VI. THE NEW ROSIE

3.4K 774 51
                                    

THE NEW ROSIE.

Aku penasaran sekali dengan jalan pikiran Rosie.

Baru kali ini aku tahu jika ada orang yang terang-terangan meminta having sex pada orang yang baru dikenalnya bahkan kurang dari seminggu lamanya.

Aku positif yakin jika Rosie mempunyai gangguan kejiwaan. Menurutku, gak bakal ada orang waras yang kelakuannya absurd plus random macam Rosie.

Belum lagi aku tak habis pikir dengannya hari ini. Pasalnya, setelah semalam ia meminta kado ulang tahun yang membuatku hampir jantungan, pagi ini sikapnya malah biasa-biasa saja. Seperti kata 'having sex and make me pregnant' tidak pernah terucap dari bibirnya.

Jika kalian penasaran dengan jawabanku semalam, jelas sekali aku menolak Rosie dan mengatainya orang gila. Lalu reaksi Rosie hanya mentapku datar, membalikkan badan memunggungiku dan tidur begitu saja. Meninggalkanku dengan jantung yang masih berdebar karena permintaannya.

Lagi-lagi aku harus menyalahkan Abam karena lelaki itu yang paling bertanggung jawab atas kesialanku bertemu Rosie.

"Jeff, lusa kan hari valentine. Lo gak ada niatan mau nembak gue jadi pacar lo?" tanya Rosie saat kami baru saja sampai di penthouse setelah pulang dari rumah keluarga Pak Agus.

Ya Tuhan, sepertinya perempuan yang duduk di sebelahku ini tidak pernah kehabisan stok pertanyaan aneh.

"Gak tertarik!" jawabku ketus.

Rosie mengangguk sebelum mengambil toples berisi keripik kentang di atas meja. "Oh, jadi lebih tertarik ngelamar gue buat jadi istri lo ya?"

Aku bergeser sedikit kebelakang sofa sebelum menghadapkan tubuhku pada Rosie yang duduk anteng di sebelahku sambil memakan keripik kentangnya. "Rosie, gue penasaran deh. Lo pernah ada riwayat sakit jiwa gak sih?"

"HAHAHAHAHA!" tiba-tiba saja suara tawanya yang menggelegar terdengar di seluruh ruangan. Bukannya menjawab, ia malah menertawaiku.

Sial!

"Pertanyaan lo ada ada aja deh! Gue emang ada riwayat sakit. Tapi bukan sakit jiwa," ucap Rosie seraya menatap kedua mataku lekat-lekat.

"Sakit apa?" tanyaku.

"Sakit hati! Karena terus-terusan di tolak sama Jeffrey," jawab Rosie dengan nada dan ekpresi yang mendramatisir juga super berlebihan.

Aku rasa perempuan ini terlalu banyak nonton sinetron.

"Sakit tahu Jeff. Sesek rasanya!" ucap Rosie lagi seraya memukul-mukul dadanya sendiri dan memasang wajah sedihnya padaku.

"Huh!" aku menghela napas panjang. "Seharusnya gue tahu gak guna juga ngajak lo ngomong serius!" aku lalu bangkit dari sofa untuk melangkahkan kaki ke kamarku.

"Yah, Jeffrey mau kemana?" tanya Rosie.

"Ke kamar. Males gue deket-deket sama lo!"

"Loh, Jeff! Yaelah gitu aja ngambek! HAHAHA!" lagi-lagi ia tertawa. Sampai aku masuk ke dalam kamarku dan menutup pintu, suara tawa Rosie yang cempreng itu masih dapat terdengar.

Emang perempuan gak waras!


***

TOK..TOK..TOK

PRAGUE, FEBRUARY 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang