Pagi ini angin berhembus dengan kencangnya sembari membawa dingin yang menghembus kalbu , aku berjalan dengan terseok-seok melewati jalanan kampus nan indah. Berjalan dengan berbagai rasa , kali ini lagi dan lagi aku merasakan yang namanya terkhianati, bukan soal cinta, kasih sayang atau yang lain melainkan kesetiakawanan. Kadang itu lebih menyakitkan daripada yang terkhianati oleh cinta , sakit? Memang . Sedih? Pasti , tapi ku kuatkan hati ini , ketika kau percaya pada seseorang bagai kertas putih tak bercoret, kini dia telah menodai bahkan mencoret kertas putih yang telah kau berikan bahkan kau percayakan, walaupun kertas itu bisa kau hapus tapi tetap saja berbekas bahkan tak sehalus yang pertama kali kau beri.
Terimakasih telah memberiku beberapa pengalaman yang dapat membuatku bermertamorfosis menjadi lebih dewasa dalam berbagai hal.
Y.A.I
CHINA, 下午
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan di kala Senja
PoesíaAngin Senja mulai pudar dari kasat mata sama seperti dirimu yang mulai hilang dari benakku ~~~~{Angin Senja} Bila rindu ini menjadi kelabu dan sendu,terhempas oleh badai dan kandas oleh hembusan angin ~~~~ {Baju Merah Marun} Mengapa kau seperti mata...