Pesan yang cukup jelas telah hadir padaku di hari ini, ia menjawab tanda-tanda yang datang semenjak kemarin. Tentang priaku bersama perhatian darinya yang kunilai kian berbeda. Kami hanya semakin berjarak, tipis-tipis yang berupaya menebal sementara di sisi lain telah kuyakini bahwa perasaannya tak lagi seutuh dulu; bahkan mungkin semenjak awal rasa itu tak pernah dipersembahkan secara utuh untukku. Kami retak dan sedang menunggu untuk pecah.
Bunyinya manis, begitu sopan dan mesra, serta hanya kembali melemparku ke bagaimana jati diri kami yang sekarang. Tentang diriku, Moon Jei yang masih sama merahnya, masih sama denyutnya, masih sama utuhnya. Dan untuk dirinya, itu adalah pudar, merahnya telah pudar. Dan mungkin pada akhirnya cuma diriku yang bersedia memungut keping-keping berjatuhan di kaki kami, memeluknya untuk kemudian melukai dadaku sendiri. Bertindak bodoh dan bersedia menusuk sampai intinya dengan dua jemariku yang bertahan menggenggam pecahan-pecahan itu.
+010 xxx xxx xxx
Presdir, terima kasih untuk bunganya.
Dan maaf karena menolak ajakan Anda, sebab, terlalu tabu bagi saya menerima ajakan pria yang telah memiliki pasangan.Tetapi, sangat senang mengetahui bahwa senyum Anda akan terus menyambut saya di pagi hari.
NB: Maaf, maaf sekali kalau cerita ini lama menghilang dan yah, aku nggak tahu bagaimana tanggapan kalian soal ini. Aku hanya merasa perlu untuk membenahi diriku yang dulu, pemikiranku yang dulu, dan mencoba kembali memberi yang terbaik buat yang bersedia baca karyaku dengan setulus-tulusnya.
Aku mungkin bukan orang yang paling konsisten dan cenderung melakukan semua sesuai tindak hatiku.
Aku memutuskan untuk sedikit menambah dan menambal bagian War of Love yang harusnya ada sejak dulu. Hatiku belum terlalu tega dulunya, itulah kenapa War of Love keluar dan melompat sedikit jauh dari alur aslinya di 2018. Aku awalnya dan sampai beberapa bulan kemarin berusaha bilang, ‘nggak papa, nggak papa, pembaca kamu adalah pembaca yang nerima kamu bagaimanapun jalan cerita yang kamu bikin’.
Tapi teman-teman, pada akhirnya aku masih terbebani dan merasa kosong karena plot hole di War of Love versi lama aka Neos. Dan di permulaan tahun yang semoga baik ini, aku hanya berusaha buat menulis sepenuh hati dan semaksimal mungkin.
Aku sangat menyayangi kalian yang sangat menunggu cerita ini. Mungkin beberapa ada yang lupa, tapi nggak papa. Bukan salah kalian.
Aku ingin memulai lembar-lembar baru War of Love, dan masih berharap kalian ada untuk mau membacanya.
Terima kasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/168128539-288-k506345.jpg)