My Beloved Enemy

My Beloved Enemy 3

Your jerk, crazy guy that I meet - Aneska

***

Hari ini adalah hari libur. Hari yang paling di tunggu oleh Neska. Karna hari ini adalah hari kebebasannya dari gangguan musuh menyebalkannya Agra. Dia dan keluarganya akan berlibur ke luar kota. Hari ini mereka berencana pergi ke Pantai Kuta Bali.

"Waahhh.. finally I am here." Teriak Neska setelah gadis itu keluar dari dalam pesawat. Agam sahabat Neska yang ikut dalam liburan ini tersenyum kecil.

Agam adalah sahabat sekaligus tetangga Neska. Dulu saat kecil Neska sering minta di ajari basket. Agam itu tipe orang yang baik hati,penyayang dan murah senyum.

Maka dari itu jangan heran kalau dia juga menjadi salah satu cowok idaman di Sekolahnya. Sayangnya Agam berada di Sekolah khusus laki-laki jadi tidak banyak yang tau jika Neska bersahabat dengan Agam.

Setelah memesan taksi Keluarga Neska dan Agam pergi ke hotel yang dekat dengan pantai tujuan mereka.

"Ayah sama Bunda di kamar 619, kamu di kamar 618 dan Agam di kamar 617." Kata Manda Bunda Neska.

"Aye aye Madam !" Seru gadis itu lalu berlari ke Kamarnya.

Agam memperhatikan punggung Neska sampai masuk ke dalam Kamarnya.

"Kalau gitu saya  masuk ke Kamar juga ya Tante. Agam capek."  Pamit cowok itu sambil membungkuk kecil lalu pergi berlalu masuk kamarnya.

Manda tersenyum, Dia sangat menyukai Agam. Dari dulu sampai sekarang Agamlah saru-satunya cowok yang sopan pada Orang tua. Tidak seperti teman-teman Neska yang lain. Maka dari itu Manda  sangat menyayangi Agam seperti Putranya sendiri.

***

Jam menunjukkan pukul setengah 10 malam. Neska berbaring gelisah di Kamarnya, dia kelaparan. Saking semangatnya tadi dia lupa membeli snack untuk persediaan acara malam harinya yaitu mengemil ria.

Anehnya walaupun gadis itu tipe seorang pemakan banyak tapi tubuhnya tidak pernah gemuk. Dan Neska pun cuek dengan masalah itu.

"Duh.. laper banget lagi, jam segini Agam pasti udah tidur." Keluhnya sambil memegangi perutnya.

Neska melangkah menuruni tempat tidur. Sekarang kakinya yang sibuk mondar-mandir karna bingung antara mau keluar membeli makanan atau tidak karna sudah sangat malam.

Kruyukkk. Tidakk perutnya telah berdemo meminta jatah.

  Setelah lama berperang batin akhirnya dia memilih untuk keluar. Dia merasa kasihan dengan perut tersayangnya.

Berlari ke arah lemari gadis itu mengambil sweater abu-abunya lalu berjalan keluar Kamar.

Suasana lobi hotel lumayan agak ramai. Sepertinya ada sebuah acara di Ball Room Hotel ini. Syukurlah dia tidak perlu khawatir merasa sendirian. Lagi pula minimarket hanya berada di depan Hotel ini.

Neska menyebrang jalan lalu masuk ke sebuah Mini Market. Dia mengambil beberapa cemilan dan minuman kesukaannya susu kotak rasa stroberi.

Setelah selesai membayar gadis itu kembali ke dalam hotel, melangkahkan kaki memasuki Lift.

Saat pintu LIft akan tertutup tiba-tiba ada seorang cowok memakai topi dan masker berlari ke arahnya. Sepertinya cowok itu sedang buru-buru jadi Neska menahan Lift sehingga cowok itu berhasil masuk.