Setelah kepergian Agra dari kamarnya Neska menggerutu. Bagaimana bisa dia hanya diam dengan perlakuan Agra padanya. Sudah sangat jelas dia tidak menyukai orang itu bahkan sangat membencinya. Neska mendesah mengingat kejadian di jendela tadi. Tatapan Cowok itu penuh intimidasi, membuatnya lemah. Dia tidak akan mau berdekatan lagi dengannya. Bagaimanapun caranya.
Gadis itu selesai memakai bajunya, kini berdiri di depan cermin menyisir rambutnya. Saat dia meliat sesuatu di lehernya dia mengernyit, mungkinkah dia di gigit serangga?
Dia semakin mendekat pada kaca, matanya melotot seketika melihatnya. Itu adalah hasil karya Agra padanya tadi pagi.Shit.
Gadis itu mengumpat pelan,mecari plester di kotak obatnya lalu menutupi bekas ciuman Agra itu. Setelah selesai Neska langsung keluar dari kamar menuju Cafe tempatnya dan Keluarganya makan siang.
***
Di Cafe semua orang sudah menunggunya. Rencananya setelah ini mereka akan pergi ke Pantai sampai malam karna gadis itu ingin melihat sunset di Pantai itu.
"Semalem udah tidur?" Tanya Agam.
Neska duduk di sebelah Agam kemudian mengambil piring.
"Iyah, abis capek banget."
"Mau aku ajakin makan, kayaknya kemaren kamu nggak bawa cemilan kan. Kamu nggak laper?"
Gimana mau laper, kenyang iyaa karna ada Chef dadakan.
"Iya aku lupa bawa, tapi aku bawa mie instan kog jadi sebelum tidur aku buat dulu."
Agam menyentil keningnya pelan.
"Jangan di biasain makan mie trus Nes."
Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya lalu mengangguk pelan.
"Kenapa tadi pagi nggak keluar." Tanya Agam lagi.
"Mager, masih ngantuk." Jawab gadis itu santai.
Agam mengernyit, sepertinya tadi pagi saat dia sarapan di Cafe ini dia melihat seorang cowok berdiri di jendela kamarnya. Tapi siapa dia ?
"Itu kenapa kog lehernya di plester gitu." Kini Ayah gadis itu yang bertanya.
Sontak Neska gelagapan bingung ingin menjawab apa.
"Ini..mm..ini.. itu.. anu.." Gadis itu gugup sambil menggaruk tengkungkuknya.
"Di gigit serangga?" Bunda Neska juga bertanya.
"Kog Bunda tau." Jawab Neska spontan.
"Pasti lupa nutup jendela semalem."
Neska hanya menggangguk sambil terkekeh kecil. Dalam hati dia merasa gugup. Dan semua itu tidak lepas dari penglihatan Cowok di sampingnya, Agam. Dia lebih mengetahui tentang gadis itu di banding Orang tuanya. Apa lagi saat gadis itu berbohong.
Merasa di tatap oleh sahabatnya Neska menoleh ke samping.
"Kenapa?" Neska berbisik pelan.
"Aku tau kamu bohong Nes," Agam ikut berbisik pelan takut kedua Orang tua gadis itu mendengar.
Neska sedikit tercengang, dia lupa jika sahabatnya ini lebih mengenalnya dari siapapun.
"Siapa Cowok yang aku liat tadi pagi.."
"A..apa.." Neska semakin terkejut dengan pertanyaan Agam. Apa dia melihat Agra di kamarnya. Kalau benar begitu matilah dia.
Neska berdehem pelan mencoba menormalkan suaranya.
![](https://img.wattpad.com/cover/167521944-288-k141194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Enemy
RomanceAneska Zoya Ravena cewek cantik berusia 17 tahun ini sangat terkenal di sekolahnya, memiliki sahabat dan keluarga yang menyayanginya adalah keberuntungan baginya. Kecuali jika bertemu satu cowok tengil yang selalu menjadi musuh bebuyutannya Agra Mah...