah satu meja makan dan mengambil piring. Ternyata, paman dan bibinya pulang. Syukurlah. Daven pun makan dengan tenang. Tapi, ketenangannya hanya sebentar.
"Dave, Alex menginap karena pamanmu itu ingin honeymoon bersama bibimu"
Duar.....
"k-kemaana bocah itu, mah?!"
"Alex ada di atas lagi tidur. Besok kamu ajak dia ke toko buku beli buku dongeng. Mumpung besok kamu libur"
A
S
T
A
G
A
'Mimpi apa aku tadi malam?'
---
Matahari mulai muncul, hari bermalas malasan pun di mulai. Tetapi, daven tidak melakukan kegiatan malas malasnya. Dia di sibukkan dengan menjaga sepupu kecilnya nonton kartun kesukaaannya, yaitu 'Yatno and her friend'. Raganya ada di ruang keluarga, tetapi nyawa Daven masih ada di kasur empuk miliknya.
"Hei, kak. Hei kak dave. Hei-"
"Apa?!"ucap Daven malas.
"hey yatno. Ehehe, ketipu"
"Lu mau gue buang ke zimbabwe, crut?"
Alex mengerucutkan bibirnya lalu berteriak, "AUNTYYYYY! KAK DAVE MAU BUANG ALEX, HUAAA –hmmmpp"
"Gausah ribut! Siap siap sono! Lu bilang mau beli buku dongeng. Buru!"
Alex menghentikan teriakannya lalu melepaskan tangan Daven dari mulutnya. Ia menatap Daven dengan mata yang berbinar binar. "Kak Dave serius?! Ih, sayang kak Dave deh"ucapnya lalu mencium pipi Daven lalu berlari ke lantai atas. Daven yang menyadari jika pipinya di cium langsung menggosok gosok pipinya –berharap bekas ciuman tadi hilang.
'apakah ini sebuah karma karena nyium Rain kemaren?'
---
Daven dan Alex sudah sampai di salah satu pusat perbelanjaan yang lumayan besar namanya. Mereka berdua memasuki salah satu toko buku yang ada di dalam mall itu. alex yang langsung berlari tak tentu arah, membuat Daven tidak menemukannya. Daven pun memutuskan untuk mencarinya. Tetapi, saat dia ingin mencari Alex, dia teerfokus ke salah satu boneka yang ada di kerajang mainan khusus boneka.
Alex memegang salah satu boneka yang berbentuk karakter hewan kelinci berwarna biru. Boneka kelinci itu memiliki kalung yang bisa kita taruh nama atau pesan dii sana. 'kayaknya, cocok buat Rain ni'pikirnya. Dia menaruhnya lagi, berencana untuk menggambilnya lagi nanti lalu pergi mencari Alex yang hilang.
Daven pergi ke arah bagian cerita dongeng anak. Dia menemukan Alex bersama wanita. Sesekali wanita itu terssenyum mendengarkan jawaban dari Alex.
'Cih, dasar playboy kelas medium!' batin Daven.
"Oh iya, Alex ke sini saama siapa?" tanya wanita itu.
"Bocah satu ini bersamaku.",Daven menjawab pertanyaan wanita itu –yang seharusnya di jawab oleh Alex.
"Ah, apa kamu ayahnya?", tanya wanita itu kaku.
'OH MY GOAT, GUE MASIH MUDA DAN TERMASUK PERJAKA TING TING KALI' batin Daven berteriak tidak terima jika di bilang ayah dari seorang 'bocah kuncrut'
"Enak aja! Gue tuh kakaknya! KA.KAK-nya! Lebih tepatnya, Kakak sepupu! emang gue keliatan tua ya?!", ucap Daven sinis sambil melirik wanita itu tajam.
Wanita itu tersenyum canggung "Ah, maaf ya,"wanita itu melirik ke arah Alex. "Kakak duluan dulu ya? Alex sama kakaknya sana"
"oke, kak! Sebelum pergi, Alex mau kasih hadiah ke kakak",
'cih hadiah hadiah. Duit masih minjem gue belagu ngasih hadiah' batin Daven kesal.
Alex mendekatkan wajahnya ke wajah wanita itu dan mengecup pipinya. Ia langsung lari meninggalkan Devan dan wanita itu. devan hanya menatap kepergian adik sepupunya itu dengan pandangan yang sulit di artikan
'Dasar playboy, cap medium extra large!'
Daven mendengus kasar lalu mentap wanita itu. "Maafin adek gue, emang dia tu gen anak anak buaya darat. Apalagi kakak kandungnya, beuh, lu bisa meninggal di tempat!"
Wanita itu hanya terkekeh. 'napa ni cewe? Gila?' devan pun pergi dari sana mengejar adik kesayangannya.
---
NOTE : kalian akan beretemu lagi dengan 'wanita itu' :)
{DI LARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT CERITA SAYA}
maaf jika ada typo.
VOTE+KOMEN JANGAN LUPA KARENA ITU YANG MEMBUAT SAYA SEMANGAT :V
{20/12/2018}
KAMU SEDANG MEMBACA
Cragzy!
Teen FictionLelaki yang dia temui di belakang sekolah, lelaki tampan yang gila yang tiba tiba menyuruhnya berpacaran, lelaki yang kadang sedingin freezer, lelaki yang terkadang membuaatku tersenyum sendiri jika memikirkannya. Ah, dia gila! Jangan berfikir dia n...