Kayaknya kalau orang yang baru pertama kali ketemu sama Vernon, pasti mikirnya dia itu introvert. Ya, Umji juga dulu gitu. Dengan struktur muka yang memang seperti ice prince, dulu Umji gak begitu dekat sama Vernon. Padahal satu ekskul.
Beberapa kejadian pernah Umji alami dengan Vernon. Salah satunya waktu H-2 acara pendiklatan junior ekskulnya.
"Lencana belum bisa mereka ambil lah ngaco, sekarang aja mereka gak lengkap." kata Shinbi
Vernon yang lagi berdiri langsung nanya, "Jadi maunya gimana?"
"Taruh aja di siapa kek, terus suruh ambil besok pas jam istirahat pertama." sahut Kino
"Kelas gue aja Non,"
"Lo kelas apa sih Ji? Lupa gue,"
"IPS 3."
"10 IPS 3?"
Umji melotot ke Vernon, "Eh anjis, lo pikir gue bego sampe gak naik kelas. Kurang ajar lo!"
Vernon lalu berjalan ke arah anak kelas 10 yang lagi dapat pengarahan dari Elkie dan Eunseo.
"Besok jam istirahat pertama di kelas lo Ji, udah gue kasih tau." kata Vernon
Besoknya pas jam istirahat pertama, gak ada anak kelas 10 yang dateng ke kelas Umji. Tapi pas jam 11 lewat 15 menit, ada salah satu anak kelas 10 yang kirim whatssapp ke dia. Katanya mau ngambil lencana pas istirahat kedua aja.
Pas mereka datang ke kelasnya, Umji usir. Ya karena Vernon bilang jam istirahat pertama, bukan kedua. Tapi, anak-anak kelas 10 nya bilang, "Loh, kata mas Vernon boleh ngambil di jam istirahat satu atau dua mba."
Umji tetep usir mereka, karena gue mau ngomong sama Vernon dulu.Eh pas pulang sekolah, Vernon malah marah ke Umji.
"Kok lo gak kasih lencananya sih Ji?" tanya dia
"Ya jelas gak gue kasih, mereka ngambilnya pas istirahat kedua. Sedangkan lo sendiri yang bilang kalau mereka harus ambilnya pas jam istirahat pertama." jelas Umji
"Kan gue bilangnya kemarin itu, ambil di kelas lo pas jam istirahat, terserah mau jam ke 1 atau ke 2."
"Vernon! Lo bilang ke guenya jam istirahat pertama. Lo tanya Elkie sana, dia saksinya pas kemarin lo bilang ke gue!" kata Umji lalu pergi meninggalkan Vernon di ruang sekretariat sambil lempar satu bungkus plastik yang isinya lencana
Vernon gampang lupa sama omongannya dan Vernon gampang nyalahin orang. Itu sisi buruknya.
Dan karena Umji sama Vernon yang sama-sama pundung, Umji sama Vernon gak ngomong sampe besoknya. Eh pas hari H pendiklatan anak kelas 10 Vernon malah bercandaan lagi sama Umji. Segampang itu juga Vernon melupakan masalah.
"Umji, kasih kita semangat dong. Ayo dong." kata Elkie
"Gamau, pundung gue."
Setelah Umji bilang gitu, Sena malah melihat ke Umji, "Pundungan lo, semangatin gue dong Ji. Mas Vernon lagi lemes nih,"
Umji cuma pasang wajah datar. Padahal dalam hati udah dag-dig-dug aja, denger Vernon manggil dirinya sendiri dengan sebutan mas.
"Dibilang gue lagi pundung."
"Yaudah deh gue aja yang nyemangatin. Satu, dua, tiga, ulululululu."
Dan Umji harus menahan itu. Gengsi kali. Kan Umji lagi pundung sama Vernon, jadi jangan sampe luluh, senyum atau bahkan ketawa cuma gara-gara Vernon bilang ululululu.
Itu baru hari pertama pendiklatan, di hari kedua Vernon malah bikin Umji ngerasa kalau dia itu dilindungi sama Vernon. But she's not sure that he keeping her.
Sabtu siang tepat pukul 1, di lapangan udah banyak peserta diklat. Mereka berbaris dengan mata yang udah ditutup sama kain mitela putih.
"Heh Jisung, liat tangan saya. Ini angka berapa?" tanya Elkie
Umji dari tadi ikutin Elkie aja, macem babunya dia Umji tuh.
"Siap, 3 mba,"
"Kok bener?" tanya Umji
"Heh kamu masih bisa ngeliat ya!" kata Elkie, padahal mah tadi dia ngacungin satu jari doang
"Siap, tidak mba. Saya tidak bohong."
Elkie beralih ke Daehwi, salah satu junior yang bandelnya minta ampun.
"Daehwi, ini berapa?" tanya Elkie sambil ngacungin 5 jarinya
"Siap, 2 mba."
"Salah. Kalau ini berapa?"
"Siap, 1 mba."
"Kok bener? Ah kamu nih sama aja kayak Jisung, mau bohongin senior ya? Sini kamu saya bawa ke tengah lapangan."
Umji menarik tangan Daehwi, tapi yang gak Umji sangka adalah, tangannya malah diremes kenceng banget.
Vernon yang beridiri gak jauh dari situ pun mendekat. Itu pun karena Umji lambai-lambai pake tangan kirinya. Dengan tatapan yang mau nangis, Umji nunjuk tangannya yang masih di genggam erat sama si Daehwi.
Tangan Vernon lalu meraih tangan Umji yang digenggam Daehwi, dengan sekali hentakan tangannya lepas dari genggaman tangan Daehwi.
"Enak aja kamu pegang-pegang dia, berani apa kamu sama saya?" kata Vernon
Umji menatap miris tangan kanannya yang udah merah banget dan itu kaku banget buat digerakin.
Vernon memijat sebentar telapaknya dengan Umji yang masih sesegukan nahan sakit.
"Makanya jangan macem-macem. Biarin Daehwi entar gue yang marahin," katanya
Intinya Vernon itu ice prince, gampang marah, gampang juga buat lupain masalah, jago bikin baper dan Vernon itu bertanggung jawab banget orangnya.
"Vernon makasih loh, udah bikin gue baper. Berkepanjangan pula bapernya. Untung sekarang udah jadi suami, kalau nggak. Ya nggak tau gue." -Umji
☘☘☘
Yihaaaaaa baper berkepanjangan. Itu baper apa musim kemarau wak berkepanjangan.
Jangan lupa vote dan comment ya.
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE IDOL ONESHOOT [SLOW UPDATE]
FanfictionTemukan idolamu disini dengan segenap imajinasi liarku. OPEN REQUEST