Coffee

9 1 0
                                    

"Ry buruan lah, lama amat" Teriak caly

"Iya bentar" seru ku kesal

Hari ini bukan hari minggu, tapi hari ini kami diliburkan karena guru-guru kami mengadakan rapat. Jadi, aku dan Clay memutuskan untuk nongkrong di Cafe favorit kami.
Bagaikan pembalap di kejar setan, Clay mengendarai Daihatsunya dengan laju.

**************

Seperti biasa kami memesan kopi ke sukaan kami yaitu Machiato.
Sudah lama sejak sudah cinta banget sama kopi macchiato ini. Bagiku kebahagiaan adalah saat menikmatinya, menikmati setiap seruputan yang aku hirup dalam secangkir kopi dan merasakan ketenangan yang berikan. Sama Seperti ku, Clay juga sangat jatuh cinta dengan Machiato, katanya ada kesenangan tersendiri saat meminumnya.

" Clay, kamu tahu gak aku pengen banget ketemu sama jodohku di cafe ini" Kata ku sambil senyum-senyum sendiri membayangkan ketampanan jodohku itu.

" Audry Audry mimpi aja sana, sekalian aja kamu mimpi sampai kamu nikah dalam mimpi" Kata Clay menyindir. Kami pun tertawa tanpa memikirkan volume suara kami yang semakin besar, dan karena cafe ini juga lagi sepi jadi kami bisa tertawa sepuasnya.

**********
Candaan kami terus kami lakukan tanpa henti dan sampai ketika
"Klingklingkling" bel tanda bahwa ada seseorang yang masuk ke dalam cafe ini, dan ternyata itu seorang pria tinggi, berkacamata, dengan gaya casualnya itu.
Aku dan Clay memperhatikan tiap langkah lelaki itu, sampai kami tahu bahwa orang di balik kaca mata itu adalah Keneth.

Clay dengan suara lantang memanggil kenth, seperti sedang berteriak di atas gunung
"Woyy Kenth sini bareng ama kita"
Kenth pun tersenyum tanda setuju akan bergabubg dengan kami. Dan langsung menghampiri meja kami yang sudah penuh dengan makanan.

"Wahhh wahhhh banyak banget makanan kalian. " Kata Keneth sambil menggelengkan kepalanya.

"Mumpung lagi libur lah Kenth, entar kalau udah masuk sekolah diet lagi hahahahahaha" kataku tertawa.

" Oh iya kamu enggak pesan makanan atau minuman Kenth? makanan sama minumannya enak-enak loh. Apalagi Machiatonya behhhh juara deh pokoknya " Kata Clay sambil mengacungkan kedua jari jempolnya.

" Oh gitu ya, kapan-kapan deh aku pesan, soalnya....." Keneth mulai terbata-bata sambil tersenyum.

"Tapi kenapa Kenth? " Tanyaku penuh penasaran.

"Karenaaa...." Belum sempat Kenth melanjutkan kata-katanya Kenth menerima telvon, yang membuatnya harus buru-buru pergi.
" Eh teman-teman, aku duluan ya soalnya bokap nelvon di suru buru-buru pulang soalnya, dan hari ini aku deh yang traktir semuanya aku yang bayar, Oke"

Kami hanya menganggukan kepala dan mengatakan hati-hati karena kami kaget dan gembira karena kenth mentraktir kami hari ini, walaupun aku masih penasaran dengan kata-kata Kenth yang tidak dia lanjutkan.

**********
Setelah kurang lebih 2 jam kami berada di cafe akhirnya kami pulang, karena Clay juga punya janji dengan mamanya untuk menemani mamanya ke mall.

Di sepanjang jalan aku terus memikirkan Keneth dan bertanya kepada Clay
" Clay, menurut Kamu kenapa Kenth datang terus pergi gitu aja ya, dia juga belum pesan-apa" tanyaku penasaran

Clay pun menghela nafas dan mengatakan " Ya elah Audry gitu aja di pikirin, mungkin Kenth kenyang terus mau pesan minum tapi udah buru-buru di suru pulang kali"

"Mungkin kata Clay bener juga" kataku dalam hati.

"Eh Audry, kalau di lihat-lihat Kenth itu ganteng juga ya" Kata Clay di sertai senyuman manisnya.

" Yaaaa gitu deh, baru sadar aja kamu" Kataku sambil mencolek lengan Clay.

************
"Byeeeeee Clay, salam buat mama kamu" Kataku sambil melambaikan tangan kepada Clay.
Clay pun langsung pergi dengan sangat laju mengendarai Daihatsu andalan Clay, setelah mengantar ku pulang.

Aku pun masuk ke dalam rumah, dan langsung menuju kamar kakak ku, karena aku tahu pasti dia sedang memainkan gitar andalannya yang membuat hatiku tentram saat petikan demi petikan di mainkan selaras dengan nada,
" kakak, aku pulangggg" mendobrak pintu kak Argya tanpa mengetok pintu dahulu, karena aku sudah terbiasa langsung menyelonong masuk ke dalam kamar kak Argya itu.
Tapi saat aku masuk menyelonong tanpa permisi aku pun kaget dan merasa seperti gadis bodoh karena kakak ku sedang bercanda ria dengan teman-teman sekolahnya di dalam kamar yang bisa di bilang teman-temannya adalah kumpulan pria-pria tertampan di sekolahnya.
Suasana menjadi hening, semua tampak terkejut dengan kelakuan bodohku.
"Eh Audry, lain kali ketok dulu ya" Kata kak Argya lembut.
" Oh ini adik loo Gya, manis " Kata salah satu teman Kak Argya yang samar-samar ku lihat nama di belakang baju basketnya bertuliskan J.
" Ehhhh maaf aku ganggu ya" Kataku dengan wajah penuh kesesalan karena tingkah bodohku.
Kak Argya terseyum memaafkan padaku.

" iya Audry, gak papa. Oh iya kakak udah masakin kamu udang goreng sambal matah, kamu mkan dulu gih"

Aku pun hanya mengangguk, dan kemudian terseyum kepada para pria-pria tampan.
Sebenarnya aku senang, karena bisa melihat malaikat-malaikat tampan, dan berharap dapat memilikinya satu.

Dan berjalan santai menuju dapur tanpa merasa ada sesuatu yang terjadi.

Sampai di dapur aku pun membuat secangkir
Machiato  kopi saset yang di kirimin tanteku langsung dari Singapur, aku memang sudah minum Machiato tadi bersama Clay, tapi entah kenapa aku gak bosen dan pengen minum Machiato terus menerus.

"Eh Audry, kamu minum kopi apa? Kayaknyaaaa enak banget tuh sampe senyum-seyum sendiri"
Suara itu tiba-tiba mengagetkan ku, membuat secangkir kopi yang ku buat hampir saja jatuh.
"Ehhhhh kakkkkk " dalam hatiku langsung aku berfikir siapa nama pria tampan ini.

" Kenalin namaku Johan, teman kakakmu"
Oh aku baru ingat dia pria tampan ini, yang tadi ada di kamar kak Agrya.
" Oh eh iya Kak Johan ". Dia pun terseyum mengikuti senyuman ku. Seyumannya manis.
" Kak, mau coba gak? Enak banget loh, kalau mau aku bisa buatin " Tawar ku.
" Boleh deh" Kata Kak Johan mengangguk.

Aku pun kembali ke dapur dan membuat kopi Machiato dengan takaran air yang sama dengan ku, dan langsung membawakannya kepada Kak Johan.

" Wah enak juga ya, pasti ini machiato kan?" Tanya kak Johan
" Kok kakak tau sih, pasti kakak udah pernah nyobain sebelumnya kan? Jawabku dengan nada mengejek
" Yaaa sotoy banget ya kamu, jelas-jelas kakak baca dari bungkus kopinya, Audry Audry" Kata Kak Johan megenejek ku kembali sambil tertawa.

Kami pun banyak berbagi cerita, dan tertawa bersama-sama, sampai-sampai Kak Johan enggan kembali ke kamar kakak ku.

***********

Tak Terasa jam sudah menunjukan pukul 17.00 WIB, itu bertanda bahwa Kak Johan dan kawan-kawannya yang lain harus kembali ke rumah, karena besok mereka sudah Ujian Sekolah.

" Pulang dulu ya Audry, entar kapan-kapan kita ngopi bareng lagi" Kata kak Johan sambil melambaikan tangannya.

"Cieeee adanya lope-lope nihhh hahahahah" Kak Agrya menggodaku.

Aku hanya bisa terseyum dan berharap Bisa bertemu lagi dengan Kak Johan. :)


*****
#oh iya di karenakan aku semester dan liburan wattpada bakal di update mulai januari lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forgot Where I WasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang