05. The Human

1.4K 169 31
                                        

If You Really... Really Love me... Malhaejweo..

Dering ponselnya membuat Jisoo yang sedang membaca buku terperanjat dan segera meraih benda berbentuk persegi panjang itu. Dilihatnya foto yang kini memenuhi layar ponselnya. Itu adalah sahabatnya Lisa. Ada apa dia menelpon?

"Ji, kau dimana?" Serbu Lisa bahkan sebelum Jisoo sempat membuka mulutnya mengatakan 'Halo'.

"Dirumah Li. Memangnya aku mau kemana?" Jawab Jisoo sambil memutar bola matanya malas. Begitulah Jisoo.

"Aku akan kerumahmu sekarang." Lisa tak menjawab pertanyaan Retorik Jisoo.

"Apa? Kau sudah pulang?" Tanya Jisoo matanya kini melirik arlojinya. Pukul 4 lewat 5 menit sore. Pantas saja.

"Kau tidak punya jam ya?" Tuduh Lisa.

Jisoo berdecak kesal. "Mau apa kau kemari?" Tanya Jisoo datar.

"Aigoo.. kau ini. Masa kau tidak mengizinkan sahabatmu bermain kerumahmu sih?" Nada suara Lisa terdengar sedih. Jisoo tahu itu dibuat-buat. Jadi ia memutar bola matanya lagi.

"Sudahlah jangan mendramatisir. Aku tahu kau ingin mencari Namja tampan itu kan?" Tuduh Jisoo.

Lisa terdengar terkesiap. "Aku terkejut dia masih disana Ji, apa saja yang kalian lakukan sejak tadi?"

Lagi-lagi Jisoo merotasikan kedua buah iris Hazelnya itu. "Kau tahu apa yang dilakukan Laki-laki dan Perempuan ketika mereka hanya berdua di bawah atap rumah yang sama bukan?"

"MWO!" Pekik Lisa diseberang sana. Jisoo mengernyit saat telinganya seketika berdenging. Ugh, lama-lama ia bisa tuli karna Lisa.

PLAK. Jisoo menepuk kepalanya. Apa yang barusan ia katakan? Darimana datangnya kata-kata Jorok itu? Ia tahu ia hanya ingin bercanda. Tapi ini sih namanya bukan bercanda. Ia mengutip tuduhan Seokjin sebelumnya. Kemudian Jisoo kemudian menyadari bahwa ia bukannya bercanda. Ia sedikit berharap itulah yang sebenarnya terjadi.

"Suara apa itu Ji? Apa dia baru saja menampar bokongmu?" Tanya Lisa heboh sendiri. Ia berbicara lagi bahkan sebelum Jisoo sempat mengatakan satu patah katapun. "Baiklah Ji, jangan dijawab. Diam-diamlah disana. Aku akan mempercepat laju mobilku. Dah." Lalu Sambungan terputus. Meninggalkan Jisoo yang merutuki kebodohannya.

"Jisoo! Bukan pintunya!" Teriak Lisa sambil mengetuk-ngetuk pintu rumah Jisoo 7 menit kemudian.

"Jakkaman!" Teriak Jisoo dari dalam dan segera beranjak untuk membukakan Lisa pintu.

Lisa segera menyembur masuk setelah pintu terbuka. Ia lantas melotot kearah Jisoo. "Kau berpakaian?"

"Tentu saja. Kau pikir aku akan telanjang?" Sembur Jisoo kesal.

"Tentu saja seharusnya kau telanjang. Mana dia? Apa dia dikamarmu?" Tanya Lisa. Ia malah celingak-celinguk.

"Dia siapa Li?" Tanya Jisoo bingung.

"Jangan pura-pura lugu begitu. Tentu saja Namja tampan itu. Mana dia?"

"Dia sudah pergi sejak tadi pagi." Jawab Jisoo berusaha datar. Namun kekecewaan membayangi nada suaranya.

Lisa terlalu sibuk meneliti setiap sudut rumah sempit Jisoo hingga ia tak menangkap kekecewaan dalam suara Jisoo. Ia malah curiga. "Aku tidak sebodoh itu Ji, aku akan mencarinya sekarang juga." Dan Lisa benar-benar mengelilingi rumah Jisoo. Hanya untuk mencari Namja tampan itu. Tapi ia tak menemukannya karna memang Namja itu sudah tak ada disana.

"Apa kau sangat takut aku mengetahui rahasiamu hingga kau menyuruhnya pergi ketika aku menelpon?" Lisa terdengar sendu. Ia juga ngos-ngosan.

Jisoo merasa bersalah. "Tidak Li, sungguh. Aku hanya bercanda tadi. Aku tidak menyangka reaksimu akan seperti itu. Maafkan aku ya?" 

Angel & Human | VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang