Chapter 37 (Bagian Forth)

1.5K 67 6
                                    

Credits to Chiffon_cake for the original story

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Forth PoV.....

Ini adalah dinding facebook Beam.

Well.. Sekalinya mahasiswa kedokteran tetaplah mahasiswa kedokteran. Tidak peduli seberapa playboy maupun gilanya pria itu, tapi dia bukanlah tipe orang yang dengan rutin memposting sesuatu pada halaman Facebooknya bahkan untuk kejadian tertentu. Aku sadar dia jarang sekali melakukannya. Faktanya, status yang ia posting terakhir kali adalah ketika ia pergi minum bertiga dengan Pha dan Kit sekitar sebulan yang lalu.

Seperti... Sesuatu yang kami lakukan lima belas hari yang lalu, demi paman Pete!

Haaah...

Kembali ke beberapa hari yang lalu.. Errr... Dia hanya mengantarkanku kembali ke kampus. Meskipun sudah kubujuk dengan berbagai cara agar ia mau menemaniku untuk sekedar makan es-krim, pada akhirnya aku kena ceramah mengenai bahwa memakan makanan yang dingin dan manis tidak baik untuk luka yang masih baru menurut si dokter Beam yang tukang cemberut.

Bukan berarti aku benar-benar menginginkannya. Aku hanya ingin menghabiskan waktu lebih bersama dengannya, tapi kuputuskan untuk mendengarkan –calon-istriku-dimasa-depan-nanti. (Hey..hey..hey.. jangan melihatku seperti itu, please, jangan membenciku?).. Setelah itu dia berlalu pulang. Sedangkan bagiku... Well, diam-diam aku mengambil sepeda motorku dan mengendarainya mengikuti mobil Beam hingga ia sampai di apartemennya.

Aku beruntung ia tidak berhenti dan memutar mobilnya untuk kembali mengejarku.

Hahah!

Ayolah, jangan menyalahkanku. Lima hari belakangan ini membuatku gila karena memikirkan Beam.

Percayalah.

Sudah berulang kali aku memeriksa facebooknya, memastikan setiap hari bahwa ia sedang online. Begitulah gilanya aku terhadapnya.

Benar juga... Mungkin aku sedikit berlebihan, tapi seperti yang kukatakan sebelumya, aku mungkin terlihat kasar dan agrsif dari luar, tapi aku benar-benar membutuhkan dirinya di dalam sini hingga aku bisa mati karenanya.

Hatiku selalu dipenuhi oleh Beam...Beam... Beam.. tidak ada yang lain selain Beam.

Perasaan yang kurasakan saat ini sangat jauh berbeda dengan perasaan yang kurasakan untuk Nong'Yo. Dengan Yo, aku merasa seperti aku ingin bersikap lembut dan selalu menjaganya. Entahlah. Anak yang satu itu terlahir seolah ada memang untuk selalu di urus, seolah-olah dia memang butuh seseorang untuk menjaganya setiap waktu.

Sedangkan yang kupikirkan tentang Beam, dia sama sekali tidak meiliki aura yang dimiliki oleh Nong'yo meskipun hanya sedikit. Dia bisa menjaga dan mengurus dirinya sendiri dengan baik. (aku masih mengingat dengan jelas saat dimana ia menendang pria itu hingga jatuh ke lantai dan membuatnya hampir setengah mati. Jika suatu saat kami berpacaran, aku tidak akan berani untuk pulang telambat.) Dia pria yang cukup tinggi, (meskipun aku masih lebih tinggi daripada dirinya) dan tidak terlalu kurus. Katakan saja dia adalah definisi dari pria tampan yang sempurna secara keseluruhan.

Kenapa dia bisa membuatku sangat-sangat merindukannya, huh? Sial!

Sentuhan itu...

Desahan itu..

Aku sepenuhnya salah saat mengatakan Beam sudah gila. Karena justru dirikulah yang sepenuhnya dibuatnya gila.

Uuurrgghh,, kau terlalu berlebihan, Mr. Forth!

2 moons Book 2 terjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang