Dear awesome readers,
Yang udah nunggu bukunya Glenn, akhirnya saya buka PO juga. Phew!
Maafkan baru sekarang saya buka PO karena jujur, proses bikin buku Glenn ini jauh lebih challenging dari buku-buku saya sebelumnya. Sebenernya naskah Glenn udah selesai dari bulan Mei, tapi nemu orang buat ngerjain cover dan layout-nya ... penuh cobaan! Setelah nemu satu orang sekitar bulan Juli, ternyata naskah saya nggak dikerjain sampai Agustus, yang berarti saya buang waktu sekitar 2 bulan. Terlebih lagi, orangnya nggak bisa dihubungi. Saya beneran sempet stress dan kepikiran. Kemudian awal September, saya direkomendasikan seorang temen dan begitu saya tembak bisa atau nggak saya kasih deadline 3 minggu (dengan pikiran saya bisa PO bulan Oktober) dia sanggup. Tapi ... apa mau dikata, ada banyak hal yang akhirnya bikin deadline itu mundur hingga Oktober (laptop dia semepet rusak dan dia sedang sibuk skripsi) Untungnya dia selalu bales tiap saya hubungi dan sangat kooperatif. Dia juga lupa bikin bookmark, dan itu makan waktu lagi meski gak lama.
Setelah saya ditunjukkin cover-nya, ada beberapa perubahan hingga ngeiyain cover itu makan ada mungkin seminggu. Begitu cover udah fix, ganti urusan layout. Dasarnya saya emang detail banget, masih ada typo, kata/kalimat yang gak di-Italic, dan pretelan-pretelan lainnya. Akhirnya baru Senin kemarin semuanya fix.
Total dari naskah Senja Bulan Juni selesai, butuh 6 bulanan lebih cuma karena cover.
Anyway, karena sekarang semua udah fix, saya siap buka PO.
Okay, buku yang akan saya buka PO bukan hanya Ketika Langit Berganti dan Senja Bulan Juni, tapi juga sekuel lainnya, One Fine Day dan Tiga Malam.
Untuk detail setiap buku:
1. KETIKA LANGIT BERGANTI
Berat: approximately 360 gr
Kertas: Bookpaper 70gr
Jumlah halaman: 236
Ukuran buku: 14x20 cm
Harga: Rp. 70.500 (Belum termasuk ongkos kirim)
Cover:
Bookmark:
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA LANGIT BERGANTI (NOW AVAILABLE ON KARYAKARSA)
General FictionGlenn Anantara adalah pria yang memiliki ego seluas samudra Atlantik, begitu julukan yang diberikan kakak laki-lakinya. Dia tidak pernah percaya dengan konsep cinta sejati, belahan jiwa, apalagi happily ever after. Baginya, konsep itu terlalu absurd...