Ibarat ahli bangunan, ia telah menemukan dalam imajinasinya sebuah rumah yang akan dibangun dengan bentuk tertentu.
Pasir, kayu, semen, besi, dan alat bangunan lainnya yang dibutuhkan telah tersedia. Namun jika tidak ada tindakan untuk mewujudkan berdirinya bangunan rumah,sampai kapan pun rumah itu tidak akan pernah selesai. Itulah kita, ilmu sekedar pemanis disaat berkata-kata, sebatas teori, hanya pelengkap refesensi dan cuma takut dikatakan tidak intelek.Betapa tidak berartinya ilmu, tanpa dibarengi tindakan. Sebaliknya, walaupun kemampuan terbatas jika dibuktikan dengan pengalaman yang berkesinambungan, ia akan membuahkan hasil, membanggakan, dan tampil sebagai pemenang.
Logikanya, kesuksesan bisa diraih dengan ilmu yang senantiasa ditambah dan amal saleh (kreativitas) yang senantiasa ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.