-2019
Kriing.
Suara bel masuk menggema sampai sepenjuru area SMA Harapan Bangsa. Pintu gerbang pun sudah tertutup rapat untuk para siswa yang datang terlambat. Namun itu tidak berlaku untuk siswa yang satu ini, ketika ia datang terlambat, Pak Supri-penjaga sekolah- akan dengan senang hati langsung membukakan gerbang untuknya, siapa lagi kalau bukan, Aaron Pranatha.
"Makasih ya Pak!" Teriak Aaron dibalik helmetnya ketika Pak Supri membukakan gerbang untuknya.
Bukan karena Aaron anak pemilik yayasan ia diperlakukan istimewa oleh Pak Supri, melainkan Aaron sudah sangat akrab dengan Pak Supri dan lebih lagi terkadang Aaron suka membelikan beberapa bungkus rokok untuk Pak Supri yang sudah sangat baik padanya. Maka tak heran bila gerbang sekolah selalu terbuka untuk Aaron yang selalu datang terlambat.
"Iya sama-sama!" Kata Pak Supri
menutup kembali gerbang sekolah.Setelah memarkirkan motor ninja kesayangannya dengan benar, Aaron langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelasnya.
"Keren kan gue gak telat" Ucap Aaron bangga kepada ketiga temannya karena hanya telat beberapa menit saja.
"Gak telat dari mana anjir" Kata Jio menoleh ke arah belakang, tepat dimana Aaron duduk bersama Aji.
"Gaya banget, mentang-mentang anaknya Pak Supri" Kesal Reza karena mau datang jam berapapun pasti Aaron dapat dengan mudahnya masuk ke dalam sekolah. Dan itu hanya berlaku pada Aaron, ingat hanya Aaron seorang!
"Pasti iri kan lo semua, ngaku aja udah" Kata Aaron menaik turunkan kedua alisnya.
Aji teman sebangkunya pun menyahut emosi, "Yaiya lah goblok, segala nanya" Kesal Aji dan langsung mendapatkan jitakan di dahi oleh Aaron membuat Aji meringis kesakitan.
"Sakit anjir!"
"Gausah ngatain gua goblok juga dong" Kesal Aaron
"Ya lagian segala nanya, IRI BANGET GUA BANGSAT SAMA LO YANG SELALU BUAT ULAH DISEKOLAH TAPI GA DI DO JUGA SAMPE SEKARANG"
"Yeh anjing, jadi lo maunya gua di DO gitu dari sekolahan?" Kata Aaron mengernyit mendengar ocehan Aji.
"Ya enggak mau juga, biar kaya anjing juga kan lo bespren terbaik gue, Ron" Kata Aji langsung merangkul sahabatnya itu.
"Punya temen bangsat banget dah heran" Kata Aaron menepis rangkulan Aji
"Kayak sendirinya gak bangsat aja ya anjrit" Kata Reza menggelengkan kepalanya.
"Diem lo curut" Kesal Aaron
"Mau kemana lo?" Tanya Jio ketika melihat Aaron sudah berdiri dari duduknya.
"Kerumah dori" Jawab Aaron asal dan langsung berjalan untuk pergi ke kantin.
~~•~~
"Gila si ini ganteng parah" Ucap Kirana menggebu ketika sedang menstalking akun media sosialnya Aaron.
"Aaron Pranatha temennya Aji?" Ucap Gisel ketika melihat ponsel milik Kirana.
"Iya"
"Mana coba liat dong" Kata Gina menyahut karna ikut penasaran dengan apa yang dilihat oleh Kirana dan juga Gisel yang duduk sebangku itu.
"Tuh gila keren banget kan?" Tanya Kirana membuat Gisel dan Gina mengangguk bersamaan.
"Udah ganteng, tajir, atlet basket, otak einstein, badboy juga pula. Ga bosen banget gue ngomongin dia. Idaman banget si yaampun!!" Kata Kirana membuat Clara hanya bengong menatap Kirana dengan tatapan 'biasa aja kali'.

KAMU SEDANG MEMBACA
Claratha
Teen Fiction"Mau lo apa?" "Maksudnya?" "Gue turuti mau lo, tapi gue minta lo kurangi kenakalan lo disekolah. Gimana?" --Claratha Elysia Dengan cepat Aaron Pranatha--Salah satu cowok populer di SMA Harapan Bangsa-- langsung meraih tangan Clara untuk berjabat tan...