Ketika matahari masih terik, di bawah pohon rindang lapangan basket sekolah tercinta, duduk 7 orang anak. Mereka biasa disebut hantu lapangan. Ya itu sih cuma istilah, bahasa lumrahnya mah anak paskibra.
"Eh, lo bertiga gak ke alun-alun?"
"Jam 2 ngaco, telat nanti."
"Kalem aja lah, minggu kemarin kita nyampe sana belum ada siapa-siapa."
"Yang bener Lin?"
"Iya Som, kagak ada orang. Tanya noh sama Jeongin sama Jisung."
"Yaudah dari pada gabut mendingan hafalin variasi-formasi aja kuy." ajak Jeongin
3 cowok itu langsung baris di pinggir lapangan. Iya tepat di pinggir lapangan, malah agak melipir ke pohon mangga pula. Kenapa gak di tengah lapangan?
Jeongin bersabda : "Barangsiapa yang menyuruh Jeongin, Guanlin dan Jisung PBB di tengah lapangan saat matahari masih terik, maka mereka harus bertanggung jawab membelikan kami sunblock SPF 50."
"Gue aja yang ambil alih, gue hafal kok aba-abanya."
"Hilih, bilang aja pengen jadi danton lo tuh Som. Bilang noh sama Guanlin, izin mau jadi danton for the last time." kata Rina
"Apaan sih, udah ayo buruan baris yang rapih. Kalau gak, ntar gue turunin lo bertiga."
Baru sekitar 5 menit mereka melalukan gerakan variasi-formasi, Guanlin dipanggil oleh pak Eunkwang.
"Ada apa pak?" tanya Guanlin
"Bantuin bapak nyuci kursi."
Pak Eunkwang adalah guru ekonomi yang punya bermacam tingkah ajaib. Sekarang contohnya, siang-siang gini dia nyuci kursi. Iya kursi, kursi deret warna biru dongker yang ada di pos satpam. Pak Eunkwang yang nyikat kursi dan Guanlin yang pegang selang.
Selesai nyikat kursi, pak Eunkwang lalu memanggil Jeongin dan juga Jisung, "Kalian angkat nih kursinya, terus jemur di lapangan."
Melihat itu, Rina, Somi, Kyla dan juga Lucy hanya bisa tertawa di pinggir lapangan sambil sesekali mengabadikan ketiga temannya yang diperintah oleh pak Eunkwang.
"Parah banget sih pak Eunkwang astaga," kata Kyla
"Lo mauan aja disuruh pak Eunkwang yang nggak-nggak."
"Ya gimana Som, masa sama guru durhaka." kata Jisung
"Udah setengah tiga Lin, gak ke alun-alun?" tanya Lucy
Jisung buru-buru melihat pergelangan tangannya yang terdapat jam tangan kulit cicak. Karena warnanya mirip warna cicak, "Waduh, kuy lah cabut."
"Ke parkirannya bareng," sahut Rina
"Pada parkir di luar lo pada?" tanya Jisung
"Iya, hari Jum'at gue sengaja berangkat siang biar bisa parkir di luar. Parkiran dalem udah rame banget." sahut Somi
Karena Jisung, Somi, Rina dan Lucy jalan ke parkirannya belakangan, jadi mereka bisa lihat kalau Guanlin lagi dorong-dorong motornya dan berhenti di depan sekre paskibra.
"Motor lo napa Lin?" tanya Rina
"Motor lo kempes Lin?" tanya Jisung
"Kagak, udah buruan lo ambil motornya."
Fokus pada motor masing-masing, rombongan cewek pun keluar, tapi ada satu yang aneh. Kenapa cowok 3 itu malah berhenti di depan sekre paskibra dan diam di motornya.
"Eh lo pada kenapa berhenti sih?" tanya Lucy
Ketiganya kompak tidak menjawab. Dan ada satu hal ajaib yang dilakukan oleh Guanlin. Rina, Somi dan Lucy bisa melihat dengan jelas bahwa Guanlin sedang berjongkok sambil meniup mesin motornya dan mengipasi jok motornya dengan tangan.
"Lo kenapa sih Lin?" tanya Somi
"Motor gue panas, bentar gue ademin dulu." jawab Guanlin
"Ya Tuhan, kenapa engkau jadikan manusia macam dia sebagai ketua paskibra?!" Rina setengah berteriak sambil menyumpah-serapahi ketuanya itu. Sedangkan Somi dan Lucy buru-buru tancap gas.
"Kay, ketua lo tuh ajaib bener dah."
"Ajaib napa?" tanya Kyla
"Gue kira dia dorong-dorong motor dari parkiran ke depan sekre kita ada apa-apa, taunya dia lagi ngademin motor." jelas Somi
"Eh astaga, gak gue anggep temen sumpah dah Som." kata Kyla
Lalu datanglah pasuka ajaib tadi dengan Rina mengekor si belakangnya.
"Temen lo tuh Kay, ketularan ajaibnya pak Eunkwang." kata Rina
"Lah lo balik sama siapa Kay?" tanya Guanlin
"Dijemput kakak, udah sana berangkat."
"Balik duluan ya Kay," pamit Lucy
"Duluan ya." kata Jeongin
"Yoi mas, ati-ati. Jangan ngebut, inget anak istri woy!" sahut Somi
Baru aja Guanlin dan kawanannya meninggalkan sekolah, "Bangke! Helm gue ada di motor Guanlin!"
Oh, oke. Ternyata bukan hanya ketua paskibranya aja yang ajaib. Bendaharanya juga ajaib.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE IDOL ONESHOOT [SLOW UPDATE]
FanfictionTemukan idolamu disini dengan segenap imajinasi liarku. OPEN REQUEST