Chapter 32 (Bagian Kit)

788 38 11
                                    

Credits to Chiffon_cake for the original story.

=======================

Kit's PoV

Sudah hari keberapa sejak dia menghilang sekarang?

Tidak... Seharusnya aku tidak perlu mencari-cari si bodoh itu, kan? Dimana faktanya, aku harus berbahagia dia menjauh dari hidupku. Playboy sepertinya tidak berarti apa-apa bagiku, seseorang yang tidak perlu ku ingat. Aku tidak peduli apa yang sedang dia lakukan atau dimana dia sekarang...

Tapi kenapa akhir-akhir ini tidak satupun ia mengirimiku pesan LINE?

Sebentar, aku tidak memikirkannya, oke? Aku hanya bertanya-tanya.. Dan kenapa pikiranku malah dipenuhi dengan si idiot itu sekarang? Berhentilah Kit! Alihkan saja perhatianmu ke yang lain.

Okay, dia memang mentraktirku banyak makanan beberapa waktu yang lalu, tapi bukan berarti dia boleh menghilang begitu saja setelahnya. Ini sama sekali tidak benar..

Uuurrgghh! Tunggu saja sampai kita bertemu lagi, aku akan memukulmu tepat di wajahmu karena sudah mencuri ciuman dariku malam itu!

Sial! Kenapa aku merasa sangat frustasi, huh? Perasaan itu masih tertinggal di bibirku tidak peduli apapun yang ku lakukan atau dimanapun aku berada. Aku menyikat gigiku, sarapan, makan siang, makan malam... Bahkan sengaja menggunakan pelembab bibir anti dehidrasi tapi ciuman itu masih terasa!

AAAAARRRRRGGGGHHHH!!!

Aku menghela napas berat dibalik tumpukan lembaran kertas. Kedua temanku... Tidak, hanya satu... melemparkan tatapan khawatir padaku sementara yang satu lagi sibuk bermanja-manja ria dengan istrinya di atas tempat tidur sana... Makanya ku katakan hanya satu daripada dua.

Errr... Sebenarnya bukan maksud kami mengganggu privasi mereka dengan belajar di tempat Nong'Yo, tapi beginilah yang terjadi:

Sudah menjadi hal yang biasa bagiku dan Beam untuk menginap di tempat Ai'Pha setiap malam sebelum ujian. Si genius brengsek teman kami yang satu ini dewa kebijaksanaan, dia tidak perlu belajar sama sekali. Dia selalu bermain dengan video gamenya sementara kami belajar, jadi kalau-kalau kami punya pertanyaan, kami bisa bertanya langsung padanya. Namun semuanya berubah saat hari dimana dia dan Nong'Yo berpacaran karena dibandingkan bermain video game seperti biasanya, dia lebih memilih bermain bodoh mengerjai pasangannya yang imut dan menggemaskan di atas kasur. Karena itu kamilah yang harus menjadi si jahat yang menerobos masuk untuk belajar di sekitarnya. Dia itu si genius yang tahu segalanya tentang perkuliahan apapun keadaanya, yang menjadi alasan bagi kami masih terus mengikutinya agar mendapatkan jawaban yang kami butuhkan untuk ujian nantinya.

"Brengsek, apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Kau iri dengan Ai'Pha?" Beam mungkin masih membaca lembaran yang dipegangnya, tapi sudut matanya mengawasi arah pandanganku. Pria ini jelas tahu apa yang sedang kupikirkan.

"Iri pantatku." Aku balik memaki.

Tentu saja, mana mungkin ada orang yang tidak iri pada mereka berdua? Nong'Yo hanya melakukan hal kecil seperti berbaring telungkup di atas kasurnya membaca manga tanpa suara karena ia tidak ingin mengganggu sesi belajar kami. (Well, dari awal semuanya salah kami. Maaf sekali, khrub Nong'Yo...). Tapi si raksasa bodoh Ai'Pha pacarnya itu yang sebenarnya senang sekali mengganggunya. Jika saja kami tidak disini, aku yakin dia akan berbaring di atasnya, aku jamin itu. Tapi sayangnya ada kami disini, jadi dia tidak mungkin melakukan bisnis yang menurutnya menyenangkan di depan teman-temannya. Semua yang bisa dilakukannya di atas kasur sana hanyalah mencolek, mengganggu, menyentuh pacarnya dimana saja sementara Nong'Yo membalas dengan wajah terganggu dan mengusirnya untuk bergabung belajar bersama kami.

2 moons Book 2 terjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang