03.Namanya Bara

9.3K 471 129
                                    






You make me remember someone Bara,- Naya


•••••••••






- Naya masuk ke dalam apartemen miliknya. Ia langsung duduk di sebuah sofa yang kini sudah berada di hadapanya. Kakinya ia luruskan dan ia letakkan di atas meja tamu. Pikirannya kembali teringat kepada pria tadi. Siapakah pria itu sebenarnya? Mengapa sangat mirip dengan Putra?

Tak lama hp Naya berdering. Ada no yang tak dikenal menelponnya. Kira-kira siapa yang menelponnya sore-sore begini?

"Halo?,"

"_________________"

"Ohh iya ini aku Naya, hehe," Dan ternyata yang menelpon adalah Ajeng.

"_________________"

"Makan malam?," Naya berpikir sejenak, saat Ajeng mengajaknya makan malam.

"________________"

"Jam 7? Dimana?,"

"_________________"

"Ohh oke deh,".

Naya menutup telpon. Ajeng, teman baru nya mengajak nya makan malam di sebuah Cafe yang tak jauh dari Apartemen nya.

Jam menunjukan pukul 17:30. Masih ada beberapa jam lagi waktu Naya untuk bersiap. Ia langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setalah mandi, ia lalu berdandan. Naya memakai bedak tipis dan liptint. Keadaan kota Berlin malam ini cukup dingin. Mungkin Naya akan memakai sweater dan celana bahan. Pikirnya, ini hanyalah makan malam biasa. Bukan makan malam yang resmi, jadi apa salahnya jika ia hanya memakai baju biasa.

Hp Naya berbunyi sekali. Tanda bahwa seseorang mengirim pesan padanya. Mungkin Ajeng, pikir Naya santai. Naya beranjak menuju kasur, untuk mengambil hp miliknya yang tergeletak disana.

Rafi: Pokoknya saya ingin kamu dinner bersama saya malam ini, saya tunggu jam 7, untuk tempat terserah kamu aja, nanti saya yang jemput kamu di apart, share lokasi apart kamu aja

Rafi: Btw, gak ada penolakan honey❤

Naya mendelik. Ternyata bukan Ajeng yang mengirimi nya pesan. Tetapi Rafi dosennya. Mampus, harus bilang apa ia pada Ajeng. Ia takut Ajeng kecewa padanya. Hmm bagaimana kalo Rafi ikut makan malam bersama Naya dan Ajeng? Tapi, Apa Ajeng memperbolehkan?

Naya mencari no telpon Ajeng yang baru ia simpan beberapa jam lalu. Lalu Naya menelponnya.

"Halo,"

"________________"

"Hmm kalo aku ajak orang boleh gak Jeng?" tanya Naya ragu.

"________________"

"Oke deh, see you,"

Naya menutup telpon. Syukurlah Ajeng memperbolehkan nya mengajak Rafi. Ajeng bilang, bahwa ia juga akan mengajak Pacarnya. Tapi apa Rafi mau makan malam bersama Ajeng dan pacarnya?

Naya mendengus sebal. Akibat ulah Rafi yang ingin makan malam bersamanya, ia terpaksa mengganti pakaian formal. Naya membuka lemari pakaiannya. Diambilnya sebuah dress berwarna merah muda. Pake ini aja deh, gumamnya.


***



Rafi: Saya udah di bawah,

Setelah membaca pesan Rafi, Naya langsung beranjak menuju lantai bawah. Benar saja, Rafi sudah menunggunya. Ia berdiri tepat di samping mobil sedan hitam miliknya. Pria tinggi dengan jas hitam dan juga kecamata yang melekat di wajahnya, pasti akan membuat gadis manapun tergila kecuali Naya.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang