Setiap malam, saya selalu senang memikirkan halhal yang terjadi mulai pagi hingga keadaan paling melelahkan seperti malam ini (kataku) maksud saya tidak terlalu melelahkan, ini hanya semacam pembelaan bahwa saya sebenarnya tidak pemalas. Oh iya tentang memikirkan halhal yang terjadi tadi pagi, saya jadi ingat betapa lucunya seseorang duduk sendiri di perempatan dan setiap waktu melihat ke segala arah, saya percaya bahwa dia pasti sedang menunggu temannya. Saya sering seperti itu, terjebak tanpa teman dikeramaian akhirnya kelihatan kasihan ... Entah sikap percaya dirinya itu diturunkan dari mana ayah atau ibunya, hanya saja ia kelihatan sangat tidak peduli dengan sekitarnya, saya tidak tahu pasti apa yang ia rasakan, tentu saja, yang saya tahu, ia pasti kesepian. Sesekali dia mengecek ponselnya, mungkin itu kabar dari temannya yang katanya hampir sampai nyatanya masih santai. Kalian harus percaya, pertemanan selalu sekejam itu.
Ada lagi, ini tentang teman saya, sebenarnya dia adalah temannya teman saya dan dia membawa teman. Namanya tidak perlu kalian tahu, oh iya dia itu perempuan, dia bercerita, maksudnya dia bercerita kepada kami, bukan hanya kepada saya. Dia bercerita banyak, tentang masalah keluarganya, tentang dirinya yang baru saja membeli sebuah tas dengan model paling baru, bahkan katanya dia telah ditinggalkan oleh kekasihnya minggu lalu, saya tidak tertarik dengan cerita keluarganya atau tentang tas model paling barunya itu, saya juga tidak paham tentang hal seperti itu. Saya ingin mendengar keseluruhan pada poin terakhir diceritanya, yah, itu tentang ditinggalkan kekasihnya. Saya memberanikan diri bertanya tentang sebab ditinggalkan lalu berapa lama waktunya dari mulai memutuskan untuk menjalani hubungan hingga salah satunya bosan dan meninggalkan.
Entah kenapa dia jadi tertarik bercerita dengan saya, dia tumpahkan segalanya, mula-mulanya biasa, tapi karena satu persatu teman-teman yang disamping saya sibuk sendiri dengan dengan ponselnya, saya jadi agak risih, rasa ingin tahu saya tiba-tiba lenyap, "mampus!" itu umpatan hati kecilku kepadaku karena terlalu ingin tahu dengan masalah orang lain. Untung, temanku kelasku lewat, menyapaku dan mengatakan bahwa kelas telah dimulai beberapa menit yang lalu,
"Alhamdulillah, selamat."
Untuk porsi-porsi tertentu saya tidak pernah keberatan tentang siapapun yang ingin bercerita perihal masalahnya dengan kekasihnya, toh saya jadi punya banyak bahan untuk menulis. tapi melihat keadaannya, saya mengurungkan niat lalu menurunkan sedikit kadar keingintahuan.Lagi, ini tentang perempuan-perempuan yang minta dibuatkan puisi, setiap waktu mereka menganggu saya, ini sudah minggu kedua ketika saya berjanji untuk membuatkan mereka sebuah puisi. Nyatanya belum, bukan karena malas tapi saya memang sedang tidak ingin membuat puisi.
Entahlah, apa yang membuat saya selalu mengiyakan ketika seseorang minta tolong dibuatkan puisi, bahkan saya senang dengan itu.
Oh iya, satu lagi ini tentang saya yang gampang bosan, sebenarnya itu adalah kelemahan saya, jika belajar sesuatu dan itu tidak menarik saya cenderung meninggalkannya, untuk itulah saya mencoba mempelajari banyak hal tapi nyatanya juga mudah bosan dengan berbagai hal.
Terakhir, untuk kalian yang sabar membaca ini sampai akhir, terimakasih.
Rea Barat, 1Nov2018
Ip
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Caption
Random[UPDATE 3 KALI SEHARI] Karena hati kadang butuh asupan yang bergizi. [CAPTION OF THE DAY] Capt by: Muh ilham paduai